RAGAMUTAMA.COM – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperlihatkan ketangguhannya dengan membukukan reli positif selama sepekan terakhir. Pada penutupan perdagangan hari Jumat (23/5), IHSG berhasil mempertahankan posisinya di zona hijau, mencatat penguatan sebesar 0,65% dan berakhir di level 7.214,16. Secara kumulatif, dalam sepekan terakhir, IHSG telah meningkat sebesar 1,51%.
Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, memperkirakan bahwa pada perdagangan hari Senin (25/5), IHSG masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatannya, meskipun dengan kecenderungan terbatas. Ia menetapkan level support di 7.162 dan level resistance di 7.219.
Herditya memprediksi bahwa pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, dinamika nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yang diperkirakan akan menunjukkan tren penguatan. Kedua, peluang terjadinya arus modal masuk (inflow) ke pasar IHSG.
“Ketiga, harga komoditas emas yang berpotensi mengalami kenaikan, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi emiten-emiten sektor emas yang terdaftar di IHSG,” ungkap Herditya kepada Kontan, Minggu (25/5).
Berikut Proyeksi IHSG untuk Pekan Depan, Serta Daftar Saham yang Layak Dicermati pada Hari Senin (26/5)
Sementara itu, Oktavianus Audi, Analis sekaligus VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, memberikan pandangannya bahwa pergerakan IHSG pada hari Senin (26/5) akan cenderung mixed dengan volatilitas yang terbatas, bergerak dalam rentang antara level support 7.138 dan level resistance 7.250. Indikator MACD mengindikasikan adanya penguatan momentum, meskipun indikator RSI saat ini berada di wilayah overbought.
Dari sisi sentimen, Audi menyoroti bahwa pasar sedang menunggu hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), yang diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai arah kebijakan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
“Jika The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, hal ini cenderung memberikan sentimen negatif bagi pasar saham,” jelas Audi kepada Kontan, Minggu (25/5).
Kondisi pasar juga akan dipengaruhi oleh potensi pemangkasan peringkat kredit oleh Moody’s dan kekhawatiran pasar terkait dengan isu utang Amerika Serikat.
“Meskipun demikian, kami berpandangan bahwa hal ini justru dapat memberikan dampak positif bagi IHSG, seiring dengan potensi kelanjutan arus modal masuk (capital inflow),” tambah Audi.
Aliran Dana Asing Menjadi Penopang Utama Kekuatan IHSG Selama Sepekan Terakhir
Rekomendasi Saham
Dalam hal rekomendasi saham, Herditya menyarankan untuk memperhatikan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) pada rentang harga Rp 3.030-Rp 3.140, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dengan target harga Rp 390-Rp 408, dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dengan target harga Rp 705-Rp 760.
Sementara itu, Audi merekomendasikan strategi trading buy untuk saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) dengan level support di Rp 700 dan level resistance di Rp 800, serta strategi speculative buy untuk saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan level support di Rp 2.170 dan level resistance di Rp 2.500.