Bitcoin Anjlok Juni, XRP dan TON Jadi Alternatif Investasi

Avatar photo

- Penulis

Sabtu, 31 Mei 2025 - 07:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga Bitcoin dan Ethereum Terkoreksi di Juni: Mengintip Prospek Pasar dan Potensi Altcoin yang Bersinar

Bulan Juni kembali menunjukkan wajah kurang bersahabat bagi pasar kripto utama. Harga Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) mengalami koreksi signifikan, sejalan dengan pola historis yang kerap terjadi di periode ini. Para investor disarankan untuk mencermati dinamika pasar dan potensi aset alternatif.

Per Jumat (30/5) pukul 20.35 WIB, harga Bitcoin terpantau berada di level US$ 105.560, terkoreksi 2,40% dalam 24 jam terakhir dan melemah 3,44% dalam sepekan. Tak jauh berbeda, Ethereum juga mencatatkan penurunan sebesar 3,54% menuju US$ 2.587. Data dari *Coinmarketcap* mempertegas tren pelemahan aset digital terkemuka ini.

Fenomena “Juni kelabu” ini bukanlah hal baru. Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan bahwa secara historis, bulan Juni memang cenderung menjadi periode yang lemah bagi pasar kripto. Analisis data dari tahun 2013 hingga 2024 menunjukkan rata-rata imbal hasil Bitcoin di bulan Juni berada di kisaran -0,3% hingga -0,5%, sementara Ethereum mengalami koreksi yang lebih dalam, yakni -6% hingga -7%. Pola musiman ini, menurut Fyqieh, mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas ambil untung oleh investor saat awal musim panas.

Namun demikian, gambaran jangka panjang masih memancarkan optimisme. Struktur grafik harian Bitcoin tetap menunjukkan pola *higher high* dan *higher low*, sebuah sinyal kuat bahwa tren naik jangka menengah masih terjaga. Indikator RSI (Relative Strength Index) juga berada di atas level 50, meskipun mendekati zona *overbought*, yang mengisyaratkan potensi koreksi sehat sebesar 5%–10%. “Beberapa analisis bahkan memperkirakan *pullback* wajar sebesar -8% dari level puncak terbaru di US$ 110.000, sebelum tren *bullish* kembali berlanjut,” imbuh Fyqieh, menyoroti ketahanan pasar kripto di tengah gejolak.

Baca Juga :  Panduan Lengkap: Memahami Sekuritas, Jenis, dan Bentuk Investasinya

Dari sisi makroekonomi, prospek pasar kripto hingga tahun 2025 akan sangat dipengaruhi oleh arah inflasi dan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed). Para pelaku pasar kini menanti pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 17–18 Juni dengan harapan adanya sinyal *pivot dovish* di akhir tahun. Konsensus saat ini memperkirakan penurunan suku bunga The Fed baru akan terjadi mulai kuartal IV-2025, kemungkinan besar pada bulan September.

Di tengah antisipasi tren musiman yang cenderung *bearish*, Fyqieh menyarankan investor untuk melirik beberapa aset alternatif yang menjanjikan. Salah satu yang patut dicermati adalah XRP, yang baru-baru ini mendapatkan sentimen positif signifikan dari Webus International Limited. Perusahaan mobilitas terkemuka asal Tiongkok ini berencana menggalang dana non-ekuitas senilai US$ 300 juta untuk membentuk cadangan strategis dalam bentuk XRP. Langkah ini bertujuan mendukung sistem pembayaran lintas negara pada layanan travel premium mereka, sekaligus menunjukkan minat korporasi yang kian meningkat terhadap XRP dan jaringan Ripple (XRPL) sebagai solusi penyelesaian global. Fyqieh bahkan memproyeksikan harga XRP dapat melonjak hingga US$ 2,76 pada bulan ini.

Baca Juga :  PLN Alihkan Saham Senilai Rp 150,53 Triliun sebagai Tambahan Modal Negara ke PT BKI

Selain itu, Coinbase juga menjadi pusat perhatian setelah memperluas jam perdagangan kontrak *futures* Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) menjadi 24 jam sehari sejak 30 Mei, melalui entitas terregulasinya, Coinbase Financial Markets. Bursa kripto raksasa ini juga turut menambahkan kontrak *futures* untuk aset seperti Solana (SOL), XRP, Cardano (ADA), dan Hedera (HBAR). Peluncuran produk *futures* semacam ini secara umum dipandang sebagai indikator legitimasi yang kuat bagi pasar kripto, serta berpotensi meningkatkan eksposur dan kepercayaan investor.

Sementara itu, Toncoin (TON) mendapatkan dorongan substansial berkat bergabungnya Nikola Plecas, mantan eksekutif Visa, ke TON Foundation sebagai VP of Payments. Fokus utamanya adalah mengintegrasikan Toncoin ke dalam ekosistem Telegram, yang memiliki basis pengguna aktif lebih dari 700 juta orang. Kabar ini sontak memicu lonjakan harga TON hampir 16% dalam satu hari, berhasil menembus zona resistensi kuat di US$ 3,20–US$ 3,30. Per Jumat (30/5), harga Toncoin stabil di level US$ 3,31. Kenaikan impresif ini mencerminkan optimisme pasar terhadap percepatan adopsi TON di sektor pembayaran digital yang sangat luas.

Berita Terkait

Emas Berkilau Lagi? Harga Emas Diprediksi Naik di Tengah Ketidakpastian
Wall Street Koreksi, Dolar Melemah, Tensi AS-China Meningkat
BI: Kredit Investasi Anjlok, Pengusaha Ketat Uang
Saham Transportasi & Logistik Terbang, Ini Rekomendasi Saham Potensial!
BI Rate Turun, Bunga Kredit Multifinance Ikut Turun? Ini Kata APPI!
BRIS Anjlok, Spin-Off BSI Jadi Biang Kerok? Investor Panik!
Saham BSI BRIS Anjlok 7%, Bank Mandiri Lepas?
BISI Pangkas Dividen, Ini Rekomendasi Analis Sahamnya!

Berita Terkait

Selasa, 3 Juni 2025 - 00:47 WIB

Emas Berkilau Lagi? Harga Emas Diprediksi Naik di Tengah Ketidakpastian

Senin, 2 Juni 2025 - 23:27 WIB

Wall Street Koreksi, Dolar Melemah, Tensi AS-China Meningkat

Senin, 2 Juni 2025 - 22:12 WIB

BI: Kredit Investasi Anjlok, Pengusaha Ketat Uang

Senin, 2 Juni 2025 - 21:32 WIB

Saham Transportasi & Logistik Terbang, Ini Rekomendasi Saham Potensial!

Senin, 2 Juni 2025 - 20:07 WIB

BI Rate Turun, Bunga Kredit Multifinance Ikut Turun? Ini Kata APPI!

Berita Terbaru

politics

Tarif Listrik Diskon Batal, ESDM Cuci Tangan? Ini Faktanya!

Selasa, 3 Jun 2025 - 00:52 WIB

Uncategorized

Jelajah Wisata Budaya Indonesia Juni 2025: Agenda Terlengkap

Selasa, 3 Jun 2025 - 00:12 WIB

entertainment

Taylor Swift Akhirnya Buka Suara Soal Blake Lively, Lega?

Selasa, 3 Jun 2025 - 00:07 WIB