Membuka kabar duka yang menyelimuti industri mode Indonesia, desainer kenamaan Hengki Kawilarang telah berpulang. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk Aisyahrani, adik dari penyanyi Syahrini.
Melalui unggahan di media sosial, Aisyahrani mengungkapkan bahwa Hengki Kawilarang sempat menjalani prosedur cuci darah sebelum menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat (20/6/2025). Ini menjadi detail krusial yang terungkap dari percakapan terakhir mereka, menunjukkan perjuangan sang desainer melawan penyakit.
Aisyahrani, yang akrab disapa Rani, menuturkan bahwa meskipun harus berjuang dengan kondisi kesehatan yang memburuk, semangat Hengki tetap membara. “Terakhir teleponan Hengki sudah cuci darah tapi semangatnya luar biasa,” ungkap Rani di akun Instagramnya pada Sabtu (21/6/2025). Ia juga tak lupa melayangkan doa terbaik, berharap Hengki Kawilarang mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan.
Kedekatan Aisyahrani dengan Hengki Kawilarang bukan tanpa alasan. Rani mengakui peran penting almarhum dalam menunjang perjalanan karier kakaknya, Syahrini. Banyak busana ikonik yang dikenakan oleh sang pelantun lagu “Sesuatu” merupakan hasil karya tangan dingin desainer berbakat tersebut, menunjukkan kolaborasi erat dan kontribusi besar Hengki dalam dunia hiburan.
Informasi mengenai riwayat kesehatan Hengki Kawilarang kemudian diungkapkan oleh keponakannya, Audrey Fitria Devani, seperti dilansir dari Tribunnews. Audrey memaparkan bahwa sebelum berpulang, sang desainer memang telah berjuang melawan sejumlah penyakit. Hengki sempat menjalani perawatan intensif di RS Mayapada, Bandung, pada tahun 2024. Tak berselang lama, di awal tahun 2025, ia kembali harus dirawat di RS Cahya Kawaluyanan, Kabupaten Bandung Barat.
Audrey menjelaskan lebih lanjut mengenai perjalanan penyakit sang paman. Pada kunjungan medis tersebut, Hengki Kawilarang didiagnosis mengidap diabetes yang cukup parah hingga memerlukan obat insulin. Kondisi ini kemudian berlanjut dengan cedera kepala yang memaksanya menjalani rawat inap di rumah sakit. Sayangnya, perjuangan Hengki tidak berhenti di situ; penyakitnya perlahan menjalar dan menyebabkan komplikasi serius pada organ vital lainnya. Audrey menambahkan, “Dari situ didiagnosa kreatininnya tinggi, sehingga ginjalnya bermasalah,” menandakan adanya disfungsi ginjal yang signifikan pada fase akhir hidup desainer ternama ini.
Jenazah Hengki Kawilarang telah disemayamkan di tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Dara Ulin, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung. Kepergian desainer berbakat ini meninggalkan warisan karya yang tak terlupakan di industri mode Indonesia.