Ciputra Development (CTRA) Tetapkan Dividen Tunai Rp 444,85 Miliar untuk Tahun Buku 2024, Disetujui RUPST
JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 444,85 miliar dari total laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp 2,12 triliun. Keputusan penting ini telah mendapatkan restu penuh dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Selasa, 17 Juni 2025.
Dengan demikian, setiap pemegang saham CTRA akan menerima dividen senilai Rp 24 per saham, merefleksikan komitmen perseroan dalam memberikan nilai tambah kepada investornya. Selain alokasi dividen, sebagian besar laba bersih perseroan juga dialokasikan untuk keperluan strategis. Sebanyak Rp 1 triliun akan dibukukan sebagai cadangan, sementara Rp 1,68 triliun akan dicatat sebagai laba ditahan, yang mana dana ini direncanakan untuk mendukung pengembangan usaha perseroan ke depan.
Kinerja keuangan CTRA sendiri menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal pertama tahun 2025. Penjualan dan pendapatan usaha perseroan tercatat mencapai Rp 2,73 triliun, melonjak 17,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan perolehan Rp 2,31 triliun pada periode yang sama di kuartal I-2024. Peningkatan signifikan ini mengindikasikan fundamental bisnis yang kuat.
Secara lebih rinci, kontributor utama pendapatan CTRA pada periode ini berasal dari segmen penjualan kaveling rumah, apartemen, dan perkantoran, yang mencapai Rp 2,17 triliun. Adapun sisanya, sebesar Rp 560,88 miliar, berasal dari beragam segmen pendapatan usaha lainnya, menunjukkan diversifikasi sumber pemasukan perseroan.
Meski demikian, kenaikan pendapatan juga diiringi oleh peningkatan beban pokok penjualan dan beban langsung. Angka ini naik menjadi Rp 1,33 triliun pada kuartal I-2025, dari Rp 1,13 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) CTRA yang digelar pada Selasa (17/6/2025) membahas sejumlah agenda penting. Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu mata acara utama yang menjadi sorotan adalah penetapan penggunaan laba bersih.
Dalam mata acara tersebut, diusulkan penggunaan laba bersih tahun buku 2024 sebagai cadangan serta dividen tunai yang akan dibagikan kepada pemegang saham sesuai jadwal dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, RUPST juga membahas pengusulan penggunaan laba bersih sebagai laba ditahan, yang secara spesifik akan dialokasikan untuk pengembangan usaha perseroan di masa mendatang.
Agenda penting lainnya dalam RUPST adalah perubahan susunan dewan komisaris perseroan. Hal ini sehubungan dengan pengunduran diri Thomas Bambang dari jabatannya sebagai Komisaris Independen Perseroan, menandai dinamika dalam struktur kepemimpinan CTRA.