Mayora Indah (MYOR) Siap Tebar Dividen Tunai Rp 1,22 Triliun, Begini Rencana dan Jadwalnya!
Jakarta – PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan membagikan dividen tunai jumbo senilai Rp 1,22 triliun, atau setara Rp 55 per saham, kepada para pemegang sahamnya. Keputusan penting ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada 10 Juni 2025.
Pembagian dividen ini merefleksikan sekitar 40 persen dari total laba bersih perseroan untuk tahun buku 2024. Direktur Mayora, Wardhana Atmadja, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Ahad, 15 Juni 2025, mengungkapkan bahwa di sepanjang tahun 2024, Mayora Indah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 3 triliun. Meskipun nilai ini sedikit menurun 6,06 persen dibandingkan laba bersih tahun 2023 yang mencapai Rp 3,19 triliun, kinerja pendapatan MYOR tetap solid dengan kenaikan penjualan sebesar 14,57 persen secara tahunan, dari Rp 31,48 triliun di 2023 menjadi Rp 36,07 triliun pada 2024.
Para investor yang ingin mendapatkan jatah dividen ini perlu mencermati jadwal penting berikut, karena Mayora Indah akan memulai proses pembagian laba kepada pemegang saham dalam waktu dekat:
* Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 18 Juni 2025
* Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 19 Juni 2025
* Cum dividen di pasar tunai: 20 Juni 2025
* Ex dividen di pasar tunai: 23 Juni 2025
* Recording date: 20 Juni 2025
* Pembayaran dividen tunai: 10 Juli 2025
Melangkah ke tahun 2025, manajemen Mayora Indah optimistis dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Direktur Keuangan Mayora Indah, Hendrik Polisar, mengungkapkan target ambisius kenaikan penjualan sebesar 10 persen, mencapai Rp 39,7 triliun. Target ini diharapkan mampu mendorong laba kotor hingga Rp 9,2 triliun, laba usaha Rp 4,3 triliun, dan laba bersih Rp 3,1 triliun. Proyeksi positif ini diperkuat oleh kinerja impresif perseroan di kuartal I 2025, di mana Mayora Indah telah membukukan penjualan sebesar Rp 9,85 triliun, melonjak 12,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 8,76 triliun.
Untuk mewujudkan target tersebut, strategi utama Mayora adalah penyesuaian harga jual produk secara selektif, dengan mempertimbangkan daya beli konsumen serta mengantisipasi potensi kenaikan harga bahan baku. Selain itu, inovasi produk yang relevan dan bermanfaat bagi konsumen akan terus menjadi fokus. Dari sisi investasi, perseroan telah mengalokasikan modal usaha sebesar Rp 900 miliar untuk tahun ini. Sebanyak Rp 600 miliar dialokasikan untuk perawatan aset, sementara sisanya akan digunakan untuk pembangunan gudang baru guna mendukung ekspansi dan efisiensi operasional Mayora Indah.
—
Pilihan Editor: Skema Penyelamatan BUMN Karya lewat Danantara