Martin Keown Ragukan Ruben Amorim di Manchester United, Mendesak Setan Merah Gaet Juergen Klopp?
Legenda Arsenal, Martin Keown, secara terbuka menyuarakan keraguannya terhadap kemampuan Ruben Amorim untuk membalikkan nasib Manchester United yang terpuruk. Bahkan, Keown melontarkan saran mengejutkan: mendatangkan mantan pelatih legendaris Liverpool, Juergen Klopp, sebagai solusi. Ini menjadi polemik di tengah kondisi ‘Setan Merah’ yang diproyeksikan akan mempertahankan Amorim, meskipun musim 2024/2025 berakhir memalukan dengan finis di posisi ke-15 klasemen Liga Inggris.
Harapan tinggi yang menyertai kedatangan Amorim dari Sporting Lisbon untuk menggantikan Erik ten Hag justru berujung pada kemerosotan lebih dalam bagi klub. Pukulan telak terjadi saat Manchester United gagal meraih trofi utama, setelah impian mereka di Liga Europa pupus di tangan Tottenham Hotspur pada laga final.
Meskipun Sir Jim Ratcliffe, petinggi Manchester United, menunjukkan kesiapan untuk memberikan waktu lebih kepada Amorim, Keown tetap teguh pada keyakinannya. Mantan bek tim nasional Inggris dan Arsenal ini secara blak-blakan meragukan bahwa Amorim adalah sosok yang tepat untuk mengembalikan era kejayaan di Old Trafford. Oleh karena itu, ia secara kontroversial mendesak ‘Setan Merah’ untuk mencoba merayu pelatih ikonik Liverpool, Juergen Klopp, agar kembali berkiprah di Liga Inggris.
Nama Juergen Klopp bukanlah sosok asing di kancah sepak bola Inggris. Selama sembilan tahun masa baktinya di Anfield, Klopp berhasil mengubah Liverpool yang goyah menjadi raksasa yang menjuarai Liga Inggris dan Liga Champions Eropa. Namun, pria Jerman berusia 57 tahun itu baru saja mengundurkan diri pada akhir musim lalu, dengan indikasi kuat untuk menghindari kembali ke dunia kepelatihan, khususnya di level klub.
Meskipun demikian, Keown berargumen di talkSPORT, “Saya masih khawatir bahwa mungkin dia bukan manajer yang tepat untuk Manchester United. Lihat saja jumlah pertandingan yang mereka kalahkan. Ini akan menjadi awal yang sangat menarik untuk musim depan bagi mereka, tetapi mereka bisa melakukan jauh lebih buruk daripada mendatangkan Juergen Klopp untuk mengelola klub sepak bola mereka.” Ia melanjutkan, “Saya tidak mencoba untuk membesar-besarkan masalah. Saya yakin dia bisa melakukan pekerjaan yang luar biasa di sana dan saya yakin mereka membutuhkan seseorang yang lebih berpengalaman daripada manajer saat ini.” Saat didesak untuk mengklarifikasi saran kontroversialnya tentang mengandalkan legenda Liverpool untuk menyelamatkan United, Keown lugas menjawab, “Mengapa tidak? Dia pernah melakukan pekerjaan membangun kembali sebelumnya (di Liverpool).”
Kekalahan memilukan Manchester United di final Liga Europa melawan Tottenham memang semakin memperketat pengawasan terhadap masa depan Amorim di Theatre of Dreams. Namun, di tengah gelombang keraguan yang diutarakan Keown, legenda klub Rio Ferdinand justru menyuarakan pembelaan. Ferdinand menegaskan bahwa Amorim memerlukan lebih banyak waktu untuk membuktikan kapasitasnya sebagai manajer dan menilai bahwa memecatnya setelah baru enam bulan adalah sebuah kekeliruan besar.
Berbicara kepada TNT Sports, Ferdinand menjelaskan alasannya, “Saya pikir dia perlu diberi kesempatan. Anda tidak bisa berinvestasi pada seorang manajer lalu tidak memberinya kesempatan untuk merombak skuad dan mendatangkan pemain yang sesuai dengan profil yang ia butuhkan untuk menerapkan filosofinya.” Ferdinand menambahkan bahwa filosofi bermain Amorim sangat berbeda dibandingkan rezim sebelumnya, baik dari segi formasi maupun ekspektasi output dari para pemain.
“Dia bukan manajer yang datang dan tidak perlu banyak mengubah hal karena filosofi dan identitasnya mirip dengan rezim sebelumnya,” ujar Ferdinand, mengisyaratkan skala perubahan yang diperlukan. “Saya rasa dia butuh lebih banyak waktu. Dia belum menjalani pramusim. Dia belum punya waktu yang cukup di lapangan latihan untuk melatih para pemain ini sebanyak yang ia inginkan, saya yakin.”
Ferdinand melanjutkan, “Saya pikir dia membutuhkan hal-hal itu dan jendela perekrutan untuk kemudian memberinya penilaian yang nyata dan bersikap sekeras yang Anda inginkan.” Ia tak menampik bahwa musim ini adalah musim yang buruk bagi Manchester United, baik di level domestik maupun kegagalan di final Liga Europa setelah semua harapan tertumpu pada kompetisi tersebut. Namun, Ferdinand menekankan, “Daripada bersikap emosional tentang hal itu – dan akan ada banyak orang di luar sana yang bersikap emosional, dan mereka berhak atas hal itu – tetapi jika dilihat dari sudut pandang yang dingin, saya pikir dia butuh waktu.”