Lonjakan Penjualan Oleh-oleh Haji di Tanah Abang: Sambut Kepulangan Ribuan Jemaah di Musim Haji 2025
Jakarta – Geliat aktivitas jual beli begitu terasa di sentra oleh-oleh haji di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada Sabtu sore, 7 Juni 2025, beberapa pegawai toko oleh-oleh haji Alghaizan terlihat sibuk merapikan dan membersihkan gerai menjelang jam tutup, setelah seharian penuh melayani banyaknya pembeli yang membanjiri toko tersebut. Ramainya pengunjung hari itu menjadi cerminan dari tren peningkatan penjualan yang signifikan selama musim haji tahun ini.
Andrean, seorang karyawan muda berusia 23 tahun yang bertanggung jawab sebagai Sales dan Content Creator di Alghaizan, mengungkapkan bahwa toko mereka mengalami lonjakan signifikan dalam penjualan oleh-oleh haji. Peningkatan ini telah berlangsung intens sejak dua hingga tiga minggu sebelum Idul Adha, mencapai sekitar 40 persen. Menurut Andrean, animo pembeli sangat tinggi, khususnya bagi mereka yang hendak menyambut kepulangan anggota keluarga atau kerabat dari Tanah Suci.
Meski demikian, Andrean mengakui bahwa peningkatan penjualan tahun ini tidak setinggi tahun sebelumnya, yang kala itu mencapai hampir 70 persen, baik untuk perdagangan _offline_ maupun _online_. Ia menambahkan, beberapa produk yang paling laris manis di Alghaizan meliputi kurma, cokelat, kismis, serta berbagai aksesoris pendukung ibadah seperti sajadah, yang selalu menjadi incaran para pembeli.
Fenomena menarik lainnya, Andrean mencatat bahwa performa penjualan _offline_ tahun ini jauh melampaui _online_. Hal ini disebabkan oleh segmen pembeli _online_ yang mayoritas merupakan konsumen retail dengan skala kecil. Sementara itu, pengunjung yang berbelanja langsung ke gerai Alghaizan lebih bervariasi, datang dari berbagai daerah di Indonesia, tidak terbatas hanya dari wilayah Jakarta saja, mencari kuantitas yang lebih besar untuk dibagikan.
Tren positif ini tidak hanya terasa di Alghaizan. Tak jauh berbeda, toko kurma Albani yang juga berlokasi strategis di Pasar Tanah Abang turut merasakan dampak peningkatan kunjungan pembeli. Bagus, salah satu karyawan di toko tersebut yang berusia 19 tahun, mengakui bahwa permintaan oleh-oleh umroh selalu ada setiap hari, namun puncaknya tetap terjadi menjelang dan selama musim haji, ketika volume penjualan jauh melampaui hari-hari biasa.
Di Albani, produk yang paling diminati pembeli pun serupa, meliputi kurma, kismis, cokelat, dan air zam-zam. Meskipun produk-produk ini juga tersedia untuk pembelian secara _online_, Bagus menegaskan bahwa penjualan _offline_ tetap mendominasi. Mayoritas pembeli memilih berbelanja langsung di toko, terutama untuk keperluan ‘bagi-bagi’ agar dapat melihat kualitas barang secara langsung. Selain itu, faktor ongkos kirim yang menambah biaya menjadi pertimbangan utama bagi konsumen untuk berbelanja secara fisik.
Di balik hiruk pikuk penjualan oleh-oleh haji ini, terdapat fakta bahwa Indonesia mengirimkan 221 ribu jemaah haji pada momentum Idul Adha tahun ini. Dari jumlah tersebut, 203.320 jemaah mengikuti program haji reguler dan 17.680 jemaah merupakan haji khusus. Gelombang pertama keberangkatan jemaah haji ini dijadwalkan akan kembali ke tanah air pada 11 Juni 2025 mendatang, siap disambut keluarga dan kerabat dengan berbagai cinderamata khas Tanah Suci.
***
_Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini._
