Di Balik Rudal Sejjil: Senjata Balistik Iran yang Mampu Mengguncang Israel
Ketegangan di Timur Tengah kian memuncak setelah Iran melancarkan serangan udara balasan terhadap Israel pada 13 Juni 2025. Respons yang datang setelah serangkaian serangan Israel ini menandai momen bersejarah: untuk pertama kalinya, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengerahkan rudal Sejjil. Senjata balistik canggih ini berhasil menembus sistem pertahanan Israel, menimbulkan kerusakan signifikan, dan menegaskan posisi rudal Sejjil sebagai salah satu arsenal utama Teheran dalam kategori rudal balistik dan jelajah.
Dalam serangan balasan tersebut, rudal Sejjil secara presisi menargetkan markas Komando Pusat Militer Israel untuk Sistem Komunikasi, Kontrol, Komando, dan Intelijen (C4I). Fasilitas penting ini, yang berlokasi strategis di dekat Soroka Medical Center—sebuah rumah sakit militer di Beersheba—menjadi bukti kapabilitas jangkauan dan akurasi rudal tersebut. Insiden ini, tak ayal, semakin memperburuk eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel, bahkan mendorong Perdana Menteri Netanyahu untuk segera menyiapkan serangan balasan.
Dilansir dari Euronews, sebuah jaringan televisi berita terkemuka Eropa, mari kita selami lebih dalam fakta dan kapabilitas rudal balistik Sejjil yang telah menjadi sorotan dunia ini.
Latar Belakang dan Sejarah Pengembangan
Meski beberapa laporan sempat mengindikasikan bahwa Iran mungkin mengadopsi teknologi rudal dari Tiongkok, analisis terhadap dimensi dan karakteristik rudal Sejjil secara tegas membuktikan bahwa sistem ini sepenuhnya merupakan buah karya rancangan dan produksi domestik Iran. Pengembangan rudal ini dimaksudkan untuk menggantikan roket kelas Shahab yang telah menjadi andalan sejak akhir 1980-an. Rudal Sejjil menjalani uji coba peluncuran perdananya pada tahun 2008, menunjukkan kemampuan jelajah hingga 800 kilometer. Kesuksesan itu diikuti oleh uji coba lanjutan pada Mei 2009, yang fokus pada penyempurnaan sistem navigasi dan kendalinya.
Spesifikasi Teknis yang Mengesankan
Secara teknis, rudal balistik Sejjil adalah struktur yang masif: membentang sepanjang 25 meter, berdiameter 1,25 meter, dan memiliki bobot sekitar 2,3 ton. Dengan ukuran tersebut, ia dirancang untuk mengangkut hulu ledak seberat hingga 700 kilogram. Yang paling menjadi perhatian adalah keyakinan luas bahwa rudal ini memiliki kapabilitas untuk membawa muatan nuklir, sebuah potensi yang menambah dimensi serius pada ancaman strategisnya.
Jangkauan Luas dan Sistem Pendorong Unggul
Dengan jangkauan operasional mencapai sekitar 2.000 kilometer, rudal Sejjil menonjol berkat penggunaan propelan berbahan bakar padat. Inovasi ini secara drastis mempercepat waktu peluncurannya dibandingkan rudal berbahan bakar cair, yang memerlukan proses pengisian bahan bakar yang memakan waktu. Meskipun memiliki kemiripan dalam ukuran, bobot, dan jangkauan dengan rudal Shahab 3, peralihan ke bahan bakar padat pada Sejjil menandai peningkatan fundamental dalam efisiensi dan responsivitas operasional militer Iran. Lebih lanjut, Sejjil dirancang dengan kemampuan manuver dinamis di seluruh fase penerbangannya, menjadikannya target yang sangat sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan udara konvensional. Meski kecepatan pastinya masih dirahasiakan, Iran mengklaim bahwa rudal ini berpotensi mencapai Tel Aviv dari wilayah tengah Iran hanya dalam waktu sekitar tujuh menit, sebuah indikasi kecepatan dan ancaman yang signifikan.
Evolusi dan Varian Rudal Sejjil
Pengembangan rudal Sejjil tidak berhenti pada versi awalnya yang diuji pada tahun 2008. Evolusinya berlanjut dengan kemunculan Sejjil-2 pada tahun 2009. Varian ini membawa sejumlah pembaruan krusial, termasuk modifikasi desain hulu ledak dan penambahan sirip pemandu untuk meningkatkan akurasi. Menariknya, beberapa ahli berpendapat bahwa Sejjil-2 mungkin bukan varian yang sepenuhnya baru, melainkan lebih sebagai penamaan uji untuk sistem yang sama dengan peningkatan signifikan. Perkembangan lebih lanjut terungkap dalam rekaman latihan militer tahun 2021, yang menunjukkan adanya pembaruan pada komponen bilah jet rudal ini. Tak hanya itu, spekulasi telah menyebar mengenai eksistensi varian Sejjil-3 yang tengah dikembangkan, digadang-gadang memiliki jangkauan impresif hingga 4.000 kilometer. Secara teoritis, jangkauan ini memungkinkan rudal Sejjil-3 untuk menyerang target sejauh Brussels dari Teheran, memperluas jangkauan strategis Iran secara signifikan.
Untuk pemahaman lebih lanjut mengenai seluk-beluk dan kapabilitas rudal balistik Iran, Anda dapat membaca artikel kami tentang ‘Memahami Cara Kerja dan Kemampuan Rudal Balistik Iran’.