Ciputra Development (CTRA) Catatkan Marketing Sales Rp 3,15 Triliun di Kuartal I 2025, Optimistis Kejar Target Rp 11 Triliun
PT Ciputra Development Tbk (CTRA), salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia, memulai tahun 2025 dengan pencapaian yang solid dalam pendapatan prapenjualan atau *marketing sales*. Per Maret 2025, CTRA berhasil membukukan *marketing sales* sebesar Rp 3,15 triliun, angka yang menunjukkan kemajuan signifikan, yaitu telah mencapai 29% dari target ambisius perusahaan untuk tahun 2025. Diketahui, CTRA mematok target *marketing sales* sebesar Rp 11 triliun di tahun ini, sebuah target yang setara dengan capaian mereka pada tahun 2024.
Meskipun demikian, capaian *marketing sales* pada kuartal I 2025 ini sedikit menurun sebesar 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp 3,32 triliun. Head of Investor Relations CTRA, Aditya Ciputra Sastrawinata, menjelaskan bahwa penurunan ini utamanya disebabkan oleh masifnya peluncuran proyek baru di tahun lalu, serta momentum kuartal I 2025 yang bersamaan dengan bulan Ramadan, faktor yang kerap memengaruhi dinamika pasar properti.
Dari total *marketing sales* yang dicatatkan, sebagian besar kontribusi berasal dari proyek kerja sama operasi (KSO) yang menyumbang Rp 2,19 triliun. Sementara itu, proyek yang dikembangkan sendiri oleh CTRA turut memberikan kontribusi sebesar Rp 1,12 triliun, menunjukkan diversifikasi sumber pendapatan perusahaan.
Sepanjang kuartal pertama tahun ini, Ciputra Development sukses meluncurkan empat proyek baru yang memberikan dorongan signifikan terhadap *marketing sales*. Klaster Calamus di CitraGarden Bintaro menjadi primadona dengan sumbangan Rp 358 miliar dari penjualan 184 unit. Disusul oleh Klaster Gavius Garden House di CitraGarden Serpong yang menyumbang Rp 103 miliar dari 67 unit terjual. Kontribusi penting lainnya datang dari Klaster Dempsey Hill Tahap 2 di CitraLand Surabaya sebesar Rp 75 miliar (26 unit), serta proyek-proyek lain yang secara kolektif menyumbang Rp 183 miliar dari 108 unit.
Secara geografis, dominasi pasar CTRA masih kokoh di Jakarta dan sekitarnya, yang berkontribusi 49% terhadap *marketing sales* per kuartal I 2025. Disusul oleh Surabaya dan sekitarnya dengan 25%, Sumatera 11%, kota lain di Pulau Jawa 7%, Sulawesi 6%, dan wilayah lainnya 3%. Jika dilihat dari jenis produk, aset rumah dan kavling tanah tetap menjadi tulang punggung penjualan dengan kontribusi mencapai 91%, sementara ruko menyumbang 7%, apartemen 2%, dan perkantoran 1%. Data ini menegaskan fokus strategis CTRA pada segmen residensial tapak.
Preferensi pembayaran menunjukkan mayoritas konsumen memilih Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 72%, mencerminkan minat tinggi terhadap pembiayaan perbankan. Sisanya menggunakan pembayaran tunai keras (19%) dan tunai bertahap (9%). Menariknya, unit dengan harga Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar menjadi segmen yang paling diminati, menyumbang porsi terbesar yaitu 44% dari total *marketing sales* di kuartal I 2025.
Terkait insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), sebesar Rp 1,4 triliun dari *marketing sales* CTRA berasal dari fasilitas ini, sementara Rp 1,75 triliun merupakan penjualan reguler. Untuk tahun ini, CTRA tidak menetapkan target spesifik berapa banyak penjualan yang akan berasal dari PPN DTP. Namun, perusahaan berfokus untuk memaksimalkan jumlah stok unit yang akan dibangun dan diserahterimakan, mengingat syarat utama untuk memperoleh fasilitas PPN DTP adalah unit tersebut harus sudah selesai dan siap diserahterimakan kepada pembeli. Dengan strategi yang terarah dan portofolio proyek yang kuat, Ciputra Development (CTRA) menunjukkan optimisme dalam mencapai target *marketing sales* tahun 2025, menegaskan posisinya sebagai pemain kunci di pasar properti Indonesia.