PT Surya Toto Indonesia (TOTO) Siapkan Belanja Modal Rp 180 Miliar untuk Penguatan Operasional, Laba Bersih Melonjak Signifikan di Kuartal I 2025
JAKARTA – PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan bisnis dan penguatan operasional dengan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 180 miliar untuk tahun 2025. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung pertumbuhan perusahaan di tengah dinamika pasar.
Melalui keterbukaan informasi yang disampaikan, Presiden Direktur TOTO, Hanafi Atmadiredja, menjelaskan rincian penggunaan alokasi capex tersebut. Sekitar Rp 100 miliar akan difokuskan untuk peremajaan gedung kantor yang berlokasi di area pabrik Cikupa, Kabupaten Tangerang, dan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Sementara itu, sisa dana capex akan dimanfaatkan untuk modernisasi dan peremajaan mesin produksi saniter serta *fittings*, yang merupakan lini bisnis inti perusahaan.
Di sisi lain, kinerja keuangan TOTO pada kuartal I tahun 2025 menunjukkan hasil yang bervariasi namun menjanjikan. Perusahaan melaporkan pendapatan sebesar Rp 576,93 miliar, sedikit menurun tipis 0,14% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 577,74 miliar. Meskipun demikian, TOTO berhasil mencatatkan peningkatan laba periode berjalan yang sangat signifikan, melonjak 45,97% menjadi Rp 85,88 miliar di kuartal I 2025, dibandingkan Rp 58,83 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Secara lebih rinci, kontribusi pendapatan TOTO disumbang oleh beberapa segmen produk. Produk saniter menjadi penyumbang terbesar dengan Rp 277,83 miliar, diikuti oleh *fitting* sebesar Rp 286,09 miliar, *kitchen* Rp 11,09 miliar, dan *appliances* Rp 1,9 miliar. Dari segmentasi pasar, pendapatan domestik masih mendominasi dengan Rp 435,35 miliar, sementara penjualan ekspor berkontribusi Rp 141,57 miliar.
Mengenai aktivitas ekspor, Hanafi Atmadiredja menegaskan bahwa hingga saat ini, penjualan ke luar negeri belum terdampak oleh ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China. Hal ini dikarenakan penundaan kenaikan tarif impor oleh Amerika Serikat. Jepang, Amerika Serikat, dan China sendiri merupakan tujuan ekspor terbesar bagi TOTO. Namun demikian, Hanafi tidak menampik bahwa krisis properti yang melanda China sejak skandal tahun 2021 memang memberikan dampak terhadap kinerja ekspor perusahaan ke negara tersebut.
Dengan alokasi belanja modal yang terencana dan kinerja laba yang meningkat, PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) menunjukkan kesiapan untuk menghadapi tantangan pasar sekaligus memperkuat fondasi operasionalnya di masa mendatang.