Harga Minyak Dunia Meroket, Brent Sentuh US$75, WTI Ikut Naik!

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 18 Juni 2025 - 00:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga Minyak Dunia Kembali Bergolak: Konflik Iran-Israel Picu Kekhawatiran Pasokan, Suku Bunga AS Jadi Sorotan

Harga minyak mentah dunia kembali menunjukkan taringnya pada perdagangan Selasa (17/6), didorong oleh memanasnya tensi geopolitik antara Iran dan Israel. Eskalasi konflik ini meningkatkan kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak dari kawasan Timur Tengah, wilayah yang vital bagi lalu lintas energi global.

Meski belum ada gangguan signifikan terhadap aliran minyak, pasar tetap siaga satu. Bayang-bayang potensi eskalasi yang lebih besar membuat para pelaku pasar enggan bersantai.

Pantauan terkini menunjukkan harga minyak Brent melonjak US$2,11 atau 2,88% ke level US$75,35 per barel. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat US$1,43 atau 1,99% menjadi US$73,20 per barel pada pukul 10:44 waktu AS (CDT). Sempat bergejolak di awal sesi, kedua kontrak berjangka ini sempat terkoreksi sebelum akhirnya kembali menguat di tengah volatilitas pasar.

Lebih dari Sekadar Kenaikan Harga: Ancaman Nyata di Balik Konflik

Ketegangan yang meningkat bukan sekadar soal fluktuasi harga. Iran dilaporkan telah menangguhkan sebagian produksi gas di ladang South Pars, yang berbagi wilayah dengan Qatar, menyusul serangan udara Israel yang menyebabkan kebakaran pada akhir pekan lalu. Selain itu, depot minyak Shahran di Iran juga tak luput dari serangan.

Baca Juga :  Kebijakan Tarif Trump Picu Prediksi Reli Bitcoin Hingga Rp 1,66 Miliar

“Ini bukan konflik sporadis, melainkan berpotensi menjadi konflik berkepanjangan seperti yang terjadi antara Rusia dan Ukraina,” ungkap Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group, menggambarkan kekhawatiran pasar.

Insiden tabrakan dua tanker minyak di dekat Selat Hormuz, jalur vital bagi pengiriman minyak dunia, serta peningkatan gangguan elektronik navigasi di kawasan tersebut, semakin mempertegas betapa krusialnya jalur tersebut bagi stabilitas pasokan energi global.

Pasokan Global Masih Cukup, Namun Proyeksi Permintaan Direvisi Turun

Di tengah kekhawatiran akan gangguan pasokan, pasar minyak juga dihantui oleh proyeksi permintaan yang lebih lemah.

Dalam laporan bulanan terbarunya, International Energy Agency (IEA) merevisi turun proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global sebesar 20.000 barel per hari (bph). Sebaliknya, IEA menaikkan proyeksi pasokan global sebesar 200.000 bph menjadi total 1,8 juta bph.

Baca Juga :  Pahami Strategi Smart Money: Panduan Investasi Cerdas untuk Pemula

“Meskipun kekhawatiran terhadap penutupan Selat Hormuz selalu menghantui, kemungkinan tersebut masih dinilai sangat kecil,” ujar analis Saxo Bank, Ole Hansen, menenangkan pasar. “Iran tak ingin kehilangan pendapatan dari penjualan minyak, sementara AS pun berkepentingan menjaga harga minyak dan inflasi tetap terkendali.”

Menanti Keputusan Suku Bunga AS: Arah Pasar dalam Genggaman The Fed

Selain tensi geopolitik, pelaku pasar juga menantikan keputusan suku bunga dari bank sentral utama dunia, termasuk hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat yang dijadwalkan berlangsung hari ini.

“Arah kebijakan moneter AS akan menjadi penentu utama pergerakan harga minyak dalam jangka pendek, terutama terkait prospek konsumsi energi di negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut,” kata Tamas Varga, analis dari PVM Associates. Dengan demikian, mata pasar tertuju pada keputusan The Fed yang bisa menggoyahkan atau menstabilkan harga minyak dunia.

Berita Terkait

IHSG Diprediksi Turun Kamis, Ini Daftar Saham Rekomendasi Analis!
IPO CDIA: Bidik Rp 2,37 Triliun, Peluang Investasi Awal Menarik?
The Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Panik! Peluang Investasi?
RS Grup Emtek Kompak, Kenapa Saham Tak Dapat Dividen?
BI Rate Stabil, Bank Mandiri Optimis Kredit Tumbuh Berapa Persen?
NCKL Bagi Dividen Jumbo, Investor Harita Nickel Auto Cuan!
The Fed Tahan Suku Bunga, Apa Dampaknya Bagi Rupiah?
BI Respon Tarif AS, Optimalkan Moneter Jaga Ekonomi Global

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 08:37 WIB

IHSG Diprediksi Turun Kamis, Ini Daftar Saham Rekomendasi Analis!

Kamis, 19 Juni 2025 - 07:43 WIB

IPO CDIA: Bidik Rp 2,37 Triliun, Peluang Investasi Awal Menarik?

Kamis, 19 Juni 2025 - 06:33 WIB

The Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Panik! Peluang Investasi?

Kamis, 19 Juni 2025 - 04:33 WIB

RS Grup Emtek Kompak, Kenapa Saham Tak Dapat Dividen?

Kamis, 19 Juni 2025 - 04:18 WIB

BI Rate Stabil, Bank Mandiri Optimis Kredit Tumbuh Berapa Persen?

Berita Terbaru

technology

Maskapai Teraman 2024: Qantas Nomor 1, Ini Daftar Lengkapnya!

Kamis, 19 Jun 2025 - 09:58 WIB

technology

iQoo Z10 Lite 5G Rilis: Baterai 6000 mAh, Harga Terjangkau?

Kamis, 19 Jun 2025 - 09:28 WIB