Antrean Panjang Calon Murid di SMA Negeri 8 Surabaya Viral, Dinas Pendidikan Jatim Imbau Jangan Panik Jelang SPMB 2025
Fenomena antrean panjang calon murid dan orang tua di SMA Negeri 8 Surabaya mendadak viral di media sosial pada Rabu (11/6/2025), menyita perhatian publik. Sebuah video yang beredar luas memperlihatkan kerumunan orang memadati area sekolah sejak pagi buta.
Sejak subuh buta, ratusan calon peserta didik baru dan orang tua mereka rela berdesakan, bahkan beberapa terlihat mengenakan mantel hujan dan membawa payung untuk menghalau gerimis pagi. Pemandangan ini terekam dalam sebuah video yang kemudian menyebar luas, menunjukkan keseriusan dan kekhawatiran para pengantre.
Antrean yang mengular ini diketahui merupakan bagian dari proses krusial pengambilan PIN dan validasi data Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA/SMK Negeri Jawa Timur tahun 2025. Berdasarkan jadwal, tahap pengambilan PIN dijadwalkan berakhir pada 13 Juni 2025, sedangkan validasi data akan ditutup sehari setelahnya, yakni 14 Juni 2025.
Ironisnya, sesuai petunjuk teknis SPMB Jawa Timur 2025, pengambilan PIN sejatinya dapat diakses secara daring melalui laman resmi spmbjatim.net. Namun, untuk validasi data, calon murid memang diwajibkan hadir langsung ke salah satu dari sepuluh sekolah terdekat yang ditunjuk, yang kemungkinan memicu penumpukan di sekolah-sekolah populer.
Menanggapi fenomena ini, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, angkat bicara. Ia menyatakan bahwa antrean tersebut mencerminkan adanya kepanikan di kalangan calon murid dan orang tua mereka. “Calon murid dan calon wali murid panik karena khawatir tidak dapat antrean pengambilan PIN,” jelas Aries saat dikonfirmasi pada Rabu malam.
Aries Agung Paewai lebih lanjut mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik. Ia menegaskan bahwa waktu yang disediakan untuk tahapan pengambilan PIN dan validasi data ini cukup panjang, mencapai hampir dua pekan. “Manfaatkan opsi 10 sekolah untuk validasi, dan jangan terpusat di satu sekolah. Tahapan ini hanya validasi data, bukan pendaftaran SPMB,” serunya, menekankan pentingnya calon murid memanfaatkan fasilitas yang ada secara bijak.
Ia juga menyoroti kebiasaan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, di mana banyak orang tua calon murid cenderung langsung mendatangi sekolah untuk mengambil PIN sekaligus meminta bantuan petugas dalam proses validasi data, alih-alih melakukannya secara mandiri atau di sekolah lain.
Adapun tahapan SPMB SMA/SMK negeri di Jawa Timur saat ini memang masih dalam fase pengambilan PIN secara mandiri bagi calon murid baru, yang dijadwalkan berlangsung dari 2 hingga 13 Juni 2025. Setelahnya, serangkaian tahapan pendaftaran akan menyusul.
Pendaftaran SPMB tahap 1, yang mencakup jalur mutasi SMA/SMK (kuota 5%), afirmasi SMA (30%), afirmasi SMK (15%), dan prestasi lomba (5%), akan dibuka pada 16-17 Juni 2025.
Kemudian, pendaftaran tahap 2 untuk jalur prestasi nilai akademik SMA dijadwalkan pada 22-23 Juni 2025 dengan kuota 25%. Menyusul itu, pendaftaran tahap 3 khusus jalur domisili SMA (35%) dan domisili SMK (10%) akan dilaksanakan pada 26-27 Juni 2025.
Tahap terakhir, yakni pendaftaran tahap 4 untuk jalur nilai prestasi akademik SMK, akan dibuka pada 2-3 Juli 2025 dengan alokasi kuota 65%.