Australia Incar Peluang Investasi Energi Bersih di Indonesia

Avatar photo

- Penulis

Minggu, 25 Mei 2025 - 14:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sydney menggelar forum bisnis bergengsi bertajuk Indonesia Updates 2025: Green Investment. Acara ini berlangsung di Rydges World Square Sydney.

Forum ini menjadi wadah penting yang mempertemukan para profesional, khususnya yang berkecimpung di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Hadir pula perwakilan pemerintah dari Indonesia dan Australia.

Acara ini sukses menarik perhatian, dengan dihadiri sekitar 120 peserta yang berasal dari beragam kalangan. Mulai dari pelaku usaha perdagangan dan investasi, para bankir, komunitas bisnis, pengamat ekonomi, hingga para akademisi turut serta.

Australia Suntik Rp1,1 Triliun untuk RSUD IA Moeis Samarinda

Australia Suntik Rp1,1 Triliun untuk RSUD IA Moeis Samarinda

1. Investasi energi bersih perlu ditingkatkan

Dalam forum tersebut, Nicholas Moore, Utusan Khusus Pemerintah Australia untuk Asia Tenggara, menyoroti krusialnya hubungan ekonomi antara Australia dan Asia Tenggara. Terutama, dalam konteks transisi menuju sumber energi bersih.

Beliau menyampaikan bahwa Asia Tenggara saat ini hanya menerima 2 persen dari total investasi energi bersih global. Namun, wilayah ini memiliki potensi yang sangat besar dan membutuhkan investasi hingga mencapai 190 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2035.

Indonesia sendiri menargetkan peningkatan signifikan dalam proporsi energi terbarukan dalam satu dekade mendatang. Dengan keunggulan yang dimiliki oleh sektor swasta, kapasitas investasi yang mumpuni, serta institusi pendidikan yang kuat, Australia memposisikan diri sebagai mitra strategis dalam mendukung transformasi hijau di kawasan ini.

Baca Juga :  Tengok Cara Menabung Emas di Pegadaian, Harga Emas Antam 1 Gram Rp 1.970.000

2. Sektor swasta bisa percepat transisi energi di Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Anthony Shaw, CEO HSBC Australia dan Selandia Baru, menekankan bahwa Indonesia memiliki hubungan yang istimewa dengan Australia. Hal ini menciptakan potensi besar dalam perdagangan dan investasi bilateral antara kedua negara.

Beliau juga menyoroti adanya peningkatan aliran investasi asing ke Indonesia. Investasi dari Australia, menurutnya, memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam beberapa dekade mendatang.

Prabowo dan PM Albanese Saling Tukar Jersey Timnas RI-Australia

Prabowo dan PM Albanese Saling Tukar Jersey Timnas RI-Australia

3. Australia umumkan komitmen kerja sama energi hijau dengan RI

Duta Besar RI untuk Australia, Siswo Pramono, menyampaikan bahwa Indonesia dan Australia memiliki komitmen yang kuat terhadap investasi hijau. Hal ini dilakukan di tengah tantangan ekonomi global, dengan memprioritaskan transisi energi, pengembangan infrastruktur, dan industri berkelanjutan.

Dalam kunjungan Perdana Menteri Albanese ke Jakarta pada 14 Mei 2025 lalu, kedua pemimpin negara menyambut baik peluang ekonomi yang muncul dalam transisi global menuju Net-Zero Emission 2050. Mereka juga mengumumkan inisiatif baru, termasuk KINETIK Fund for Green Infrastructure senilai 50 juta dolar Australia, yang diluncurkan di bawah Australia-Indonesia Climate and Infrastructure Partnership.

Penerapan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi tren global yang saat ini menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi pengembangan investasi hijau. Sebagai contoh, Nickel Industries, sebuah perusahaan nikel Australia yang beroperasi di Indonesia, baru-baru ini meraih predikat Blue PROPER dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia. Pencapaian ini membuka peluang dan meningkatkan kepercayaan investor global terhadap kepatuhan dan komitmen perusahaan terhadap investasi hijau.

Baca Juga :  Emas Antam Turun di Awal Bulan, Kini di Level Rp1.672.000 per 1 Maret 2025

Dalam konteks investasi hijau, Australia telah lama aktif di berbagai sektor riil, termasuk agrikultur, kesehatan, pertambangan, dan pendidikan.

Dampak investasi tersebut dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang. Meskipun sektor energi telah mengalami perkembangan pesat, masih terdapat peluang besar untuk memperluas investasi hijau ke sektor-sektor lain, termasuk sektor kesehatan.

Di sektor kesehatan, ESG memainkan peran penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan yang menerapkannya. Program-program seperti community development memungkinkan perusahaan untuk berkolaborasi dengan pekerja lokal dalam meningkatkan keterampilan mereka.

Dukungan dari sektor swasta dalam penguatan ESG sangat penting, sejalan dengan dukungan pemerintah dalam menciptakan iklim investasi dan kompetisi yang sehat. Berbagai inisiatif telah dijalankan untuk memperkuat pertumbuhan berbagi keuntungan (share growth) antara Indonesia dan Australia, sehingga memperkokoh kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Perkuat Investasi Global, Danantara Gandeng Future Fund Australia

Perkuat Investasi Global, Danantara Gandeng Future Fund Australia

Berita Terkait

Tips Jitu BEI: UMKM Sukses IPO dan Go Public
Alfamart Akuisisi Lawson: Alasan Strategis di Baliknya
IHSG Cetak Rekor Mei 2025: Peluang dan Risiko Profit Taking Juni
Suku Bunga BI Turun: Peluang KPR Murah Segera Hadir?
Rupiah Diprediksi Fluktuatif: Sentimen Global Pengaruhi Perdagangan Senin Ini
AADI dan DAAZ Masuk FTSE: Analisis Saham Terbaru dan Rekomendasi Investasi
IHSG Terbang Tinggi: Analis Mirae Asset Ungkap Dampak Positif Penurunan Suku Bunga BI
Analis Ungkap: Saham Properti Potensi Cuan di Tengah Sinyal Rebound!

Berita Terkait

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:35 WIB

Tips Jitu BEI: UMKM Sukses IPO dan Go Public

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:11 WIB

Alfamart Akuisisi Lawson: Alasan Strategis di Baliknya

Minggu, 25 Mei 2025 - 21:56 WIB

IHSG Cetak Rekor Mei 2025: Peluang dan Risiko Profit Taking Juni

Minggu, 25 Mei 2025 - 21:43 WIB

Suku Bunga BI Turun: Peluang KPR Murah Segera Hadir?

Minggu, 25 Mei 2025 - 21:28 WIB

Rupiah Diprediksi Fluktuatif: Sentimen Global Pengaruhi Perdagangan Senin Ini

Berita Terbaru

sports

Bezzecchi Taklukkan Drama, Juara MotoGP Inggris 2025!

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:55 WIB

politics

Prabowo Tiba di Malaysia: Hadiri KTT ASEAN, Disambut Meriah!

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:52 WIB

finance

Tips Jitu BEI: UMKM Sukses IPO dan Go Public

Minggu, 25 Mei 2025 - 22:35 WIB