Kinerja Melesat: Laba Bersih Jasa Marga (JSMR) Melonjak Hampir 50% di Kuartal I-2025, Prospek Cerah Didukung Penyesuaian Tarif Tol
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mengawali tahun 2025 dengan kinerja yang sangat impresif, mencatat pertumbuhan laba bersih yang signifikan di kuartal pertama. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, laba bersih JSMR melesat hampir 50% menjadi Rp 927,49 miliar, didukung oleh peningkatan pendapatan sebesar 6,78% secara tahunan mencapai Rp 6,45 triliun.
Pencapaian gemilang Jasa Marga ini tidak lepas dari strategi perseroan dan kondisi pasar yang mendukung. Analis Senior Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, memproyeksikan momentum positif ini akan berlanjut sepanjang tahun 2025, dengan penyesuaian tarif jalan tol sebagai pendorong utamanya.
Meskipun pemerintah sempat memberikan insentif diskon tarif tol sebesar 20% di 10 ruas pada Juni-Juli, dampaknya terhadap pendapatan Jasa Marga diperkirakan tidak akan signifikan. Sukarno Alatas menjelaskan bahwa kebijakan ini hanya berlaku untuk periode singkat dan pada ruas-ruas yang, meski berkontribusi sekitar 40% dari total pendapatan tol di kuartal I 2025, hanya akan menyebabkan penurunan sekitar 2,7% dari pendapatan kuartal sebelumnya. Ini menunjukkan ketahanan fundamental perseroan.
Lebih dari sekadar kinerja finansial, Jasa Marga juga menunjukkan langkah strategis yang matang dalam pengembangan proyek-proyek baru. Perseroan kini cenderung mengadopsi model *co-investment*, sebuah pendekatan yang dinilai positif dan pragmatis oleh Sukarno Alatas. Strategi ini dipandang akan memperkuat fundamental JSMR, membangun landasan untuk pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan di masa depan, serta meminimalkan risiko keuangan yang tidak perlu, mencerminkan manajemen yang prudent.
Pandangan positif terhadap prospek JSMR tahun ini juga diamini oleh Analis Panin Sekuritas, Aqil Triyadi, yang menekankan dukungan dari penyesuaian tarif. Setelah merealisasikan penyesuaian tarif di ruas Manado-Bitung, Bogor Outer Ring Road, dan Semarang A,B,C pada Januari dan April, Jasa Marga berencana menaikkan tarif di 12 ruas tol tambahan sepanjang tahun 2025. Ini akan menjadi katalis utama bagi pertumbuhan pendapatan berkelanjutan.
Dengan potensi peningkatan pendapatan tol yang diproyeksikan Sukarno Alatas bisa mencapai Rp 19,8 triliun hingga akhir tahun 2025, tidak heran jika rekomendasi terhadap saham JSMR cukup bervariasi namun tetap positif. Sukarno Alatas mempertahankan rekomendasi *buy* untuk JSMR dengan target harga (TP) Rp 5.500, sementara Aqil Triyadi dari Panin Sekuritas memberikan rating *hold* dengan target harga Rp 4.200.
Meskipun prospeknya cerah, investor tetap disarankan untuk mewaspadai potensi risiko, seperti perlambatan lalu lintas kendaraan di jalan tol. Selain itu, hadirnya moda transportasi publik modern seperti LRT dan kereta cepat juga bisa menjadi faktor penggerus volume lalu lintas di masa mendatang, sebuah risiko jangka panjang yang perlu dicermati.