Aset Safe Haven Diburu, Ketidakpastian Global Mendorong Investor

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 15 Juni 2025 - 06:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

**Emas dan Dolar AS Meroket di Tengah Ketegangan Israel-Iran: Aset *Safe Haven* Jadi Buruan Investor**

Ketegangan geopolitik global kembali memanas setelah serangan Israel terhadap Iran, memicu gelombang kekhawatiran di pasar finansial dan secara langsung mendongkrak prospek aset-aset *safe haven*. Para investor berbondong-bondong mencari perlindungan di tengah ketidakpastian.

Berdasarkan data *Trading Economics*, harga emas melonjak 1,36% ke level US$ 3.432 per ons troi pada Jumat (13/6), memecahkan rekor tertingginya yang sebelumnya tercatat di US$ 3.431 per ons troi pada 5 Mei 2025. Tak hanya emas, dolar AS sebagai aset *safe haven* utama lainnya, juga menguat. Indeks dolar (DXY) mengalami kenaikan 0,27% ke level 98,18, menunjukkan daya tariknya yang tak pudar di kala krisis.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, menjelaskan bahwa peningkatan ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran adalah pendorong utama di balik kinerja impresif aset-aset *safe haven* ini. Namun, ia menekankan bahwa prospek ke depan akan sangat bergantung pada arah dan tingkat eskalasi konflik yang terjadi.

**Aset *Safe Haven* Tetap Pilihan Utama Investor**

Baca Juga :  Hotman Bela Nadiem, Kasus Laptop Stafsus Tak Terkait?

“Jika ketegangan terus memanas atau bahkan meluas, permintaan untuk aset *safe haven* akan tetap tinggi. Namun, jika situasi mereda atau tidak ada eskalasi lebih lanjut, maka efek *safe haven* kemungkinan akan berkurang dan pasar akan kembali berfokus pada fundamental ekonomi,” ujar Sutopo kepada Kontan.co.id pada Sabtu (14/6).

Selain gejolak geopolitik, kinerja aset *safe haven* juga didorong oleh sejumlah katalis lain. Kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global atau potensi resesi, kebijakan moneter bank sentral yang cenderung melonggar, pergerakan mata uang yang bergejolak, serta risiko sistemik yang mengancam stabilitas pasar keuangan, turut menjadi faktor penentu. Secara kolektif, faktor-faktor ini memicu fenomena “flight to quality,” di mana investor beralih mencari keamanan pada aset-aset yang dianggap lebih stabil dan aman.

Dolar AS Menguat, Emas Terus Pecahkan Rekor

Meskipun dolar AS menghadapi tekanan dari ketidakpastian kebijakan domestik dan data ekonomi yang melunak, peningkatan tensi geopolitik mampu mendorong prospek dolar AS dalam jangka pendek hingga menengah. Status dolar AS sebagai mata uang cadangan global utama dan aset *safe haven* yang sangat likuid menjadikannya destinasi utama bagi modal yang mencari perlindungan di tengah krisis.

Baca Juga :  BI Rate Turun, Bunga Kredit Multifinance Ikut Turun? Ini Kata APPI!

“Peningkatan ini bisa sangat signifikan, bahkan sementara mengesampingkan tekanan dari fundamental ekonomi,” sebut Sutopo. Namun, ia menambahkan, jika ketegangan mereda, fokus pasar akan kembali ke data ekonomi AS dan kebijakan domestik, yang dapat kembali memengaruhi nilai tukar dolar.

Mengingat kondisi geopolitik yang memanas saat ini, Sutopo menyarankan investor untuk mempertimbangkan peningkatan kepemilikan pada aset *safe haven* sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko dan diversifikasi portofolio. Ia menilai emas tetap menjadi pilihan klasik karena nilainya yang teruji di tengah ketidakpastian. Selain itu, obligasi pemerintah negara maju, khususnya US Treasuries, juga dipandang sebagai aset yang sangat aman. Dari sisi mata uang, dolar AS, Franc Swiss, dan Yen Jepang juga menjadi pilihan menarik untuk diburu. “Penting untuk terus memantau perkembangan dan menyesuaikan strategi investasi sesuai dengan perubahan kondisi pasar,” pungkasnya.

Berita Terkait

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?
Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?
Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?
Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!
Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?
Haiyanto Borong Saham ELSA, Kuasai Saham Individu Terbesar Elnusa
Lucy Guo, Miliarder Muda: Pilih Drop Out Kuliah Demi Beasiswa Thiel
Iran Serang Israel, Bursa Saham Teluk Bergejolak! Investor Panik?

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:42 WIB

NICL Bagi Dividen Rp15, Peluang Investasi Saham Nikel?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:57 WIB

Emiten Healthcare: Kenapa Sekarang ‘Tertatih’, Tapi Tetap Cuan Jangka Panjang?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:52 WIB

Dividen Jumbo BUMN Mengalir ke Negara, Dampaknya?

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:07 WIB

Akhir Tahun IHSG 7600+, Ini Daftar Saham Potensi Cuan!

Minggu, 15 Juni 2025 - 20:22 WIB

Kadin Kirim 5.000 Pekerja Migran, Negara Mana Saja?

Berita Terbaru

Uncategorized

Taman Balekambang, Me Time Asyik di Tengah Kota Solo

Senin, 16 Jun 2025 - 01:57 WIB

politics

Prabowo ke Singapura-Rusia, Dasco & Gibran Lepas di Bandara!

Senin, 16 Jun 2025 - 01:37 WIB

Family And Relationships

Gustiwiw Meninggal, Ibunda: Pamit Sehat Bikin Konten, Sempat Tak Percaya

Senin, 16 Jun 2025 - 01:32 WIB

sports

Piala Presiden 2025: Jadwal Lengkap, Mulai 6 Juli!

Senin, 16 Jun 2025 - 01:12 WIB