Drama Sapi Kurban di Surabaya: Kabur hingga Terjebak Selokan, Damkar Turun Tangan Evakuasi!
Menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, seekor sapi kurban di Surabaya berhasil mencuri perhatian dengan aksi tak terduga. Alih-alih tenang menanti prosesi penyembelihan, sapi jantan itu justru kabur dan berakhir terjebak di dalam saluran air. Insiden unik ini terjadi di Jalan Semolowaru Utara I Nomor 139, Surabaya, pada Jumat (6/6). Kejadian ini sontak membuat warga panik dan memaksa Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Surabaya turun tangan untuk melakukan evakuasi.
Wasis Sutikno, Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, menjelaskan bahwa laporan mengenai sapi kurban yang kabur ini diterima sekitar pukul 14.47 WIB. Respon cepat pun ditunjukkan, dengan petugas Damkar dari unit pos Sukolilo tiba di lokasi kejadian hanya berselang enam menit, tepatnya pukul 14.53 WIB. “Kami langsung melakukan koordinasi dengan warga dan memulai proses evakuasi,” ujar Wasis saat dikonfirmasi pada hari yang sama.
Setibanya di lokasi, petugas Damkar segera mengamankan tali yang masih terikat pada sapi tersebut. Proses evakuasi sapi kurban ini bukanlah perkara mudah. Tim harus berjuang selama kurang lebih 1,5 jam, dengan sapi baru berhasil ditarik ke atas pada pukul 16.27 WIB. Wasis menambahkan, sapi tersebut sempat berlari sekitar 100 meter sebelum akhirnya terperosok ke dalam saluran air. Karena akses jalan menuju lokasi yang sempit dan tidak memungkinkan unit truk pemadam masuk, tim evakuasi bahkan harus menggunakan sepeda motor untuk menjangkau titik kejadian.
Menurut keterangan warga yang dihimpun Wasis, sapi kurban itu baru saja diturunkan dari mobil pengiriman sesaat sebelum insiden terjadi. Diduga kuat merasa tidak nyaman dengan lingkungan baru atau keramaian, sapi tersebut sontak memberontak dan nekat kabur. Dalam kepanikannya, sapi itu bahkan sempat mengejar beberapa warga sebelum akhirnya terjebak di dalam selokan. “Ada beberapa kemungkinan pemicu sapinya stres dan memberontak, seperti stres selama perjalanan, merasa takut karena keramaian saat diturunkan, atau bahkan adanya kesalahan dalam penanganan saat pertama kali tiba,” pungkas Wasis, memberikan penjelasan tentang tingkah laku tak terduga hewan kurban tersebut.