Polisi dan PPATK Selidiki Jejak Uang Kotor Premanisme

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 28 Mei 2025 - 11:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Jakarta – Polda Metro Jaya berkolaborasi dengan PPATK untuk menyelidiki aliran dana dari ormas yang terlibat praktik premanisme dan memperoleh keuntungan finansial.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Wira Satya Triputra, menyatakan pihaknya sedang menelusuri kemana aliran dana hasil kejahatan tersebut mengalir. “Kami akan melacak aliran dananya secara menyeluruh,” tegasnya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 26 Mei 2025.

Kerja sama dengan PPATK akan difokuskan pada penelusuran dana yang diduga berada di rekening bank. “Koordinasi dengan PPATK akan dilakukan jika dana tersebut terdeteksi dalam rekening,” tambahnya. “Aset yang terkait juga akan kami sita.”

Dalam Operasi Berantas Jaya (9-23 Mei 2025), Polda Metro Jaya dan jajarannya telah menangkap 3.599 terduga pelaku premanisme. Dari jumlah tersebut, 56 orang terafiliasi dengan tujuh ormas berbeda.

Rinciannya: 31 orang dari ormas PP, 10 dari FBR, 11 dari TN, dan masing-masing satu orang dari BPPKB, GNBI, GRIB, dan GIBAS.

Ormas-ormas tersebut adalah Pemuda Pancasila (PP), Forum Betawi Rempug (FBR), Trinusa (TN), Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB), Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GNBI), Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, dan Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS).

Beberapa kasus premanisme berkedok ormas menjadi perhatian polisi. Salah satunya, penguasaan lahan parkir ilegal di RSU Tangerang Selatan oleh 30 anggota Pemuda Pancasila sejak 2017 hingga Mei 2025, yang diperkirakan meraup keuntungan hingga Rp 7 miliar.

Ke-30 orang tersebut telah ditangkap pada Rabu, 21 Mei 2025. Sementara ketua ormas PP di Tangerang Selatan masih buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kasus serupa juga terjadi di Bekasi, di mana anggota ormas Trinusa diduga melakukan pemerasan terhadap pedagang di SGC selama sekitar enam tahun (2020-2025), dengan perkiraan keuntungan Rp 5,8 miliar. Lima pelaku telah ditangkap pada Mei 2025.

Pilihan Editor: Betulkah Indonesia Jadi Surga Produksi Konten Pornografi?

Berita Terkait

Azizah Salsha & Arhan: 2 Tahun Pernikahan, Kontroversi Apa Saja?
Demo DPR 25 Agustus 2025: Tuntutan Apa yang Bakal Disuarakan?
Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!
Acosta Selamat dari Maut! MotoGP Hungaria 2025 Mengerikan
MU Imbang Lawan Fulham: Penalti Gagal Bruno Fernandes Jadi Sorotan!
Saksi Mata Ungkap Ciri-Ciri Komplotan Penculik Kepala Cabang BRI!
Immanuel Ebenezer Dapat Ducati Usai Tanya Bobby, KPK Ungkap!
22 Kendaraan Immanuel Ebenezer Disita KPK: Siapa Pemiliknya?

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 16:42 WIB

Azizah Salsha & Arhan: 2 Tahun Pernikahan, Kontroversi Apa Saja?

Senin, 25 Agustus 2025 - 15:18 WIB

Demo DPR 25 Agustus 2025: Tuntutan Apa yang Bakal Disuarakan?

Senin, 25 Agustus 2025 - 14:01 WIB

Demo DPR 25 Agustus: Mahasiswa Tagih RUU, Ojol Jerit Ekonomi!

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:19 WIB

Acosta Selamat dari Maut! MotoGP Hungaria 2025 Mengerikan

Senin, 25 Agustus 2025 - 11:41 WIB

MU Imbang Lawan Fulham: Penalti Gagal Bruno Fernandes Jadi Sorotan!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB