Palestina Gagal Lolos, Bintang Ungkap Kesedihan Mendalam: Mimpi Pupus!

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 17 Juni 2025 - 01:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Impian Timnas Palestina Kandas Tragis Usai Ditahan Imbang Oman Lewat Drama Penalti VAR

Impian Timnas Palestina untuk lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia harus pupus secara tragis. Asa bersejarah mereka sirna usai bermain imbang 1-1 melawan Timnas Oman dalam laga penentuan Grup B putaran ketiga. Pertandingan yang digelar di Stadion King Abdullah II, Amman, Yordania, pada Rabu (11/6/2025) dini hari WIB, menyisakan duka mendalam bagi para pemain dan pendukung.

Harapan Timnas Palestina untuk mengikuti jejak Timnas Indonesia melaju ke putaran selanjutnya sempat membuncah tinggi. Mimpi tersebut seolah di ambang kenyataan saat gelandang Oday Kharoub berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-49, membawa Palestina unggul 1-0. Gol tersebut sontak memicu euforia luar biasa di tribun Stadion King Abdullah II, Yordania, yang dipenuhi suporter, tak terkecuali dari kalangan pengungsian warga Palestina. Keunggulan itu krusial, sebab secara virtual mengangkat Palestina ke posisi keempat Grup B, posisi yang diidamkan untuk lolos ke fase berikutnya.

Namun, kemenangan yang sudah di depan mata itu harus sirna dengan cara paling kejam dan dramatis. Di masa tambahan waktu babak kedua, saat peluit akhir sudah di ambang bunyi, wasit memberikan hadiah penalti kontroversial kepada Oman setelah meninjau VAR, menyusul pelanggaran yang dilakukan oleh Ahmad Taha. Pukulan telak itu datang pada menit 90+7′, ketika Essam Al-Subhi sukses mengeksekusi penalti, sekaligus mengakhiri impian Palestina untuk tampil perdana di putaran final Piala Dunia.

Kegembiraan yang baru saja dirasakan seketika berubah menjadi adegan keputusasaan mendalam. Air mata tak terbendung mengalir dari pipi para pemain Timnas Palestina saat mereka tertunduk meninggalkan lapangan, menyadari perjalanan mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah berakhir. Penyerang Palestina, Oday Dabbagh, mengungkapkan perasaannya kepada The Associated Press, “Sangat sulit. Sangat penting bagi kami untuk melaju ke babak berikutnya.” Ia menambahkan, “Kami mempersiapkan diri dengan baik, kami memiliki suasana yang positif, dan kami memiliki penggemar yang mendukung kami. Kami memberikan segalanya, tetapi itu hilang dalam sekejap mata.”

Baca Juga :  Megawati Tinggalkan Red Sparks: Alasan Sebenarnya Dibalik Keputusan Ini

Pasca-pertandingan, Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) segera mengajukan keluhan resmi kepada FIFA terkait keputusan penalti yang kontroversial tersebut. Namun, protes ini tak mampu mengubah kenyataan pahit bahwa perjalanan panjang skuad besutan pelatih Ihab Abujazar telah benar-benar berakhir. Abujazar sendiri dengan penuh haru menyampaikan, “Kami mencoba untuk membuat warga Palestina tersenyum di tengah penderitaan mereka.” Ia menambahkan, “Para pemain heroik ini adalah kebanggaan dan kejayaan kami, simbol dari semua hal yang indah di negara Palestina.”

Mungkin kisah ini akan berbeda jika Timnas Palestina, yang telah menjadi anggota FIFA sejak tahun 1998, dapat menggelar pertandingan kandang di hadapan lautan penggemar mereka sendiri. Sayangnya, konflik yang tak kunjung usai di tanah air mereka membuat hal itu mustahil. Akibatnya, sebagian besar laga kandang wakil Timur Tengah ini terpaksa dilangsungkan di Amman, ibu kota Yordania, yang lokasinya berdekatan. Oday Dabbagh, yang baru saja membantu Aberdeen meraih Piala Skotlandia, mengakui, “Lebih mudah bermain di rumah sendiri.” Namun, ia melanjutkan, “Keadaan di sana sangat sulit sehingga kami memilih bermain di Amman karena dekat dengan Palestina, orang-orangnya sama, dan kami memiliki banyak penggemar di sana.”

