Penjualan Rokok Anjlok, Agen Tembakau Ikut Meradang, Nasib Gudang Garam?

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 18 Juni 2025 - 09:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penjualan Tembakau Merosot Tajam, Industri Rokok Dihantam Peredaran Rokok Ilegal dan Pergeseran Preferensi Konsumen

Industri tembakau di Indonesia tengah menghadapi tekanan berat. Tidak hanya produsen rokok skala besar seperti PT Gudang Garam Tbk yang dikabarkan mengurangi pembelian tembakau akibat anjloknya penjualan rokok, para agen tembakau yang menyasar segmen eceran dan rokok linting sendiri (tingwe) pun turut merasakan dampaknya. Lesunya pasar ini memicu kekhawatiran serius bagi keberlangsungan rantai pasok tembakau nasional.

Salah satu agen tembakau di Pancoran, Jakarta Selatan, Hari Tobacco, misalnya, melaporkan penurunan penjualan yang drastis hingga separuhnya. “Penjualan tembakau saya turun sampai 50 persen,” ungkap salah satu perwakilan Hari Tobacco kepada *Tempo* pada Selasa, 17 Juni 2025. Ia menuding bahwa faktor utama di balik kemerosotan ini adalah makin masifnya peredaran rokok ilegal di pasaran. Rokok tanpa cukai ini menawarkan harga yang jauh lebih murah, bahkan jika dibandingkan dengan rokok lintingan atau tingwe, sehingga daya saing tembakau menjadi berkurang.

Selain itu, faktor kedua yang turut memudarkan daya tarik rokok tingwe adalah mulai bergesernya preferensi konsumen. Banyak perokok yang semula melinting rokok sendiri (tingwe) kini beralih ke rokok jadi, yang dianggap lebih praktis dan terkadang memiliki harga yang kompetitif berkat maraknya produk ilegal. Kondisi serupa juga dialami oleh agen tembakau Queenbee di daerah Bantar Gebang Bekasi Timur Regency (BTR), Bekasi, yang menilai meluasnya rokok ilegal sebagai penyebab utama lesunya bisnis mereka.

Baca Juga :  Fajar/Rian Pecah Kongsi? Juara China Open 2025 Jadi Kenangan!

Sebelumnya, PT Gudang Garam dikabarkan kembali tidak akan membeli tembakau dari Kabupaten Temanggung pada musim panen 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Temanggung, Agus Setyawan, usai kunjungannya ke kantor produsen rokok ternama tersebut. “Kami kemarin *visit* industri dalam rangka ingin menanyakan lagi apakah beli tembakau Temanggung apa tidak, ternyata 2025 masih tidak beli,” kata Agus melalui sambungan telepon, Senin, 16 Juni 2025.

Agus menambahkan bahwa pernyataan resmi dari Gudang Garam pada 10 Juni lalu semakin memperkuat kemungkinan perusahaan tidak akan menyerap tembakau Temanggung tahun ini. “Musim panen 2025 kemungkinan tak beli sesuai dengan *statement* Gudang Garam pada 10 Juni kemarin,” tuturnya. Kondisi serupa telah terjadi pada tahun 2024, di mana produsen rokok asal Kediri itu juga absen membeli tembakau dari Temanggung.

Baca Juga :  Microsoft Resmi Perpanjang Dukungan Office untuk Windows 10

Penurunan serapan tembakau oleh produsen besar seperti Gudang Garam ini dipicu oleh menurunnya total penjualan rokok secara keseluruhan. Kenaikan cukai rokok yang signifikan telah membuat harga rokok melonjak, mendorong konsumen untuk beralih ke opsi yang lebih terjangkau, termasuk rokok ilegal yang harganya jauh di bawah pasaran. “Ini sebenarnya kebijakannya bukan di pemkab karena urusan tembakau di pemerintah pusat,” jelas Agus, menyoroti bahwa regulasi terkait peredaran rokok ilegal berada di ranah pemerintah pusat.

Meskipun demikian, di tengah tantangan ini, beberapa perusahaan rokok lain tetap menunjukkan minat untuk menyerap tembakau. “Djarum sekitar empat ribu ton kurang lebih. Beberapa pabrik kecil sudah ada yang menyatakan beli,” ungkap Agus. Kabupaten Temanggung sendiri memiliki kapasitas produksi tembakau yang signifikan, sekitar 9.000 hingga 10.500 ton setiap tahun. Namun, rantai tata niaga tembakau Temanggung juga melibatkan daerah lain seperti Wonosobo, Kendal, Magelang, hingga sebagian Boyolali, menambah kompleksitas dinamika pasar saat ini.

Jamal Abdun Nashr turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Berita Terkait

Keajaiban Nagasaki: Kota Jepang yang Selamat dari Dua Bom Atom
Marquez ke Ducati: Bagnaia Dikorbankan, Sejarah Dilanggar?
Katulampa Siaga? Update Status Bendung Usai Hujan Deras Bogor
Sindrom KARS Renggut Kebahagiaan: Kisah Pilu Orang Tua Bayi
Sindrom KARS Renggut Kebahagiaan: Kisah Pilu Orang Tua
Khamzat Chimaev: Reaksi Mengejutkan Usai Dinasihati Khabib di UFC 319
Persebaya Surabaya: Kejutan Transfer? Bonek Menanti Pemain Baru!
Jay Idzes Resmi ke Sassuolo: Gaji Naik Drastis!

Berita Terkait

Senin, 11 Agustus 2025 - 11:06 WIB

Keajaiban Nagasaki: Kota Jepang yang Selamat dari Dua Bom Atom

Senin, 11 Agustus 2025 - 10:10 WIB

Marquez ke Ducati: Bagnaia Dikorbankan, Sejarah Dilanggar?

Senin, 11 Agustus 2025 - 03:45 WIB

Katulampa Siaga? Update Status Bendung Usai Hujan Deras Bogor

Minggu, 10 Agustus 2025 - 19:28 WIB

Sindrom KARS Renggut Kebahagiaan: Kisah Pilu Orang Tua Bayi

Minggu, 10 Agustus 2025 - 18:46 WIB

Sindrom KARS Renggut Kebahagiaan: Kisah Pilu Orang Tua

Berita Terbaru

politics

Korupsi Haji 2025 Dilaporkan ke KPK, Ini Jawaban Menag!

Senin, 11 Agu 2025 - 11:55 WIB

Uncategorized

Keajaiban Nagasaki: Kota Jepang yang Selamat dari Dua Bom Atom

Senin, 11 Agu 2025 - 11:06 WIB

politics

Gaza: Ambisi Netanyahu? Perang Demi Kekuasaan?

Senin, 11 Agu 2025 - 10:24 WIB

Uncategorized

Marquez ke Ducati: Bagnaia Dikorbankan, Sejarah Dilanggar?

Senin, 11 Agu 2025 - 10:10 WIB