Ragamutama.com merayakan kesuksesan ganda putra Malaysia yang mendominasi turnamen kandang. Prestasi gemilang ini tidak hanya mencakup kemenangan di final Malaysia Masters 2025, tetapi juga pencapaian puncak peringkat dunia.
Malaysia Masters 2025 kembali menjadi ajang kebanggaan bagi tuan rumah dengan diraihnya gelar juara.
Setelah tahun lalu ganda campuran berjaya lewat Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, tahun ini giliran ganda putra yang mencuri perhatian, bahkan dengan All Malaysian Final yang menegangkan.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Man Wei Chong/Kai Wun Tee akan beradu dalam laga final yang dinantikan.
Indonesia turut berbangga dengan peran pelatih berpengalaman, Herry Iman Pierngadi, di balik kesuksesan Chia/Soh dan Man/Tee.
Sejak bergabung pada awal Februari 2025, Coach Naga Api telah membawa tiga gelar juara, termasuk yang dipastikan dari Malaysia Masters 2025.
Rekap Hasil Malaysia Masters 2025: Sentuhan Herry IP Hadirkan All Malaysian Final Ganda Putra, Indonesia Saksikan dari Pinggir Lapangan
Chia/Soh menjadi sorotan utama setelah menjuarai Kejuaraan Asia dan Thailand Open. Kemenangan di Malaysia Masters akan menjadi hattrick pertama mereka.
Menariknya, raihan gelar juara secara beruntun merupakan pencapaian baru bagi Chia/Soh. Meskipun telah menjadi ganda putra top sejak 2019, mereka biasanya meraih gelar satu kali dalam setahun.
Kenaikan prestasi Chia/Soh, kejutan dari Man/Tee, dan final sesama pemain Malaysia menciptakan euforia luar biasa.
Namun, kejayaan Malaysia belum berhenti di situ. Pekan depan, negara tersebut akan menyambut pasangan ganda putra nomor satu dunia.
Pasangan independen, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, akan menduduki peringkat satu dunia BWF untuk ganda putra.
Pasangan yang pernah dilatih oleh pelatih Indonesia, Flandy Limpele dan Rexy Mainaky, ini telah menciptakan gebrakan sejak pertengahan tahun lalu.
Goh/Izzuddin memenangkan Japan Open 2024, China Open 2024, Arctic Open 2024, dan India Open 2025. Mereka juga mencapai final BWF World Tour Finals 2024.
Goh/Izzuddin sebenarnya diunggulkan untuk menjuarai Malaysia Masters sebagai unggulan kedua di turnamen World Tour Super 500 ini.
Namun, mereka harus tersingkir di perempat final setelah dikalahkan Man/Tee, dengan skor rubber 21-19, 7-21, 16-21.
Kekalahan ini membuat Goh/Izzuddin gagal menambah poin ranking mereka yang saat ini mencapai 91.090.
Beruntung, pada Selasa (27/5/2025), Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) akan turun dari puncak klasemen.
Astrup/Rasmussen kalah di semifinal oleh Chia/Soh yang memenangkan pertandingan rubber game selama lebih dari satu jam dengan skor 21-19, 17-21, 21-15.
Berkat bimbingan Herry IP, kemenangan ini membawa kabar gembira bagi Malaysia.
Pasangan Denmark tersebut akan kehilangan poin setelah gagal mempertahankan gelar di Malaysia Masters. Poin mereka turun dari 93.191 menjadi 90.041, di bawah Goh/Izzuddin.
Meskipun Chia/Soh tetap berada di peringkat tiga dunia dengan poin yang lebih banyak, Goh/Izzuddin akan menjadi ganda putra nomor satu dunia pertama dari Malaysia sejak 2017.
Melansir New Straits Times, mereka mengikuti jejak Razif Sidek/Jalani Sidek (1990), Cheah Soon Kit/Soo Beng Kiang (1992), Cheah Soon Kit/Yap Kim Hock (1996).
Choong Tan Fook/Lee Wan Wah (2004), Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (2007), dan Goh V Shem/Tan Wee Kiong (2016) juga pernah mencapai puncak ranking dunia.
Goh V Shem/Tan Wee Kiong digantikan oleh pasangan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, pada 16 Maret 2017.
Marcus/Kevin, yang saat itu dilatih Herry IP, mencapai peringkat satu dunia setelah menjadi juara All England Open 2017.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto adalah pasangan terakhir yang dibimbing Herry IP ke peringkat satu dunia sebelum ia pindah ke tim ganda campuran Pelatnas dan kemudian tidak dipertahankan.
Herry IP Mengapresiasi Kedewasaan dan Kecepatan Adaptasi Ganda Putra Malaysia terhadap Taktiknya yang Membawa Mereka Raih Juara Berturut-turut