Baca Juga :  Drama Villa Park: PSG Lolos Semifinal Meski Dikalahkan Aston Villa 3-2

Lebih dari itu, ketiadaan kompetisi sepak bola domestik di wilayah Palestina sejak serangan pada tahun 2023 kian memperparah situasi. Ratusan atlet dilaporkan menjadi korban dari lebih dari 55.000 warga Palestina yang tewas dalam konflik tersebut, dengan banyak fasilitas olahraga yang hancur lebur. Dabbagh menegaskan, “Segala sesuatu yang terjadi membuat kami semua sedih. Sebagai pemain, kami mencoba untuk fokus pada sepak bola selama pertandingan. Kami menggunakan apa yang terjadi sebagai motivasi untuk membawa kebahagiaan bagi rakyat Palestina.”

Meskipun didera berbagai tantangan, Timnas Palestina menunjukkan profesionalisme yang luar biasa. Saat ini, hanya dua dari 27 pemain di skuad mereka yang belum terikat kontrak dengan klub luar negeri, baik di kawasan Timur Tengah maupun Eropa. Kondisi ini jauh membaik dibanding awal konflik, di mana banyak pemain kesulitan meninggalkan Tepi Barat atau Gaza untuk bergabung dengan timnas. Selama setahun terakhir, Timnas Palestina telah menjalani serangkaian pemusatan latihan di berbagai negara seperti Aljazair, Qatar, dan Arab Saudi, demi menjaga performa dan kekompakan tim.

Kini, setelah impian di Kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir, fokus mereka beralih penuh menuju Piala Asia 2027, yang akan diselenggarakan di Arab Saudi. Oday Dabbagh optimis dan siap membuktikan bahwa timnya akan tetap menjadi kekuatan diperhitungkan di kancah sepak bola Asia, serta terus berperan sebagai duta bagi jutaan rakyatnya. Dengan penuh keyakinan ia menyatakan, “Kami akan terus menggunakan sepak bola sebagai pesan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ada hal-hal lain di Palestina. Kami akan terus maju. Mimpi itu belum berakhir, hanya tertunda.”

Berita Terkait

Gol Roket Vietnam Hancurkan Indonesia U-19, Netizen Terpukau!
Perang Iran-Israel Memanas, 3 Negara Arab Pilih Mundur, Minta Maaf!
Ajai Pasaribu, Atlet MMA: Wali Kota Suruh Kerja di Rumah Saja?
Shin Tae-yong ke China? Jawaban Eks Pelatih Timnas Indonesia Mengejutkan!
Franco Mastantuono ke Real Madrid, Wonderkid Argentina Siap Bersinar?
Toprak Razgatlioglu Selebrasi Arif, MotoGP: Makna Tersembunyi di Baliknya!
Chelsea Libas LAFC 2-0, Debut Manis Liam Delap Memukau!
Wonderkid 17 Tahun Salip Mbappe, Raja Dribbling Baru Eropa!

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 22:07 WIB

Gol Roket Vietnam Hancurkan Indonesia U-19, Netizen Terpukau!

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:12 WIB

Perang Iran-Israel Memanas, 3 Negara Arab Pilih Mundur, Minta Maaf!

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:17 WIB

Ajai Pasaribu, Atlet MMA: Wali Kota Suruh Kerja di Rumah Saja?

Selasa, 17 Juni 2025 - 16:02 WIB

Shin Tae-yong ke China? Jawaban Eks Pelatih Timnas Indonesia Mengejutkan!

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:07 WIB

Franco Mastantuono ke Real Madrid, Wonderkid Argentina Siap Bersinar?

Berita Terbaru

technology

Fitur Audio Overview Google, Inovasi Baru untuk Pengguna?

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:57 WIB

War And Conflicts

Kerugian Perang Israel-Iran, Hampir 1 Miliar Dolar AS Per Hari?

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:17 WIB