Investor Asia Waspada: Bursa Tertekan Ketidakpastian Tarif Dagang Jumat Pagi

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 30 Mei 2025 - 09:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Bursa saham Asia mengalami pelemahan pada Jumat pagi (30/5). Pada pukul 08.10 WIB, indeks Nikkei 225 tercatat turun 558,79 poin atau 1,45% ke angka 37.871,61. Indeks Kospi juga mengalami penurunan sebesar 10,62 poin (0,35%), ditutup pada 2.711,05. ASX 200 turut melemah, turun 18,11 poin (0,22%) menjadi 8.391,70.

Penurunan bursa Asia ini terjadi setelah dirilisnya data yang menunjukkan perlambatan ekonomi AS. Para investor juga mempertimbangkan ketidakpastian hukum terkait tarif dagang yang diterapkan era Donald Trump.

Mengutip Bloomberg, pengadilan banding Federal memberikan penangguhan sementara kepada Trump terkait putusan yang berpotensi membatalkan sebagian besar kebijakan tarifnya.

Baca Juga :  KB Bank Percepat Layanan Nasabah dengan Sistem Digital NGBS

Kekhawatiran semakin meningkat seiring dengan data yang menunjukkan ekonomi AS mengalami kontraksi di awal tahun. Hal ini disebabkan oleh melemahnya belanja konsumen dan dampak negatif perdagangan yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

Pengadilan AS Batalkan Tarif Trump, Begini Prediksi Arah Bursa Asia

“Terlepas dari apapun yang terjadi, pasar menyadari bahwa kita menghadapi periode ketidakpastian yang cukup panjang,” ujar Win Thin, kepala strategi pasar global di Brown Brothers Harriman & Co.

“Menerapkan tarif meningkatkan risiko stagnasi dan berdampak negatif terhadap dolar AS serta pasar ekuitas.”

Di sisi lain, inflasi di Tokyo meningkat tajam ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Kenaikan ini menjadi sinyal yang mengkhawatirkan bagi Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menjelang pemilihan umum di musim panas.

Baca Juga :  GBK Beralih ke Danantara: Masa Depan Hotel Sultan Jadi Sorotan

Bursa Asia-Pasifik Menguat Kamis (29/5), Usai Pengadilan AS Blokir Tarif Trump

Kristina Clifton, ekonom senior Commonwealth Bank of Australia, menyatakan bahwa inflasi yang tinggi dan pertumbuhan upah yang kuat meningkatkan kemungkinan Bank of Japan menaikkan suku bunga pada Juli dan Desember.

“Namun, bagi BOJ, risiko kenaikan suku bunga cenderung lebih kecil mengingat ketidakpastian global dan dampak negatif tarif AS terhadap perekonomian Jepang,” tambahnya.

Berita Terkait

IHSG Melemah Senin? Ini Rekomendasi Saham Pilihan
Saham Sektor Konsumen Non Primer Bangkit, Ini Pilihan Analis!
Mei 2025: Aset Safe Haven Rontok, Strategi Jitu Portofolio Investasi
Harga Emas Antam Stabil 1 Juni 2025, Raih Cuan 29,64% Setahun!
Taylor Swift Rebut Kembali Hak Album? Ini Kata Penggemar!
Saham AS Reli Pasca Libur Memorial, Investor Optimis?
BI Rate Turun, Asuransi Properti Makin Untung? Kata Zurich!
PBB Krisis Keuangan, 6.900 Staf Terancam PHK!

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 19:57 WIB

IHSG Melemah Senin? Ini Rekomendasi Saham Pilihan

Minggu, 1 Juni 2025 - 19:52 WIB

Saham Sektor Konsumen Non Primer Bangkit, Ini Pilihan Analis!

Minggu, 1 Juni 2025 - 19:12 WIB

Mei 2025: Aset Safe Haven Rontok, Strategi Jitu Portofolio Investasi

Minggu, 1 Juni 2025 - 17:27 WIB

Harga Emas Antam Stabil 1 Juni 2025, Raih Cuan 29,64% Setahun!

Minggu, 1 Juni 2025 - 17:07 WIB

Taylor Swift Rebut Kembali Hak Album? Ini Kata Penggemar!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Longsor Gunung Kuda Cirebon, Ini Fakta Penting yang Wajib Kamu Tahu!

Minggu, 1 Jun 2025 - 20:02 WIB

finance

IHSG Melemah Senin? Ini Rekomendasi Saham Pilihan

Minggu, 1 Jun 2025 - 19:57 WIB