Berikut adalah artikel yang telah ditingkatkan:
Francesco Bagnaia Ungkap Perasaan ‘Getir’ di Hadapan Dani Pedrosa: Sulit Kejar Dominasi Marc Marquez di MotoGP Aragon
Pembalap andalan Ducati, Francesco Bagnaia, secara blak-blakan mengungkapkan perjuangannya untuk menemukan performa terbaiknya bersama Desmosedici GP. Ia bahkan mengaku merasa kesulitan hingga delapan balapan terakhir musim ini, sebuah pengakuan yang kembali diutarakannya di hadapan legenda MotoGP, Dani Pedrosa, sembari membandingkan kinerjanya dengan rekan setimnya, Marc Marquez.
Secercah harapan sempat menyinari Francesco Bagnaia di GP Aragon akhir pekan kemarin. Murid kesayangan Valentino Rossi ini berhasil meraih podium ketiga di sirkuit MotorLand Aragon, Spanyol, setelah melahap 23 lap. Pencapaian ini tentu membawa sedikit kelegaan, mengingat Bagnaia gagal mendulang poin dalam dua seri balapan utama sebelumnya.
Namun, kelegaan itu tak lantas menghilangkan bayang-bayang dominasi rekan setimnya, Marc Marquez. “Baby Alien” tampil tak terbendung di atas Ducati Desmosedici GP25, merengkuh kemenangan keempatnya musim ini di GP Aragon. Kemenangan Marquez bukan sekadar finis pertama, melainkan sebuah dominasi total, di mana ia selalu memimpin sejak sesi latihan bebas pertama hingga lomba utama.
Bahkan, tak hanya Marc, Bagnaia juga harus mengakui keunggulan adik Marc, Alex Marquez. Pembalap andalan Gresini Racing sekaligus juara dunia Moto2 2019 itu berhasil finis di posisi kedua, mengungguli Bagnaia.
Meskipun hasil podium membawa sedikit angin segar, Bagnaia tak menampik bahwa ia masih merasakan adanya gap performa. Sepanjang akhir pekan di Aragon, ia memang merasakan sensasi berkendara yang lebih baik dengan motor Ducati-nya. “Ada tiga balapan di mana ritme saat babak kualifikasi cukup bagus, jadi saya tidak terlalu kesulitan,” ungkap Bagnaia, dilansir dari Motosan. Ia menambahkan, “Pada dua balapan sebelumnya, saya memang kesulitan, bahkan terkadang kami mengalami sedikit ketidakberuntungan, seperti kontak atau masalah teknis. Namun, ini adalah hari di mana saya tahu saya bisa tampil lebih baik dari sebelumnya. Pagi ini kami mencoba sesuatu yang kecil yang sangat membantu saya.”
Kendati demikian, sang juara dunia MotoGP dua kali (2022 dan 2023) itu mengaku masih merasa ‘getir’ ketika diwawancarai oleh Dani Pedrosa untuk DAZN. Di hadapan legenda balap tersebut, Bagnaia secara jujur mengakui bahwa performanya belum cukup baik jika dibandingkan dengan duo Marquez bersaudara.
Permasalahan utama yang diidentifikasi Bagnaia adalah kurangnya grip belakang yang menghambatnya untuk meningkatkan kecepatan dan mengejar Alex serta Marc Marquez. “Saya sangat kesulitan dengan grip belakang sepanjang akhir pekan karena gripnya sangat agresif,” jelas Bagnaia. Ia juga mengakui faktor mental ikut berperan. “Saya melihat Alex dan Marquez bisa mendapatkan gap yang lebih jauh dan masih memiliki daya cengkeram,” tambahnya. “Saya mungkin memiliki traksi yang lebih baik dari mereka, tapi saya lebih gugup saat mencoba mengejar.”
Lebih lanjut, Bagnaia menduga perbedaan konfigurasi motor menjadi salah satu penyebab. “Mereka berdua memiliki swingarm yang berbeda dari saya, saya mungkin akan mengujinya pada saat tes,” ujarnya. Bagnaia menyadari masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. “Kami memiliki beberapa hal yang harus dikerjakan, dan itu akan menjadi hari yang penting,” pungkasnya, merujuk pada sesi tes mendatang untuk mengatasi kendala tersebut.