Analis Prediksi: Kinerja Emiten Semen Lesu di Kuartal II, Simak Rekomendasinya

Avatar photo

- Penulis

Jumat, 23 Mei 2025 - 10:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com, JAKARTA. Perusahaan semen diprediksi masih menghadapi tantangan pada kuartal kedua tahun 2025. Kinerja yang belum menguat ini terutama disebabkan oleh lemahnya permintaan domestik.

Hal ini terlihat dari penjualan semen nasional pada kuartal pertama 2025.

Penjualan semen nasional periode Januari-Maret 2025 hanya mencapai 13,16 juta ton, mengalami penurunan 7,8% secara tahunan (year on year/yoy). Penjualan semen curah di Jawa turun 4,1% (yoy), sementara di luar Jawa mengalami kontraksi yang lebih signifikan, yaitu 30,4% (yoy) pada kuartal I 2025.

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Bagikan Dividen Rp 259 per Saham, Berikut Jadwalnya

Praska Putrantyo, Chief Executive Officer (CEO) Edvisor Provina Visindo, menilai tantangan yang dihadapi emiten semen masih cukup berat pasca kuartal I 2025.

Salah satu faktor utama adalah volatilitas harga batubara, komoditas penting dalam produksi semen.

Baca Juga :  Rekomendasi Saham Hari Ini, Peluang IHSG 2 Juni: Analisis & Proyeksi

Kondisi ini berpotensi menekan margin laba emiten semen di tengah situasi kelebihan pasokan.

“Efisiensi biaya pada proyek infrastruktur seperti IKN dapat mengurangi volume semen yang dibutuhkan, meskipun proyek infrastruktur pemerintah lainnya masih berpotensi meningkatkan permintaan,” jelas Praska, Kamis (22/5).

Strategi Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) untuk Meningkatkan Kinerja

Namun demikian, penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur Rabu (21/5) diharapkan dapat mendorong penjualan properti residensial, sehingga meningkatkan kebutuhan semen dan menguntungkan produsen.

  INTP Chart by TradingView  

Aditya Prayoga, Research Analyst Phintraco Sekuritas, memperkirakan permintaan semen akan meningkat seiring dengan cuaca yang lebih panas, yang akan memacu aktivitas konstruksi.

Aditya memperkirakan pertumbuhan volume penjualan semen nasional hingga akhir 2025 hanya akan mencapai 0,5%-1% (yoy). “Terlebih lagi, pemangkasan anggaran pemerintah berpotensi membatasi peningkatan permintaan semen,” tambahnya.

Baca Juga :  Pasar Emas Tertekan: Ketidakpastian Global Menurun, Harga Turun Lagi

Strategi Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) untuk Peningkatan Kinerja

Aditya mencatat keberhasilan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dalam memperkuat pangsa pasarnya menjadi 30,7% pada Maret 2025, dibandingkan 29,5% pada dua bulan pertama 2025.

Sementara itu, pangsa pasar PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun menjadi 46% pada akhir Maret 2025, dibandingkan 48% pada Februari.

Oleh karena itu, Aditya merekomendasikan pembelian saham INTP dengan target harga Rp 6.500 per saham. Praska juga merekomendasikan pembelian saham INTP dengan target harga jangka menengah dan panjang Rp 7.400 per saham.

Berita Terkait

Rupiah Besok: Data Domestik Jadi Penentu, Proyeksi Kamis
BEI Bantah PMUI Batal IPO Besok! Jadi Listing atau Tidak?
Jeff Bezos Jual 3 Juta Saham Amazon, Raup Rp 10 Triliun Lebih!
IHSG Hari Ini: Sesi I Menguat! AMMN, SIDO, MAPA Raja LQ45
IPO Bank Sumsel Babel? Ini Jawaban Manajemen!
Trump Umumkan Tarif 50% untuk Impor Tembaga, Harga Tembaga Melonjak Tajam
Proyeksi Pergerakan IHSG di Tengah Pemberlakuan Tarif Trump
Cermati Rekomendasi Teknikal Saham: SMDR, MAPI, ASII untuk Hari Ini, Rabu (9/7)

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 22:29 WIB

Rupiah Besok: Data Domestik Jadi Penentu, Proyeksi Kamis

Rabu, 9 Juli 2025 - 22:04 WIB

BEI Bantah PMUI Batal IPO Besok! Jadi Listing atau Tidak?

Rabu, 9 Juli 2025 - 18:11 WIB

Jeff Bezos Jual 3 Juta Saham Amazon, Raup Rp 10 Triliun Lebih!

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:41 WIB

IHSG Hari Ini: Sesi I Menguat! AMMN, SIDO, MAPA Raja LQ45

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:04 WIB

IPO Bank Sumsel Babel? Ini Jawaban Manajemen!

Berita Terbaru

finance

Rupiah Besok: Data Domestik Jadi Penentu, Proyeksi Kamis

Rabu, 9 Jul 2025 - 22:29 WIB

finance

BEI Bantah PMUI Batal IPO Besok! Jadi Listing atau Tidak?

Rabu, 9 Jul 2025 - 22:04 WIB

Society Culture And History

UGM Desak Pengusutan Tuntas Kematian Diplomat Muda Arya Daru

Rabu, 9 Jul 2025 - 19:28 WIB