Jakarta – Musim Haji 2025 memasuki fase krusial kepulangan jemaah haji ke Tanah Air. Dalam upaya menjamin kelancaran dan keamanan proses ini, Korps Sabhara Baharkam Polri menegaskan komitmen penuhnya. Inspektur Jenderal Mulia Hasudungan Ritonga, Kakor Sabhara Baharkam Polri, menyatakan, “Kami memastikan semua tahapan pengamanan berjalan tertib,” menjamin perlindungan bagi setiap kloter jemaah haji yang kembali.
Komitmen pengamanan haji ini tidak terbatas pada satu titik saja. Mulia menjelaskan bahwa aparat kepolisian dikerahkan secara menyeluruh di setiap embarkasi dan debarkasi haji di seluruh penjuru Indonesia. Salah satu fokus utama adalah Bandara Depati Amir di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), memastikan setiap jemaah menerima pengawalan yang optimal sejak mendarat.
Adapun rincian jadwal kepulangan jemaah haji yang menjadi fokus pengamanan lanjutan mencakup Kloter 6 yang telah tiba pada 19 Juni 2025. Proses ini akan dilanjutkan dengan Kloter 7 pada 20 Juni, dan puncaknya Kloter 8 pada 21 Juni 2025, menandai berlanjutnya arus balik jemaah haji.
Sebagai bagian dari keseluruhan operasional musim haji 2025, gelombang pertama pemulangan jemaah haji Indonesia dari Arab Saudi telah dimulai sejak Rabu, 11 Juni 2025. Sebanyak tujuh kloter pertama kembali melalui dua gerbang utama: Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah dan Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah. Sementara itu, gelombang kedua kepulangan dijadwalkan berlangsung dari 26 Juni hingga 12 Juli 2025, dengan seluruh jemaah akan diberangkatkan dari Madinah.
Dalam kesempatan tersebut, Irjen Mulia Hasudungan Ritonga tak lupa memberikan imbauan penting demi kenyamanan dan kepatuhan terhadap aturan penerbangan. Beliau mengingatkan agar setiap jemaah haji membawa tas kabin dan tas paspor sesuai ketentuan. “Berat maksimal tas kabin adalah 7 kilogram, dan hanya diperbolehkan membawa satu tas kabin serta satu tas paspor,” tegasnya, memastikan kepulangan berjalan lancar hingga detail terkecil.
Sarah Shafira Sandy berkontribusi dalam penulisan artikel ini