Longsor Gunung Kuda Cirebon, Ini Fakta Penting yang Wajib Kamu Tahu!

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 1 Juni 2025 - 20:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Longsor Maut di Tambang Pasir Gunung Kuda Cirebon: Dua Tersangka Ditetapkan, Korban Terus Bertambah

Cirebon, Jawa Barat – Bencana tanah longsor dahsyat melanda lokasi tambang pasir di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat pagi, 30 Mei 2025. Insiden tragis ini terjadi di area yang memang dikenal memiliki kerentanan tinggi terhadap gerakan tanah. Hingga saat ini, upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) masih terus dilakukan untuk menemukan sejumlah korban yang diyakini masih tertimbun material longsor.

Menyusul kejadian tersebut, Kepolisian Resor Kota Cirebon telah menetapkan dua orang sebagai tersangka pada Sabtu malam, 31 Mei 2025. Kepala Polresta Cirebon, Sumarni, mengidentifikasi kedua tersangka dengan inisial AK dan AR, yang masing-masing merupakan pemilik tambang dan kepala teknik tambang. Keduanya kini dijerat dengan sejumlah pasal berlapis, termasuk Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang mengancam hukuman penjara paling tinggi 15 tahun. Selain itu, mereka juga dikenakan pasal-pasal dari Undang-Undang Keselamatan Kerja, Undang-Undang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Minerba, serta Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Baca Juga :  TNI Usut Tuntas Korban Sipil Ledakan Amunisi Garut

Per Minggu, 1 Juni 2025, Tim SAR gabungan berhasil menemukan 18 korban yang tertimbun material longsor. Namun, diperkirakan masih ada tujuh korban lain yang belum ditemukan, menambah daftar panjang pencarian.

Faktor Pemicu dan Potensi Longsor Susulan

Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid, mengungkapkan beberapa faktor kunci yang memicu longsor di lokasi tambang Gunung Kuda. Menurut Wafid dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 31 Mei 2025, penyebab utamanya meliputi kemiringan lereng tebing yang sangat terjal, yakni lebih dari 45 derajat. Selain itu, lokasi gerakan tanah berada di area tambang terbuka dengan metode penambangan `under cutting` yang rentan. Kondisi tanah pelapukan dan litologi batuan yang labil di area tersebut juga turut memperparah risiko.

Dengan kondisi geologi yang ada, tidak tertutup kemungkinan longsor susulan akan terjadi di lokasi tersebut. Oleh karena itu, Badan Geologi merekomendasikan agar penduduk yang tinggal di dekat lokasi kejadian segera diungsikan ke tempat yang lebih aman demi keselamatan mereka.

Baca Juga :  Duka Mendalam Najwa Shihab: Melepas kepergian Suami Tercinta di Tengah Hujan

Tindakan Tegas Pemerintah Daerah

Menanggapi bencana ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi segera menginstruksikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menutup tambang galian C Gunung Kuda. “Dari aspek kebijakan, saya sudah perintahkan jajaran di lokasi untuk mengambil tindakan tegas. Perusahaan itu ditutup untuk selamanya,” tegas Dedi pada Jumat, 30 Mei 2025.

Dedi juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya para korban yang bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Ia menekankan pentingnya tanggung jawab pengelola tambang terhadap keselamatan pekerjanya. “Tentunya warga itu bekerja memenuhi kebutuhan keluarganya, walaupun pekerjaannya berisiko dan terancam bahaya. Ini sebenarnya menjadi tanggung jawab bagi pengelola tambang,” ujar Dedi, menyerukan agar tragedi serupa tidak terulang di kemudian hari.

RMN Ivansyah (Cirebon) dan Ahmad Fikri (Bandung) berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Berita Terkait

Operasi Gunung Gede Pangrango, 2.658 Pendaki Ilegal Kena Sanksi
Waspada! Covid-19 Naik di Jakarta-Banten, Varian JN.1 Mengintai
Jam Malam Depok: Pelanggar Bebas Tanpa Sanksi, Kok Bisa?
Prabowo Panggil Menkes, Bahas Rencana Strategis Hadapi Lonjakan Covid-19?
Vadel Badjideh Dilimpahkan ke Kejari Jaksel, Kasus Apa?
Tragis! 2 Tewas dalam Tawuran Supporter PSG, Macron Geram
Tragedi Perayaan PSG: 2 Tewas, 559 Ditangkap
Tragedi Rusia: Jembatan Ambruk Timpa Kereta, 7 Tewas, Puluhan Luka

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 23:47 WIB

Operasi Gunung Gede Pangrango, 2.658 Pendaki Ilegal Kena Sanksi

Rabu, 4 Juni 2025 - 11:22 WIB

Waspada! Covid-19 Naik di Jakarta-Banten, Varian JN.1 Mengintai

Rabu, 4 Juni 2025 - 00:07 WIB

Jam Malam Depok: Pelanggar Bebas Tanpa Sanksi, Kok Bisa?

Selasa, 3 Juni 2025 - 19:42 WIB

Prabowo Panggil Menkes, Bahas Rencana Strategis Hadapi Lonjakan Covid-19?

Selasa, 3 Juni 2025 - 17:27 WIB

Vadel Badjideh Dilimpahkan ke Kejari Jaksel, Kasus Apa?

Berita Terbaru

Society Culture And History

Hong Kong Juni 2025: 9 Agenda Seni Budaya Wajib Dikunjungi!

Kamis, 5 Jun 2025 - 01:52 WIB

technology

Samsung S25 Plus vs Edge: Adu Spek, Harga, Pilih Mana?

Kamis, 5 Jun 2025 - 01:32 WIB