Toprak Razgatlioglu ke MotoGP 2026: Siapa Pembalap Yamaha yang Akan Tersingkir?
Kabar gembira mengenai kepastian Toprak Razgatlioglu, pembalap asal Turki, untuk berlaga di MotoGP 2026 telah mencuat. Namun, di balik antusiasme tersebut, tersimpan sebuah dilema besar bagi skuad Yamaha: salah satu pembalapnya dipastikan harus mengorbankan tempatnya.
Penantian panjang para penggemar akhirnya terjawab, karena Toprak Razgatlioglu secara resmi akan mengukir sejarah sebagai bagian dari tim Prima Pramac Yamaha mulai musim 2026. Keputusan ini mengakhiri spekulasi yang telah bergulir setidaknya selama empat tahun, di mana juara dunia WSBK dua kali itu santer dikabarkan akan beralih ke kancah MotoGP sejak musim 2021.
Kedatangan Razgatlioglu secara otomatis menciptakan persaingan ketat di tim Pramac Yamaha, memaksa salah satu dari dua pembalapnya saat ini, Jack Miller atau Miguel Oliveira, untuk angkat kaki. Secara formal, posisi Miller terlihat lebih genting mengingat kontraknya dengan Pramac Yamaha hanya berlaku satu tahun, sementara Oliveira memiliki durasi dua tahun. Namun, dari kacamata performa, Miguel Oliveira justru berada dalam posisi yang lebih tidak aman. Pembalap berjuluk ‘garpu tala’ itu mencatat raihan poin paling sedikit di antara rekan setimnya.
Pembalap asal Portugal tersebut memang tak mampu tampil maksimal sepanjang musim ini, terutama setelah ia menderita cedera bahu serius pada seri MotoGP Argentina di awal musim. Hingga saat ini, Oliveira baru mengumpulkan tiga poin, yang didapat dari finis ke-14 di MotoGP Thailand dan finis ke-15 di balapan terakhir MotoGP Aragon. Angka yang tentu saja sangat minim bagi seorang pembalap sekelas dirinya.
Padahal, Miguel Oliveira bukanlah pembalap sembarangan. Ia adalah pemenang lima balapan MotoGP, termasuk kemenangan bersejarah di Sirkuit Mandalika pada tahun 2022. Kemenangan-kemenangan besar ini menjadi bukti kapasitasnya. Namun, ia kini dituntut untuk segera meraih hasil signifikan sebelum jeda musim panas, di mana kabarnya Yamaha akan mengambil keputusan krusial terkait siapa yang akan ‘ditumbalkan’ demi kehadiran bintang baru dari WorldSBK. Empat seri tersisa sebelum jeda paruh musim akan menjadi penentu nasib Oliveira: GP Italia (20-22 Juni), GP Belanda (27-29 Juni), GP Jerman (11-13 Juli), dan GP Republik Ceska (18-20 Juli).
Meskipun posisinya terancam, Oliveira menunjukkan sportivitasnya. Mengutip dari *Speedweek*, ia berkata, “Toprak adalah tambahan yang bagus untuk MotoGP. Dia disambut dengan baik dan akan sangat menarik untuk disaksikan.” Oliveira melanjutkan, “Dia membawa sesuatu yang berbeda di kejuaraan ini dan saya tidak sabar untuk melihat bagaimana performanya di atas motor.” Menanggapi potensi pergeseran posisi, Oliveira menyatakan, “Jika Yamaha harus menyediakan ruang untuk menampung Toprak, maka saya akan melihat ke mana saya akan pergi. Itu keputusan mereka.”
Kisah apes Oliveira ini semakin ironis karena cederanya bukan disebabkan oleh kesalahannya sendiri. Ia terjatuh setelah tertabrak pembalap debutan Fermin Aldeguer (BK8 Gresini Racing) yang mencoba menyalipnya dalam balapan sprint GP Argentina, seri kedua musim ini. Ironisnya, saat Oliveira harus menepi, Jack Miller justru menunjukkan performa yang cukup menjanjikan. Ia berhasil finis kelima pada balapan GP Americas dan ketujuh pada balapan GP Inggris, menunjukkan adaptasinya yang lebih baik dengan motor Yamaha.
Oliveira sendiri mengakui beban berat yang dihadapinya. “Musim saya tidak dimulai dengan cara yang saya inginkan,” ujarnya. “Saya berada jauh dari lintasan untuk waktu yang lama alih-alih mengenal motornya. Tentu saja saya merasakan tekanan, yang terpenting adalah hasil. Saya harus menunjukkan kemampuan saya sebelum jeda musim panas.”
Apabila skenario terburuk terjadi dan Oliveira harus kehilangan tempat di MotoGP, pintu World Superbike (WSBK) terbuka lebar baginya. Pembalap seangkatan Francesco Bagnaia dan Joan Mir ini berpotensi besar ditampung oleh tim pabrikan seperti BMW atau Honda di ajang balap motor produksi massal tersebut. Mengenai potensi transisi ke WSBK, Oliveira berkomentar, “Saya menonton balapan Superbike. Itu adalah olahraga yang sama sekali berbeda dengan MotoGP.”