Harga Batubara Melesat: Cuaca Buruk Picu Kenaikan Signifikan!

Avatar photo

- Penulis

Selasa, 27 Mei 2025 - 13:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – JAKARTA. Harga komoditas batubara di pasar berjangka menunjukkan tren peningkatan, memutus rangkaian penurunan yang terjadi selama dua bulan terakhir. Namun, pergerakan positif ini diyakini tidak terlalu dipengaruhi oleh kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS), yang baru-baru ini menciptakan ketidakpastian di pasar global.

Berdasarkan data dari Trading Economics, pada hari Selasa (27/5), harga batubara berjangka diperdagangkan pada level US$ 100,40 per ton. Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 5,02% dalam kurun waktu satu bulan.

Sebagai perbandingan, harga batubara berjangka sempat mencapai titik terendahnya dalam empat tahun terakhir pada bulan April, yaitu US$ 93,7 per ton.

Pada pekan lalu, harga batubara berjangka berhasil kembali ke level US$ 100 per ton dan terus bertahan hingga saat ini. Kenaikan ini terjadi bersamaan dengan adanya kesepakatan penundaan tarif antara AS dan beberapa negara, termasuk China dan Uni Eropa.

Tensi Perang Perang Mereda, Harga Batubara Kembali Menyala

Namun, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, berpendapat bahwa sentimen positif terkait penundaan tarif bukanlah faktor utama yang mendorong penguatan harga batubara berjangka saat ini.

Baca Juga :  Airlangga Kumpulkan Pengusaha Bahas Dampak Tarif Impor AS Besok

“Menurut saya, investor tidak akan terlalu terburu-buru merespons isu-isu terkait tarif, mengingat inkonsistensi dan kontroversi yang seringkali muncul dari kebijakan Trump, kecuali ada kesepakatan yang benar-benar resmi,” ujar Lukman kepada Kontan, Selasa (27/5).

Lukman meyakini bahwa kenaikan harga batubara berjangka lebih disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir besar di Australia, sehingga menghambat aktivitas produksi.

Secara historis, banjir di Australia, sebagai salah satu negara produsen batubara utama, memang seringkali memicu kenaikan harga. Kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 2022.

Meskipun demikian, Lukman memperkirakan bahwa penguatan harga ini hanya bersifat sementara. Pasar masih mewaspadai potensi kelebihan pasokan seiring dengan peningkatan produksi dari negara-negara produsen batubara lainnya.

“Saat ini belum ada data positif yang mendukung kenaikan harga. Pasokan masih sangat besar, terutama dari Indonesia. Produksi di China dan India juga masih sangat tinggi,” jelas Lukman.

Baca Juga :  Wajib Tahu: Tiga Saham Resmi Dikeluarkan dari Indeks MSCI Mei 2025!

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan Periode Awal Mei 2025  

Pada bulan April, produksi batubara India dilaporkan meningkat sebesar 3,63% secara tahunan (yoy). Selain itu, China juga berencana untuk meningkatkan produksinya sebesar 1,5% secara yoy menjadi 4,82 miliar ton pada tahun ini. Sejalan dengan itu, Kementerian ESDM juga menargetkan peningkatan produksi batubara sebesar 3,52% secara yoy menjadi 735 juta ton pada tahun ini.

Kondisi pasokan yang melimpah ini semakin diperburuk oleh risiko penurunan permintaan akibat tren peralihan ke sumber energi alternatif.

Lukman memproyeksikan bahwa harga batubara berjangka akan kembali turun ke kisaran US$ 90 – US$ 95 per ton hingga kuartal III-2025. Menurutnya, kondisi ekonomi China dan India, sebagai konsumen batubara terbesar di dunia, akan menjadi faktor penentu arah pergerakan harga batubara di masa mendatang.

Berita Terkait

Emas Antam Stagnan Hari Ini, Raih Cuan 31,63% Setahun
Otomotif Lesu? Inilah Rekomendasi Saham yang Layak Dilirik
Mayapada Apollo Batam: Rumah Sakit Baru Siap Dibangun Tahun Ini!
TikTok Shop AS Dikendalikan Orang China, ByteDance Rombak Pimpinan?
TOTO Investasi Rp180 Miliar, Ekspansi Bisnis Sanitasi di 2025?
SIDO Anjlok, Analis Ungkap Penyebab dan Rekomendasi Saham
UNVR Bagi Dividen Jumbo Rp 1,79 Triliun, Catat Jadwalnya!
Mahasiswa Berburu Kerja Impian di Pameran China Home Life Indonesia

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 19:37 WIB

Emas Antam Stagnan Hari Ini, Raih Cuan 31,63% Setahun

Minggu, 8 Juni 2025 - 17:17 WIB

Otomotif Lesu? Inilah Rekomendasi Saham yang Layak Dilirik

Minggu, 8 Juni 2025 - 16:42 WIB

Mayapada Apollo Batam: Rumah Sakit Baru Siap Dibangun Tahun Ini!

Minggu, 8 Juni 2025 - 15:57 WIB

TikTok Shop AS Dikendalikan Orang China, ByteDance Rombak Pimpinan?

Minggu, 8 Juni 2025 - 14:27 WIB

TOTO Investasi Rp180 Miliar, Ekspansi Bisnis Sanitasi di 2025?

Berita Terbaru

entertainment

Ria Ricis dan Evan Music DC, Benarkah Ada Hubungan Spesial?

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:42 WIB

finance

Emas Antam Stagnan Hari Ini, Raih Cuan 31,63% Setahun

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:37 WIB

Uncategorized

HUT Jakarta Meriah, Pemprov Gelar Seni & Car Free Night!

Minggu, 8 Jun 2025 - 19:18 WIB

technology

AirPods: Fitur Kontrol Kamera & Deteksi Tidur Segera Hadir?

Minggu, 8 Jun 2025 - 18:47 WIB