Kebangkitan Francesco Bagnaia di MotoGP 2025: Senyum Gigi Dall’Igna dan Ancaman Baru bagi Dominasi Marc Marquez
Sebagai juara dunia dua kali dan talenta kunci bagi Ducati Corse, posisi Francesco Bagnaia di MotoGP 2025 kini tak lagi sama. Berpasangan dengan Marc Marquez di tim pabrikan Ducati sejak 2021, kehadiran ‘Baby Alien’ itu secara nyata memberikan tekanan psikologis signifikan bagi Bagnaia. Hingga delapan seri pertama, performa ‘Pecco’ seolah tertutup bayang-bayang rekan setim barunya.
Sebagai murid kebanggaan Valentino Rossi, Bagnaia sempat menjadi sasaran kritik karena performanya yang di bawah ekspektasi, terutama jika dibandingkan dengan Marquez yang notabene adalah rekrutan anyar. Hingga berakhirnya GP Aragon, Bagnaia baru mengumpulkan lima podium dengan satu kemenangan di balapan utama, jauh tertinggal dari Marquez yang sudah mengemas enam podium dengan empat kemenangan. Dominasi Marquez bahkan lebih terasa di sesi *sprint race*, di mana ia hampir selalu menjadi pemenang, kecuali di GP Inggris. Tak heran jika Marquez kini menjadi ikon utama tim Borgo Panigale, memimpin klasemen MotoGP 2025 dengan 233 poin, unggul 93 angka dari Bagnaia yang tertahan di peringkat ketiga.
Namun, angin segar mulai berhembus bagi Bagnaia dan tim Ducati di GP Aragon. Ia berhasil meraih podium ketiga, sebuah pencapaian krusial setelah sebelumnya gagal meraih poin di Prancis dan Inggris. Hasil ini tak hanya berarti poin berharga, tetapi juga mengindikasikan kembalinya *feel* yang sempat hilang.
Luigi ‘Gigi’ Dall’Igna, General Manajer Ducati Corse, menyambut hangat kembalinya Bagnaia ke podium. Baginya, pencapaian di Aragon adalah representasi bahwa juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 itu telah menemukan kembali rasa percaya dirinya. “Berbicara tentang juara, yang membuat saya sangat senang adalah Bagnaia yang telah menemukan kembali dirinya, reaksinya, dan yang terakhir, senyumnya,” ujar Dall’Igna, seperti dilansir dari Crash.net. Ia menambahkan, “Dia berjuang, bertahan, berkendara dengan baik dan bahkan mendekati posisi kedua. Bersaing untuk mendapatkan posisi yang diperhitungkan, di antara para protagonis di mana dia seharusnya berada.”
Dall’Igna tak menampik bahwa Bagnaia sempat dilanda kekecewaan dan frustrasi karena kesulitan menemukan sentuhan terbaik dengan motornya. Oleh karena itu, podium di Aragon tak hanya berharga bagi Bagnaia secara pribadi, tetapi juga menjadi suntikan moral bagi seluruh tim Ducati yang sempat dihantam sorotan. “Bagnaia mendapatkan kembali kepercayaan diri pada dirinya sendiri dan motornya yang akhir-akhir ini sempat membuat dia putus asa dan kecewa,” ungkap Dall’Igna. “Sungguh melegakan, tempat ketiga yang sangat berharga, posisi yang mewakili banyak hal dari sudut pandang teknis dan mental. Sebuah langkah yang memberikan semangat kepada seluruh Tim, yang sangat pantas mendapatkannya.”
Di sisi lain, pengamat MotoGP Dennis Noyes melihat kebangkitan Bagnaia ini sebagai potensi ancaman bagi Marc Marquez. “Marquez tidak ingin Bagnaia mendapatkan kembali kepercayaan diri seperti sebelumnya, selalu ada perang psikologis yang terjadi,” kata Noyes, menyoroti dinamika persaingan di antara para pembalap top. Ia juga menambahkan, “Tapi pembalap yang bisa memberikan kejutan adalah Alex Marquez.”
Dengan kembalinya senyum dan kepercayaan diri Francesco Bagnaia, persaingan di klasemen MotoGP 2025 dipastikan akan semakin memanas. Kebangkitan ‘Pecco’ ini tidak hanya menjadi kabar baik bagi Ducati, tetapi juga menambah dimensi menarik dalam duel perebutan gelar juara dunia, terutama dalam perang psikologis melawan rekan setimnya, Marc Marquez. Musim ini tampaknya akan menyajikan lebih banyak drama dan kejutan di setiap tikungan.