Lima WNI Ditahan di Malaysia atas Dugaan Penusukan Fatal di Perkebunan Kelapa Sawit Kluang
Kepolisian Kluang, Malaysia, telah menahan lima warga negara Indonesia (WNI) terkait dugaan penusukan fatal yang menewaskan seorang rekan senegaranya. Insiden tragis ini terjadi di area perkebunan kelapa sawit di Desa Paloh, Distrik Kluang, Negara Bagian Johor.
Korban, yang diidentifikasi sebagai WNI berusia 30-an, mengalami luka tusuk serius di dada kiri dan dinyatakan meninggal dunia setelah dilarikan ke Rumah Sakit Enche’ Besar Hajjah Khalsom. Kepala Polisi Distrik Kluang, Bahrin Mohd Noh, mengonfirmasi insiden ini, menyatakan pihaknya menerima laporan kejadian pada Sabtu (07/06) pagi, tepatnya sekitar pukul 09.36 waktu setempat, sebagaimana dikutip dari kantor berita Malaysia, *Bernama*.
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan dari Departemen Investigasi Khusus (D9) Markas Besar Kepolisian Johor, bekerja sama dengan Divisi Investigasi Kriminal Kluang dan personel dari Kantor Polisi Paloh, segera bergerak cepat. Upaya pencarian intensif di sekitar lokasi kejadian membuahkan hasil dengan penangkapan kelima terduga pelaku yang semuanya merupakan WNI.
Kelima terduga pelaku, yang berusia antara 21 hingga 31 tahun, saat ini masih menjalani penahanan. Meskipun identitas lengkap mereka belum diumumkan ke publik, penyelidikan awal yang dilakukan oleh Bahrin Mohd Noh memastikan bahwa para pelaku tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Selain itu, hasil tes urine terhadap mereka juga menunjukkan hasil negatif narkotika, mengindikasikan tidak adanya penggunaan obat-obatan terlarang.
Menurut hukum yang berlaku di Malaysia, kelima WNI ini akan disangkakan Pasal 302 KUHP Malaysia, sebuah pasal yang mengancam pelakunya dengan hukuman mati jika terbukti bersalah. Proses penyelidikan kini tengah berlangsung intensif selama tujuh hari, terhitung sejak Minggu (08/06). Menanggapi insiden ini, BBC News Indonesia telah berupaya menghubungi Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Judha Nugraha, pada Senin (09/06) sore, namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi yang diterima.
Perkembangan lebih lanjut mengenai kasus penusukan fatal ini akan terus diperbarui secara berkala.