Patrick Kluivert: Siap Beri Warna Baru pada Timnas Indonesia, tapi Adaptasi Jadi Kunci di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengungkapkan ambisinya untuk menghadirkan nuansa permainan yang segar bagi Skuad Garuda. Resmi mengemban tugas kepelatihan sejak Januari lalu, menggantikan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, Kluivert dihadapkan pada warisan taktik yang kental.
Meskipun estafet kepelatihan telah berganti, aroma taktik Shin Tae-yong masih terasa kuat dalam strategi tim Merah-Putih. Terbukti, Kluivert hingga kini masih sering mengandalkan formasi tiga bek. Dalam laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Timnas China, ia menerapkan skema 3-4-2-1. Formasi ini mengingatkan pada era Shin yang kerap menggunakan 3-4-3 atau 3-5-2. Padahal, data dari Transfermarkt.com menunjukkan bahwa Kluivert sejatinya lebih akrab dengan sistem empat bek, seperti 4-2-3-1.
Kluivert sendiri tidak menampik hal tersebut. Ia mengakui bahwa sistem permainan yang berlaku saat ini adalah warisan dari pendahulunya, terutama karena mayoritas pemain sudah sangat familier dan nyaman dengan skema tersebut. “Yang paling penting adalah ketika saya ditunjuk sebagai pelatih kepala, tim sudah memainkan sistem permainan tersebut,” terang Patrick dalam konferensi pers jelang laga kontra Jepang, Senin (9/6/2025). Ia menambahkan bahwa meski bukan skema utamanya, dirinya sangat terbuka untuk beradaptasi, mengingat pengalaman serupa saat menjadi asisten pelatih tim nasional Belanda yang juga bermain dengan sistem tiga bek.
Arsitek berusia 46 tahun ini menegaskan bahwa ia memiliki filosofi permainan sendiri yang ingin ia tanamkan. Namun, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk sepenuhnya menerapkan sentuhan pribadinya. Fokus utama Timnas Indonesia adalah perjuangan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kluivert menekankan bahwa adaptasi demi kepentingan tim menjadi prioritas utama.
Kendati demikian, Kluivert tak menutup kemungkinan untuk memperkenalkan sistem racikannya dalam waktu dekat. Mengingat Timnas Indonesia telah memastikan diri lolos ke putaran keempat babak kualifikasi, peluang perubahan taktik akan terbuka lebih lebar. “Bagi saya, ini bukan waktu yang tepat untuk beradaptasi dengan sistem baru atau menerapkan sistem baru. Tapi mungkin setelah pertandingan melawan China atau pertandingan baru akan datang, mungkin saya akan berpikir untuk mengubah sistem,” jelasnya, mengisyaratkan masa depan yang penuh inovasi taktik.
Timnas Indonesia masih menyisakan satu laga krusial di Grup C putaran ketiga, yakni menghadapi Timnas Jepang. Laga penentu ini akan digelar di Stadion Suita, Osaka, pada Selasa (10/6/2025) pukul 17.30 WIB. Untuk pertandingan penting ini, Patrick Kluivert memastikan bahwa Jay Idzes dkk masih akan memainkan skema permainan yang sama. Keputusan ini didasari performa apik para pemain dengan sistem yang ada, serta minimnya waktu untuk melakukan perubahan mendasar. “Saat ini saya rasa para pemain bekerja sangat baik dalam sistem ini. Ada beberapa mekanisme yang berbeda dalam sistem yang kami mainkan. Para pemain sudah terbiasa dengan sistem ini, jadi tidak ada waktu untuk mengubah sistem,” pungkas Kluivert, menegaskan fokus pada stabilitas demi hasil maksimal.