Masa Depan Bojan Hodak di Persib: Harapan Bobotoh di Tengah Eksodus Pemain dan Realita Pahit Dunia Pelatih
Di tengah gejolak eksodus pemain yang melanda Persib Bandung pasca-meraih gelar juara Liga 1, Bobotoh menaruh harapan besar agar pelatih Bojan Hodak tak ikut angkat kaki dari tim kebanggaan mereka. Tantangan untuk mempertahankan gelar juara Liga 1 musim depan terasa semakin berat bagi Maung Bandung.
Bagaimana tidak, arsitek di balik kejayaan Persib dalam dua musim terakhir itu dipastikan sudah kehilangan separuh kekuatan timnya untuk kompetisi 2024-2025. Bojan Hodak adalah sosok kunci yang telah memecahkan banyak rekor dan membawa Persib mencapai puncak performa. Kehilangan juru taktik asal Kroasia ini dikhawatirkan akan membuat Maung Bandung yang tengah melakukan perombakan besar melaju tanpa poros dan fondasi yang kuat.
Selama ini, di tengah dinamika keluar-masuknya pemain, Hodak selalu dipuji karena kemampuannya menjaga tim tetap disegani dan konsisten di papan atas liga. Pelatih yang dikenal tenang namun tegas ini masih terikat kontrak satu musim lagi bersama Persib, yang akan berakhir pada 2026. Bobotoh pun berharap ia bisa lebih lama lagi menukangi Pangeran Biru dan mencatatkan namanya sebagai legenda hidup klub.
Menanggapi harapan besar tersebut, Bojan Hodak memberikan respons yang realistis, sesuai dengan pengalamannya di dunia kepelatihan. Ia menjelaskan bahwa semua pelatih pasti merasakan hal serupa: euforia saat meraih kemenangan, namun juga desakan saat hasil tak memihak.
“Kalian tahu, menjadi pelatih jauh lebih mudah ketika kami meraih kemenangan. Bisa saja mereka meminta dan berkata bisa berada di klub selama 10 tahun,” papar Hodak. “Tapi ketika sudah kalah dalam dua-tiga pertandingan, maka ucapan-ucapan ‘pelatih bodoh’ atau ‘pelatih keluar’ itu akan muncul. Dan itu adalah hal yang normal dalam pekerjaan kami.”
Pada suatu waktu, sangat mungkin Hodak juga akan menghadapi fase sulit di mana Persib tak bisa menang atau terus menerima hasil minor. Saat fase itu dihadapi, desakan agar ia angkat kaki dari klub akan terasa alami bermunculan. Menurut Hodak, inilah risiko yang harus dihadapi dari pekerjaannya.
“Setiap pelatih bisa memiliki masa depan yang panjang di sebuah klub ketika hasilnya memang bagus dan diterima oleh publik,” ucap mantan pelatih Kuala Lumpur City FC ini. “Namun, ketika hasil buruk datang, maka akan ada banyak desakan ‘pelatih keluar’ yang harus kami hadapi.”
Dengan satu musim tersisa dalam kontraknya, Hodak bertekad untuk bekerja maksimal bagi Persib. Prioritas utamanya adalah membangun ulang kekuatan tim dan mencoba mempertahankan gelar juara. Ia mengungkapkan bahwa manajemen klub sepakat dengannya untuk segera melakukan regenerasi pemain, mengingat fakta bahwa skuad Persib musim lalu adalah yang tertua di liga.
“Kami harus mempertahankan pemain yang ada, mendatangkan pemain yang diperlukan, serta memperbaiki posisi-posisi yang dibutuhkan,” jelasnya. “Jadi ada banyak hal yang perlu dipikirkan dan itu jelas tidak mudah.”