Ragamutama.com JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif dengan mencatatkan penguatan selama sepekan terakhir. Pada sesi perdagangan hari Jumat (23/5), IHSG berhasil mempertahankan posisinya di zona hijau, meningkat sebesar 0,65% dan mencapai level 7.214,16. Secara kumulatif, dalam satu minggu terakhir, IHSG telah mengalami kenaikan sebesar 1,51%.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menjelaskan bahwa pergerakan IHSG selama pekan ini cenderung sideways namun dengan tendensi menguat. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari penurunan Suku Bunga BI, penguatan nilai tukar Rupiah, serta adanya minat beli yang signifikan dari investor asing.
Dari analisis teknikal weekly, indikator stochastic masih menunjukkan kondisi overbought, namun belum memberikan sinyal adanya pembalikan arah. Sementara itu, Bollinger bands mengindikasikan volatilitas yang tinggi dengan potensi kenaikan lebih lanjut, meskipun kondisi overbought mungkin terjadi dalam jangka pendek.
Histogram MACD masih menggambarkan momentum positif yang kuat, dan volume perdagangan menunjukkan minat beli yang tetap besar.
IHSG Menguat 1,51% Sepekan, Net Buy Asing Masih Tebal Jelang Akhir Mei
“Dengan demikian, kami memperkirakan bahwa IHSG akan melanjutkan konsolidasi pada rentang 7.200-7.300 pada pekan depan,” ungkap Valdy dalam risetnya yang dirilis pada Jumat (23/5).
Dari Amerika Serikat, pekan depan akan dirilis data penting mengenai durable goods orders untuk bulan April, yang diperkirakan mengalami penurunan sebesar 6,8% MoM dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 7,5% MoM pada bulan Maret 2025.
Selain itu, pasar juga akan menantikan publikasi data S&P/Case-Shiller Home Price untuk bulan Maret 2025, yang diperkirakan tumbuh sebesar 4,2%, sedikit melambat dibandingkan dengan kenaikan sebesar 4,5% pada bulan Februari 2025.
Investor juga akan memberikan perhatian khusus pada data consumer confidence untuk bulan Mei 2025, yang diproyeksikan turun menjadi 84 dari angka 86 pada bulan April 2025. Selain itu, data Core PCE price index untuk bulan April 2025 juga akan menjadi fokus, dengan ekspektasi stagnasi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan angka 0,2% MoM.
Inflow Asing Capai Rp 2,1 Triliun, Simak Review IHSG Sepekan Ini
Di kawasan Eropa, kalender ekonomi pekan depan akan mencakup rilis data consumer confidence Jerman, tingkat unemployment rate, serta data retail sales. Dari Asia, Jepang dijadwalkan untuk merilis data consumer confidence, tingkat unemployment rate, industrial production, dan retail sales. Sementara itu, dari China, data NBS Manufacturing PMI untuk bulan Mei 2025 diperkirakan akan menunjukkan penurunan menjadi 48,6 dari angka 49 pada bulan April 2025.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang layak untuk diperhatikan pada Senin (26/5), antara lain PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Senior Analis Teknikal Panin Sekuritas, Mayang Anggita, menyoroti bahwa IHSG berhasil menutup perdagangan Jumat (23/5) di zona positif, sedikit di atas area resistance 7.175–7.213. Target resistance berikutnya diperkirakan berada di kisaran 7.325–7.454.
“Apabila IHSG mengalami koreksi hingga menembus di bawah garis rata-rata MA5, maka area support MA20 dan MA50 berada di level 6.773-6.925, yang diharapkan dapat menjadi penopang pergerakan IHSG,” jelas Mayang kepada Kontan pada hari Minggu (25/5).
Mayang memproyeksikan level resistance IHSG saat ini berada pada posisi 7.175-7.213 dan 7.325-7.454, sementara level support berada di 7.147 dan 6.773-6.925.
Tonton: IHSG Hari Ini Kembali Menghijau, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 23 Mei 2025