Perjuangan dan Harapan Onadio Leonardo: Jadi Suami Protektif Jelang Kelahiran Anak Kedua Setelah Tiga Kali Keguguran
Pasangan selebritas yang selalu kompak, Onadio Leonardo dan Beby Priscilla, kini tengah diselimuti kebahagiaan menyambut kehadiran anak kedua mereka. Melalui wawancara eksklusif di kanal YouTube *InsertLive*, Onadio mengungkapkan harapannya untuk dikaruniai seorang anak perempuan.
Bagi penggemar yang mengikuti jejak perjalanan keluarga ini, kehangatan dan kekompakan rumah tangga Onad, sapaan akrab Onadio, sudah menjadi pemandangan akrab. Dikenal sebagai Ayah yang perhatian dan penyayang, Onad bersama Beby telah lebih dulu dikaruniai seorang putra, Juan Gianluca Leonardo, yang kini tumbuh aktif dan ceria. Meski demikian, harapan untuk memiliki anak berjenis kelamin perempuan kini menjadi impian yang paling kuat di benak sang ayah.
Namun, di balik optimisme dan harapan tersebut, tersimpan sebuah kisah perjuangan yang menguji ketegaran pasangan ini. Beby Priscilla, istri Onadio, pernah mengalami keguguran sebanyak tiga kali sebelum akhirnya dianugerahi kehamilan yang sekarang. Pengalaman pahit ini menjadikan penantian kehamilan kali ini dipenuhi oleh rasa syukur mendalam sekaligus kehati-hatian ekstra.
“Apa saja yang penting sehat, soalnya sudah tiga bulan berturut-turut kan keguguran. Akhirnya tahun ini dapat, yang penting sehat,” tutur Beby dengan suara penuh kelegaan. Pernyataan ini menegaskan betapa berharganya kehamilan kedua ini. Baik Beby maupun Onad kini menjalani hari-hari dengan lebih hati-hati, menjaga pola hidup, serta mempersiapkan diri secara mental dan fisik. Terlebih, Onadio tampil sebagai sosok suami yang jauh lebih protektif dan perhatian dari sebelumnya.
“Kalau sekarang gue lebih jaga dia. Apa pun yang bisa bikin dia capek, stres, itu gue coba jauhkan,” tegas Onadio, menunjukkan komitmennya untuk melindungi sang istri. Ini bukan sekadar ucapan, melainkan tindakan nyata demi kesehatan Beby dan calon buah hati mereka.
Dalam wawancara yang sama, Onadio dengan tulus mengungkapkan harapannya untuk memiliki anak perempuan. Namun, ia juga realistis dan tidak terpaku pada jenis kelamin. Baginya, prioritas utama adalah kesehatan ibu dan anak. “Gue pengennya sih cewe, tapi ya dikasihnya aja. Mau cewe mau cowo, yang penting sehatlah bini gue,” ujarnya, menegaskan kembali pentingnya kesehatan di atas segalanya.
Lebih dari sekadar jenis kelamin, Onad juga menyoroti kesiapan mental, fisik, dan finansial sebagai fondasi penting menyambut kehadiran anak kedua. Ia dan Beby berkomitmen penuh untuk memastikan setiap buah hati yang lahir mendapatkan perhatian serta kasih sayang yang maksimal. Komitmen ini bahkan terefleksi dalam karier Onadio; sejak kehamilan kedua Beby, ia menjadi lebih selektif dalam memilih pekerjaan, demi bisa menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas bersama keluarga kecilnya.
Perjalanan Kehamilan yang Berbeda: Antara Anak Pertama dan Kedua
Setiap perjalanan kehamilan memiliki kisahnya sendiri, dan ini sangat dirasakan oleh Beby Priscilla, istri dari musisi serta aktor Onadio Leonardo. Setelah dianugerahi putra pertama yang sehat, Beby kini menantikan kehamilan keduanya. Namun, pengalaman kali ini terasa jauh lebih emosional dan mendalam, mengingat riwayat tiga kali keguguran yang ia alami sebelumnya.
Saat mengandung Juan Gianluca, Beby menjalani masa kehamilan dengan semangat layaknya ibu muda pada umumnya, meskipun dengan minimnya pengetahuan tentang apa yang akan dihadapi. Ia dan Onad bahu-membahu belajar, merasakan setiap pengalaman pertama, mulai dari perubahan fisik dan emosi hingga persiapan persalinan.
Berbanding terbalik dengan kehamilan pertama, penantian anak kedua ini diwarnai rasa syukur yang jauh lebih dalam dan kehati-hatian yang berlipat ganda. Beby kini tidak lagi terpaku pada euforia menjadi ibu baru, melainkan lebih memprioritaskan menjaga kesehatan fisik dan mental demi kelancaran kehamilan. Ia mengakui sempat mengalami mual parah di trimester pertama kehamilan keduanya, namun kini, memasuki usia lima bulan, kondisinya sudah jauh lebih stabil.
“Yang ini parah banget, mualnya parah. Pengennya tidur mulu, marah-marah. Tapi sekarang sudah enakan sih. Pas yang ribet awal-awal saja,” ungkap Beby. Pengalaman pahit kehilangan tiga calon buah hati sebelumnya telah mengikis euforia, digantikan oleh kesadaran mendalam akan pentingnya istirahat cukup, menghindari stres, dan membangun koneksi yang tenang dengan janin. “Sekarang jauh lebih hati-hati. Aku belajar mendengar tubuh sendiri, tidak terlalu memaksakan diri, dan tidak keluar malam lagi,” tambahnya. Dalam fase ini, Onadio pun berperan sangat besar. Ia menjadi lebih protektif, tak segan membantu pekerjaan rumah tangga, dan secara aktif menjauhkan istrinya dari segala hal yang berpotensi memicu tekanan emosional.