IHSG Tertekan Pekan Depan: Perang Iran-Israel & Ekonomi Jadi Sorotan

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pasar Saham Indonesia Bergolak Hebat: Kombinasi Tekanan Geopolitik dan Ekonomi Domestik Picu Pelemahan IHSG

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Kegalauan melanda pasar saham Indonesia. Pada Jumat, 20 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu, merosot 0,88 persen hingga mencapai level 6.907,14. Penurunan signifikan ini bukan tanpa sebab; merupakan cerminan dari kombinasi tekanan eksternal dan domestik yang secara kolektif mengikis kepercayaan dan psikologis investor. Dari eskalasi konflik geopolitik global hingga isu ekonomi yang bergulir di dalam negeri, berbagai faktor tersebut telah mendorong para investor untuk mengambil sikap ekstra hati-hati.

Ancaman Geopolitik Timur Tengah Bayangi Pasar Global

Salah satu pemicu utama tekanan pada IHSG datang dari kancah global, khususnya meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Kekhawatiran pasar memuncak menyusul potensi terbentuknya aliansi antara Iran dan Israel, dua negara yang telah lama berada di ambang konflik berkepanjangan. Lebih jauh lagi, situasi ini kian mengkhawatirkan karena mulai menyeret kekuatan-kekuatan besar dunia, termasuk negara-negara anggota G7 seperti Amerika Serikat. “Kondisi ini secara otomatis meningkatkan kekhawatiran pasar, yang berpotensi memicu kenaikan inflasi,” jelas Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, seperti dikutip dari *Kontan*.

Deretan Tekanan dari Dalam Negeri: Suku Bunga dan Defisit APBN

Namun, ancaman terhadap stabilitas IHSG tak hanya berasal dari luar negeri. Tekanan signifikan juga datang dari dalam negeri. Salah satu faktor utamanya adalah tertahannya suku bunga acuan, baik BI Rate maupun Fed Funds Rate (FFR). Kebijakan ini menimbulkan kecemasan di kalangan pelaku pasar, memicu kekhawatiran akan stagnasi daya beli masyarakat dan permintaan kredit, yang pada gilirannya berpotensi menghambat laju pertumbuhan ekonomi nasional. Senada dengan pandangan tersebut, Indy Naila, Investment Analyst dari Edvisor Provina Visindo, turut menambahkan bahwa sentimen negatif diperparah oleh isu defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurutnya, kondisi fiskal ini secara langsung memengaruhi ekspektasi pelaku pasar terhadap prospek ekonomi domestik.

Baca Juga :  Kebijakan Tarif Trump: Analisis Dampaknya pada Pasar Saham Indonesia

Aksi Jual Investor Asing dan Kekhawatiran Sektor Perbankan

Meskipun terdapat pandangan bahwa sektor perbankan masih menarik bagi investor, Indy Naila menyoroti realitas profitabilitas bank yang belum sepenuhnya pulih, ditambah dengan ketidakpastian arah suku bunga, sebagai faktor pendorong utama aksi jual masif pada saham-saham bank besar. Hal ini diperkuat oleh data perdagangan Jumat, 20 Juni 2025, yang menunjukkan aksi jual bersih (net sell) investor asing mencapai Rp 2,73 triliun di seluruh pasar. Sektor perbankan menjadi target utama penjualan, dengan saham-saham berikut mencatat *outflow* terbesar:
* PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Rp 576,8 miliar
* PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Rp 445,7 miliar
* PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Rp 308,9 miliar
* PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI): Rp 129,4 miliar

Lebih lanjut, sinyal kekhawatiran investor juga terindikasi dari melambatnya pertumbuhan kredit perbankan, yang pada Mei 2025 hanya mencapai 8,43 persen secara tahunan (*year on year*/yoy), mengindikasikan prospek ekonomi yang belum sepenuhnya cerah.

Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan untuk Investor Pemberani

Baca Juga :  Panduan Ampuh: 4 Tips Jitu Minimalkan Risiko Investasi Anda

Melihat dinamika pasar yang bergejolak ini, Oktavianus Audi memproyeksikan pergerakan IHSG dalam jangka pendek akan berada dalam kisaran yang sempit, yakni antara 6.800 hingga 6.900. “Kami meyakini bahwa pasar akan tetap sangat sensitif terhadap perkembangan konflik di Timur Tengah,” tegasnya.

Di tengah ketidakpastian yang menyelimuti pasar, masih ada secercah harapan bagi para investor yang berani mengambil risiko. Sejumlah analis merekomendasikan saham-saham tertentu sebagai pilihan menarik:
* Oktavianus Audi merekomendasikan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sebagai pilihan jangka pendek, berdasarkan analisis momentum dan teknikal. Ia menyarankan *spekulatif buy* untuk ERAA dengan target harga Rp 570, serta AMMN dengan target harga Rp 8.400.
* Sementara itu, Indy Naila menjagokan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dengan target harga antara Rp 1.400–Rp 1.500, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan target harga Rp 2.600.

Catatan Penting:
*Artikel ini pertama kali tayang di Kontan dengan judul “Iran-Israel Makin Panas, IHSG Masih Akan Tertekan dalam Jangka Pendek”.*
Disclaimer: *Informasi dalam artikel ini bukan merupakan ajakan atau rekomendasi untuk membeli atau menjual saham. Seluruh rekomendasi dan analisis saham berasal dari pandangan analis sekuritas yang disebutkan. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas potensi keuntungan atau kerugian yang mungkin timbul dari keputusan investasi. Setiap keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan pertimbangan pribadi investor. Selalu lakukan riset mendalam sebelum membuat keputusan investasi.*

Berita Terkait

Dividen Tinggi Emiten Ritel, Ekspansi Agresif? Cek Rekomendasi Saham!
GGRM Anjlok 89 Persen, Sinyal Jual atau Peluang Investasi?
Suku Bunga BI Stabil, WOM Finance Tetap Terbitkan Obligasi?
Sukuk Negara Dilelang Lagi, Kementerian Keuangan Tawarkan Investasi Selasa Ini!
Harga Emas Antam Hari Ini
Ratusan Bank Tutup, Kemenkeu: Inovasi atau Ancaman?
Jerome Powell Ungkap Data Inflasi AS ke Kongres, Apa Dampaknya?
IHSG Terkapar? Cek Proyeksi Pergerakan Saham Senin, 23 Juni!

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:37 WIB

Dividen Tinggi Emiten Ritel, Ekspansi Agresif? Cek Rekomendasi Saham!

Minggu, 22 Juni 2025 - 15:37 WIB

GGRM Anjlok 89 Persen, Sinyal Jual atau Peluang Investasi?

Minggu, 22 Juni 2025 - 15:02 WIB

Suku Bunga BI Stabil, WOM Finance Tetap Terbitkan Obligasi?

Minggu, 22 Juni 2025 - 14:18 WIB

Sukuk Negara Dilelang Lagi, Kementerian Keuangan Tawarkan Investasi Selasa Ini!

Minggu, 22 Juni 2025 - 13:42 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini

Berita Terbaru

politics

Iran Geram, Minta Sidang Darurat PBB Kecam Serangan AS

Minggu, 22 Jun 2025 - 15:57 WIB

entertainment

KPop Demon Hunters, Film Animasi Pemburu Iblis Tayang di Netflix!

Minggu, 22 Jun 2025 - 15:48 WIB