Memacu Konektivitas Global: Bank Indonesia Perluas Jangkauan QRIS Lintas Negara di Tengah Lonjakan Transaksi
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) terus memacu perluasan kerja sama QRIS lintas negara, sebuah inisiatif strategis yang tak hanya memperkuat sistem pembayaran nasional namun juga menghadapi dinamika geopolitik, termasuk protes dari Amerika Serikat. Komitmen ini selaras dengan tren peningkatan signifikan dalam transaksi QRIS *cross border* yang terus memperlihatkan pertumbuhan positif.
Setelah berhasil diterapkan dan menuai sukses di Malaysia, Singapura, dan Thailand, BI kini bersiap untuk mengujicoba implementasi QRIS lintas negara di Arab Saudi dan China. Langkah ambisius juga mencakup Jepang, dengan target ujicoba yang akan dimulai pada 17 Agustus 2025, menandai ekspansi ke pasar-pasar ekonomi kunci di Asia.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, menggarisbawahi bahwa tren transaksi QRIS lintas negara menunjukkan peningkatan yang konsisten, baik dari sisi *inbound* (transaksi wisatawan asing di Indonesia) maupun *outbound* (transaksi WNI di luar negeri). Khususnya, interkoneksi QRIS antara Indonesia dan Malaysia mencatat lonjakan volume transaksi terbesar, mencapai 238% secara tahunan. Transaksi *inbound* dari Malaysia bahkan menjadi yang terbesar di antara negara mitra lainnya.
“Secara agregat, interkoneksi QRIS antarnegara dengan tiga negara mitra kami mencatat aliran *net inbound* yang positif, dengan dominasi transaksi pada sektor makanan dan minuman, hotel dan restoran, serta transportasi,” jelas Dicky pada Jumat (13/6). Peningkatan ini, menurutnya, juga didorong oleh kampanye bersama yang digalakkan oleh BI dan pemerintah di berbagai destinasi wisata, termasuk melalui Pokja Devisa Sektor Jasa yang dikoordinasi oleh Kejaksaan Agung.
Dukungan kuat dari sektor perbankan turut menjadi pilar utama keberhasilan ini. Head of Retail Digital Product Bank Negara Indonesia (BNI), Mesah Roni Ginting, mengungkapkan bahwa transaksi QRIS BNI dari Malaysia, Singapura, dan Thailand per April tumbuh lebih dari 201% secara tahunan. Dengan capaian ini, BNI menyatakan kesiapannya untuk memperluas layanan QRIS ke Jepang, China, Korea Selatan, dan India. Tak hanya itu, BNI secara rutin mengedukasi nasabah dan pelaku usaha melalui berbagai kanal komunikasi untuk memastikan pemahaman dan adopsi yang optimal.
Mesah juga menegaskan komitmen BNI untuk terus mengevaluasi layanan QRIS *cross border* agar nasabah memahami mekanisme kerjanya secara menyeluruh. Edukasi masif pun dilakukan bagi pelaku usaha melalui asosiasi pedagang dan kanal komunikasi bank, sementara bagi nasabah, informasi penggunaan QRIS disajikan di lokasi-lokasi strategis seperti bandara, hotel, dan tempat wisata, untuk mendorong adopsi yang lebih luas.
Senada, SVP Digital Retail Bank Mandiri, Yanto Masyap, menuturkan bahwa transaksi QRIS melalui aplikasi Livin mereka telah tumbuh luar biasa, mencapai 3,3 kali lipat per Mei 2025. Bank Mandiri pun menyatakan kesiapannya penuh untuk mendukung BI dalam upaya perluasan transaksi QRIS antarnegara ini. “QRIS *cross border* tidak hanya memudahkan Warga Negara Indonesia (WNI) saat berada di luar negeri, tetapi juga sangat menguntungkan bagi pelaku usaha lokal karena mereka dapat menerima pembayaran QR dari turis asing dengan lebih efisien,” pungkas Yanto, menyoroti manfaat ganda dari inovasi sistem pembayaran ini bagi ekonomi nasional.