Tentu, berikut adalah artikel yang sudah ditingkatkan sesuai panduan yang Anda berikan:
—
Waspada Modus Penipuan QRIS: Kenali Taktik Penipu dan Lindungi Dana Anda!
Jakarta – Tren pembayaran digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) semakin populer, memberikan kemudahan transaksi bagi masyarakat dan pelaku usaha. Namun, di balik efisiensi yang ditawarkan, ancaman penipuan juga mengintai. Bank Indonesia (BI) melalui Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Dicky Kartikoyono, dengan tegas mengingatkan masyarakat dan para pelaku usaha, khususnya pedagang, untuk memahami setiap fitur transaksi QRIS secara mendalam.
Sebelum menyelesaikan transaksi, penting sekali untuk memastikan kembali keaslian kode QRIS, nama penerima, serta nominal transfer yang tertera. Komitmen BI dalam memerangi modus kejahatan ini sangat serius. Dicky menjelaskan bahwa program literasi digital, khususnya terkait QRIS, menjadi agenda utama di seluruh kantor BI, yang dilaksanakan bersinergi dengan industri penyedia jasa pembayaran (PJP). Ia menambahkan, seluruh PJP, baik bank maupun nonbank, memiliki kewajiban untuk terus memberikan edukasi literasi secara berkelanjutan kepada penggunanya.
Kewaspadaan adalah kunci. Untuk itu, mari kenali berbagai modus penipuan QRIS yang telah teridentifikasi dan harus diwaspadai agar kita tidak menjadi korban.
Modus-Modus Penipuan QRIS yang Harus Diwaspadai
Berikut adalah beberapa taktik penipuan QRIS yang sudah pernah terjadi dan perlu Anda kenali:
1. QRIS Palsu
Modus ini sempat menggemparkan publik pada April 2023. Pelaku menempelkan stiker QRIS palsu di atas kode QRIS kotak amal asli atau menempatkannya di lokasi strategis yang berdekatan dengan QRIS resmi di puluhan masjid di Jakarta, menyasar hingga 38 lokasi ibadah. Tujuan utamanya adalah menipu umat yang hendak bersedekah secara digital melalui ponsel mereka. Padahal, QRIS diciptakan untuk mempermudah donasi dengan cepat dan praktis melalui berbagai bank hanya dengan memindai kode QR. Sayangnya, modus ini sangat merugikan, terutama bagi pelaku usaha kecil dan pengelola tempat ibadah yang kurang awas.
2. Tukar Rekening QRIS
Modus penipuan QRIS lain yang patut diwaspadai adalah penukaran rekening tujuan dalam transaksi. Penipu memanfaatkan ketidaktahuan pedagang mengenai sistem kerja QRIS. Mereka akan mengirimkan kode QR yang tampak sah, namun sejatinya telah dimodifikasi dan terhubung langsung ke rekening milik penipu. Korban yang diminta membayar melalui kode tersebut tidak menyadari bahwa dana yang ditransfer justru raib ke tangan penipu, bukan ke rekening tujuan yang seharusnya.
3. Screenshot Pembayaran Lama
Modus penipuan ini terbilang sederhana namun sering berhasil karena memanfaatkan kelengahan. Pelaku menggunakan tangkapan layar (screenshot) bukti transaksi QRIS sebelumnya yang telah diedit sedemikian rupa, seolah-olah merupakan pembayaran baru. Kejahatan ini sering terjadi saat penjual sedang sibuk melayani banyak pelanggan dan kurang teliti memeriksa notifikasi. Oleh karena itu, para pedagang wajib ekstra waspada dan selalu memantau notifikasi pembayaran yang terhubung langsung dengan perangkat mereka.
4. Quishing (QR Phishing)
Modus penipuan QRIS terakhir yang patut diwaspadai adalah quishing. Quishing adalah taktik penipuan *phishing* yang memanfaatkan kode QR untuk menjebak pengguna agar menyerahkan data pribadi, seperti informasi *login* atau data keuangan sensitif. Dalam praktiknya, pelaku menciptakan kode QR yang terlihat meyakinkan. Setelah dipindai, kode tersebut akan mengarahkan korban ke situs web palsu yang sangat mirip dengan situs resmi. Di sana, korban akan diminta memasukkan data penting seperti informasi perbankan, yang kemudian disalahgunakan oleh penipu.
Tips Mencegah Penipuan QRIS
Mengingat beragamnya modus penipuan tersebut, sangat penting bagi kita untuk membekali diri dengan langkah-langkah pencegahan yang efektif. Berikut adalah tips untuk menghindari menjadi korban penipuan QRIS:
1. Periksa Kualitas Gambar QR dengan Seksama
Selalu pastikan kode QRIS yang akan dipindai tidak buram atau tidak jelas. Hindari memindai kode yang mengarah ke URL yang dipersingkat atau mencurigakan. Periksa juga domain situs web yang dituju, pastikan itu adalah domain yang benar (misalnya, .com, bukan .et atau ekstensi lain yang asing).
2. Tempatkan QRIS di Lokasi Aman
Bagi pelaku usaha, tempatkan kode QRIS di area yang mudah diawasi dan dekat dengan kasir. Pertimbangkan juga untuk memantau penggunaan QRIS dengan kamera CCTV guna mencegah penempelan QR palsu oleh oknum tak bertanggung jawab.
3. Gunakan QRIS Dinamis
Pilih QRIS dinamis yang dihasilkan dari mesin EDC (Electronic Data Capture). Sistem ini lebih aman karena secara otomatis memuat nominal pembayaran dan hanya bisa digunakan untuk satu kali transaksi. Keuntungan lain, mesin EDC juga langsung mencetak bukti transaksi, mempermudah proses pengecekan dan verifikasi.
4. Perbarui Sistem Keamanan Perangkat Anda
Pastikan selalu memperbarui sistem keamanan pada ponsel atau perangkat yang Anda gunakan untuk bertransaksi. Instal perangkat lunak antivirus atau anti-malware yang terpercaya untuk membantu mendeteksi dan mencegah aktivitas mencurigakan yang dapat membahayakan data Anda.
5. Pantau Pemasukan dan Cetak Ulang QRIS Secara Berkala
Lakukan pemeriksaan rutin terhadap kode QRIS yang dipasang di lokasi usaha Anda. Penting juga untuk mencetak ulang kode QRIS secara berkala, ini memastikan bahwa kode yang Anda gunakan tidak diganti atau dimodifikasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
—
Artikel ini disusun dengan kontribusi dari Ananda Ridho Sulistya.
Pilihan Editor: Hindari Penipuan, Kenali Bedanya QRIS Bayar dan QRIS Transfer
