Muzakir Manaf Bergerak: Rencana Pasca 4 Pulau Kembali ke Aceh

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 18 Juni 2025 - 08:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

# Aceh Raih Kembali Empat Pulau Sengketa: Mualem Temui JK, Bahas Potensi Migas dan Perdamaian Abadi

Jakarta – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, menyambangi kediaman mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 17 Juni 2025. Didampingi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Zulfadli, Mualem tiba sekitar pukul 21.56 WIB. Pertemuan strategis ini diselenggarakan tak lama setelah pemerintah pusat secara resmi mengembalikan empat pulau yang sebelumnya disengketakan dengan Sumatera Utara ke pangkuan Aceh.

Keempat pulau bersejarah yang kini kembali menjadi bagian wilayah administrasi Aceh adalah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Gadang, dan Pulau Mangkir Ketek. Menyusul keputusan krusial ini, Mualem menyatakan bahwa inti dari pertemuan dengan Jusuf Kalla adalah untuk membahas sejarah Aceh, perjalanan perdamaian, serta implementasi Perjanjian Helsinki. Mualem menegaskan kunjungannya juga merupakan bentuk silaturahmi dan penghormatan kepada JK, yang ia juluki sebagai “Bapak Perdamaian” bagi Aceh.

Mengenai langkah pemerintah Aceh ke depan terkait empat pulau tersebut, Mualem menekankan bahwa yang terpenting saat ini adalah keputusan telah diambil dengan bijaksana dan berlandaskan aspek historis, memastikan tidak ada lagi perselisihan. “Aman damai enggak ada cekcok,” ujarnya. Lebih lanjut, ia juga mengisyaratkan niat pemerintah daerah untuk segera mencari potensi kandungan minyak dan gas bumi di keempat pulau tersebut. “Agaknya seperti itu. Kemungkinan,” kata Mualem, sembari menyatakan keyakinan kuatnya akan kandungan migas di kawasan tersebut.

Baca Juga :  Ahmad Dhani Kembali Dilaporkan ke MKD, Gerindra Beri Peringatan Keras

Sebelumnya, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haythar, telah lebih dulu hadir di kediaman pribadi Jusuf Kalla sejak pukul 19.00 WIB. Di sela-sela diskusi dengan para tokoh, Wali Nanggroe bersama JK menyempatkan diri menyapa awak media di teras rumah. Jusuf Kalla menjelaskan pertemuan tersebut adalah dalam rangka silaturahmi. “Sekarang alhamdulillah persoalan sudah selesai. Sudah enggak banyak komentar lagi,” tutur JK, yang kemudian memperkenalkan sosok Malik Mahmud Al Haythar.

Dalam kesempatan tersebut, Malik Mahmud Al Haythar mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam atas kembalinya empat pulau tersebut ke Aceh. “Saya mengucapkan syukur alhamdulillah pada Allah masalah pulau itu sudah diselesaikan dengan bijaksana,” ucapnya. Ia juga secara khusus menghaturkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas keputusannya, serta kepada Jusuf Kalla yang telah memberikan masukan berharga dalam penyelesaian persoalan ini.

Turut hadir dalam pertemuan penting itu beberapa tokoh nasional, termasuk mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, serta mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin.

Perlu diketahui, keputusan untuk mengembalikan empat pulau sengketa antara Aceh dan Sumatera Utara ke dalam wilayah administrasi Aceh diambil langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Penetapan ini didasarkan pada dokumen administrasi yang kuat yang dimiliki pemerintah. “Berlandaskan dokumen, pemerintah telah ambil keputusan bahwa 4 pulau itu milik Aceh,” tegas Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Kantor Presiden, Jakarta, pada Selasa, 17 Juni 2025.

Baca Juga :  Hasto Kaget! Prabowo Beri Amnesti? Sempat Berpikir Terburuk

Presiden Prabowo sendiri memimpin rapat terbatas mengenai isu ini melalui konferensi video di sela-sela perjalanannya menuju St. Petersburg, Rusia, pada hari yang sama. Rapat penting itu diikuti oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara/Juru Bicara Presiden RI Prasetyo Hadi, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjelaskan alasan utama di balik keputusan pemerintah yang menetapkan keempat pulau sengketa itu sebagai bagian dari wilayah Aceh. Menurutnya, telah ditemukan dokumen asli berupa kesepakatan antara Gubernur Aceh dan Gubernur Sumatera Utara yang dibuat pada tahun 1992. Dokumen ini secara jelas menegaskan bahwa keempat pulau tersebut masuk dalam wilayah Aceh. Tito menambahkan bahwa dokumen asli yang menjadi kunci penyelesaian sengketa ini ditemukan di Gedung Arsip Kementerian Dalam Negeri di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, pada Senin, 17 Juni 2025. “Ada tiga gedung dibongkar-dibongkar dokumen asli yang kesepakatan dua gubernur,” pungkasnya.

Oleh: Hendrik Yaputra, Eka Yudha Saputra, dan Sapto Yunus

Berita Terkait

One Piece: Bendera Berkibar, Amnesty Kecam Respons Pemerintah!
Gibran One Piece: Strategi Politik di Pilpres 2024?
Ongen Penghina Jokowi Dapat Amnesti: Kontroversi & Reaksi!
Dasco Geram: Bendera One Piece Dipolitisasi, Ancam Persatuan Bangsa!
Istana: Bendera Merah Putih Harga Mati, Bukan One Piece!
One Piece Bikin Heboh, Amnesti Habibie Dibongkar: Terpopuler Hari Ini!
Habibie Beri Abolisi & Amnesti: Siapa Saja Penerimanya?
Bebas Hasto & Tom Lembong: Benarkah Ada Motif Politik?

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 21:15 WIB

One Piece: Bendera Berkibar, Amnesty Kecam Respons Pemerintah!

Senin, 4 Agustus 2025 - 19:58 WIB

Gibran One Piece: Strategi Politik di Pilpres 2024?

Senin, 4 Agustus 2025 - 13:47 WIB

Ongen Penghina Jokowi Dapat Amnesti: Kontroversi & Reaksi!

Senin, 4 Agustus 2025 - 12:58 WIB

Dasco Geram: Bendera One Piece Dipolitisasi, Ancam Persatuan Bangsa!

Senin, 4 Agustus 2025 - 12:44 WIB

Istana: Bendera Merah Putih Harga Mati, Bukan One Piece!

Berita Terbaru

Uncategorized

Dasco Pasang Badan: Kafe Takut Lagu Lokal, Aturan Dipersoalkan!

Selasa, 5 Agu 2025 - 01:27 WIB

sports

Darwin Nunez Out? 2 Klub Ini Bisa Selamatkan Kariernya!

Selasa, 5 Agu 2025 - 01:20 WIB

Family And Relationships

DJ Bravy Gendong Anak Erika Carlina: Kode Keras Jadi Pasangan?

Selasa, 5 Agu 2025 - 00:03 WIB