Iran Serang Israel, Bursa Saham Teluk Bergejolak! Investor Panik?

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 15 Juni 2025 - 18:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bursa Saham Teluk Rontok Akibat Eskalasi Konflik Israel-Iran, Ekonomi Regional Tertekan

Bursa saham di kawasan Teluk kompak melemah signifikan pada Minggu (15/6) pagi. Pemicunya adalah eskalasi serangan terbaru antara Israel dan Iran yang saling balas, membangkitkan kekhawatiran mendalam akan meluasnya konflik di Timur Tengah dan dampaknya pada stabilitas ekonomi regional. Kekacauan geopolitik ini dengan cepat mencerminkan kekhawatiran investor di pasar keuangan.

Eskalasi ketegangan dimulai setelah Israel mengklaim telah melancarkan serangan intensif terhadap fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, dan markas militer Iran. Serangan ini disebut telah berlangsung sejak Jumat (13/6) dan berlanjut dalam beberapa hari berikutnya, dengan Israel menyatakan operasi ini sebagai langkah jangka panjang untuk mencegah Teheran membangun senjata nuklir. Sebagai balasan, Iran tidak tinggal diam; mereka melancarkan serangan ke wilayah Israel dan bahkan membatalkan perundingan nuklir penting yang sedianya digelar pada Minggu. Pembatalan ini menjadi sorotan, mengingat Amerika Serikat sebelumnya menyebut dialog tersebut sebagai satu-satunya cara untuk menghentikan pengeboman yang dilakukan Israel.

Dampak langsung paling terasa di pasar saham Qatar, di mana Indeks saham Qatar (.QSI) merosot tajam 2,9 persen sekitar pukul 08.15 GMT. Hampir seluruh saham komponen bergerak di zona merah, mencerminkan kepanikan investor. Beberapa saham yang terpukul parah antara lain Qatar Gas Transport Nakilat (QGTS.QA) yang anjlok 3,1 persen, Qatar Electricity and Water Company (QEWC.QA) melemah 1,7 persen, dan Qatar National Bank (QNBK.QA), bank terbesar di kawasan Teluk, yang merosot signifikan 3,3 persen.

Baca Juga :  Rupiah Dibuka Lesu ke Level Rp16.447 per Dolar AS

Kekhawatiran mendalam juga muncul terkait pasokan energi global. Pada Sabtu (14/6) malam, Israel dilaporkan menyerang infrastruktur energi Iran, termasuk instalasi lepas pantai di ladang gas South Pars. Ladang ini, yang dimiliki bersama oleh Iran dan Qatar, merupakan sumber utama produksi gas Iran. Serangan tersebut sontak memicu ketakutan akan terganggunya ekspor energi vital dari kawasan tersebut, menambah tekanan pada pasar dan prospek ekonomi.

Gelombang pelemahan pasar tidak hanya melanda Qatar. Indeks acuan Arab Saudi (.TASI) sempat anjlok hingga 3,6 persen saat pembukaan perdagangan, meskipun berhasil memangkas pelemahan menjadi 1,6 persen di sesi berikutnya, menunjukkan sedikit pemulihan di tengah ketidakpastian. Sementara itu, di Kuwait, indeks utama (.BKP) terperosok 4,3 persen. Sektor penerbangan pun tak luput dari imbasnya, dengan saham Jazeera Airways (JAZK.KW) amblas hingga 10 persen, lantaran maskapai tersebut terpaksa menghindari wilayah udara di sebagian besar kawasan yang bergejolak.

Baca Juga :  Mayora Tebar Dividen Rp 55 Per Saham, Cek Jadwalnya!

Pelemahan pasar juga menyebar ke bursa saham lain di kawasan Teluk dan Timur Tengah. Bursa Saham Muscat (.MSX30) di Oman melemah 1,5 persen, diikuti oleh indeks Bahrain (.BAX) yang turun 0,8 persen. Bahkan bursa Tel Aviv di Israel pun dibuka lebih rendah 1,5 persen, mencerminkan ketegangan internal yang meningkat. Penting untuk dicatat, Oman selama ini dikenal sebagai mediator kunci antara Iran dan Amerika Serikat dalam pembicaraan nuklir.

Adapun Bursa Dubai (.DDFMGI) dan Abu Dhabi (.FTFADGI) di Uni Emirat Arab (UEA), yang dijadwalkan akan dibuka kembali pada Senin, telah menunjukkan tren pelemahan bahkan sebelum eskalasi terbaru. Pada Jumat (13/6), kedua bursa tersebut ditutup melemah masing-masing sebesar 1,9 persen dan 1,3 persen, mengindikasikan sentimen pasar yang sudah negatif menyikapi situasi geopolitik yang memanas.

Berita Terkait

BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI
UMK 2026: Buruh Desak Kenaikan 10,5 Persen!
Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!
Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?
Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,97%! BPS Ungkap Pemicunya.
Paylater Menggila: Utang Warga RI Sentuh Rp 22,99 Triliun!
Komisaris Jakpro Baru: Ada Jubir Anies Hingga Eks Kepala Bapenda!
Emas Antam Hari Ini: Harga Stabil di Rp 1.948.000, Peluang?

Berita Terkait

Senin, 11 Agustus 2025 - 23:20 WIB

BSI Buka Blokir Rekening Yayasan Cholil Nafis, Ketua MUI

Senin, 11 Agustus 2025 - 15:38 WIB

UMK 2026: Buruh Desak Kenaikan 10,5 Persen!

Rabu, 6 Agustus 2025 - 21:33 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Dipertanyakan, Indef Minta Pemerintah Buka Data!

Selasa, 5 Agustus 2025 - 20:21 WIB

Airlangga Klaim: Ekonomi RI Tertinggi di ASEAN, Benarkah?

Selasa, 5 Agustus 2025 - 18:56 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Naik 4,97%! BPS Ungkap Pemicunya.

Berita Terbaru

Uncategorized

Isak Ogah Balik Newcastle! Liverpool Siapkan Rp 2,7 T untuk Striker?

Kamis, 14 Agu 2025 - 06:32 WIB

Uncategorized

Amartha 10X Run 2025: Half Marathon Seru Tantang Batas Diri!

Kamis, 14 Agu 2025 - 05:50 WIB