JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM — Gubernur Jakarta, Pramono Anung, kembali menyampaikan rencana pembangunan patung baru untuk mengenang dan menghormati MH Thamrin, seorang tokoh Betawi yang berjasa besar.
“Patung MH Thamrin yang saat ini berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, akan kami wujudkan dalam bentuk patung yang lebih baru,” ungkap Pramono saat acara pencanangan HUT ke-498 Jakarta yang berlangsung di Taman Literasi, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu (24/5/2025).
Menurut penjelasan Pramono, patung yang baru ini akan dibangun dengan dimensi yang lebih besar dan tampilan yang lebih megah dari yang sudah ada.
Patung Jenderal Sudirman, yang saat ini berdiri kokoh di kawasan Jalan Sudirman, dijadikan sebagai referensi utama terkait ukuran dan lokasi penempatan patung MH Thamrin yang baru.
“Lokasi pastinya akan kami umumkan segera. Yang pasti, tinggi patung tersebut tidak boleh kalah dengan patung Jenderal Sudirman,” tegasnya.
Penghormatan untuk tokoh Betawi
Pramono menambahkan bahwa pembangunan patung ini merupakan wujud nyata penghormatan atas segala jasa yang telah diberikan oleh MH Thamrin.
MH Thamrin adalah seorang tokoh politik di era kolonial Hindia Belanda sekaligus seorang aktivis kemerdekaan yang berasal dari Betawi.
“(Patung baru ini) adalah simbol penghormatan kita kepada MH Thamrin. Dengan demikian, kita harapkan semuanya dapat berjalan lancar,” tuturnya.
MH Thamrin dikenal luas sebagai tokoh yang gigih memperjuangkan hak-hak rakyat melalui jalur politik, serta menjadi representasi perjuangan masyarakat Betawi di masa penjajahan.
Salah satu faktor yang menjadikan Husni Thamrin sebagai figur pergerakan adalah kepeduliannya terhadap nasib masyarakat Betawi yang ia saksikan setiap hari.
MH Thamrin juga tercatat sebagai salah satu tokoh Betawi pertama yang menjadi anggota Volksraad di Hindia Belanda, mewakili suara pribumi.
Sebagai wujud kepedulian, Thamrin pernah menyumbangkan dana sebesar 2000 gulden pada tahun 1932 untuk membangun lapangan sepak bola khusus bagi masyarakat Hindia Belanda di Batavia.
Pada tanggal 6 Januari 1941, MH Thamrin dikenakan tahanan rumah atas dugaan membantu pasukan Jepang. Lima hari setelah penangkapannya, MH Thamrin menghembuskan nafas terakhir.
Patung lama dipindah ke Balai Kota
Sementara itu, patung MH Thamrin yang saat ini berdiri di Jalan Medan Merdeka Selatan rencananya akan dipindahkan ke lingkungan kompleks Balai Kota Jakarta.
“Patung yang lama, dengan izin bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian, akan saya tempatkan (patungnya) di Balai Kota,” jelas Pramono.
Adapun patung yang baru akan dibangun di sepanjang Jalan MH Thamrin, selaras dengan penempatan patung Jenderal Sudirman di Jalan Sudirman.
Pada kesempatan yang sama, Pramono turut mencanangkan peringatan HUT ke-498 Jakarta dengan mengusung tema “Jakarta Kota Global dan Berbudaya”.
Ia menargetkan agar Jakarta dapat menembus jajaran 50 besar kota global dunia pada tahun 2029.
Namun demikian, ia menekankan bahwa budaya Betawi akan tetap menjadi identitas utama yang tidak boleh luntur dalam proses modernisasi kota.
“Kami akan berupaya sekuat tenaga untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global yang semakin maju, tanpa melupakan budaya utamanya, yaitu budaya Betawi,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya, Pemerintah Provinsi Jakarta juga berencana untuk menetapkan beberapa lokasi strategis sebagai simbol warisan budaya dan adat Betawi di Jakarta.