Ragamutama.com – , WASHINGTON — Penemuan tulang-tulang yang terkubur beberapa meter dari rumah besar sang bintang Taylor Swift di Rhode Island telah meningkatkan kekhawatiran warga. Hal itu mendorong aparat penegak hukum menyelidiki apakah tulang tulang itu mengindikasikan pidana.
Warga Westerly, Rhode Island, dikejutkan dengan penemuan sisa-sisa jasad manusia. Semuanya terkubur di dekat rumah artis dunia Taylor Swift.
Daily Mail memberitakan tulang-tulang tersebut, termasuk tulang kaki manusia, ditemukan di Everett Avenue, sekitar 60 meter dari rumah mewah Swift di lingkungan kelas atas Watch Hill. Pihak berwenang segera membawa temuan tadi ke fasilitas kedokteran forensik Rhode Island untuk pengujian dan mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Ketakutan meningkat
Meskipun polisi awalnya mengonfirmasi tidak ada indikasi langsung adanya tindak pidana, pernyataan awal ini menimbulkan kekhawatiran publik, terutama mengingat terulangnya insiden serupa baru-baru ini. Sejumlah warga telah menyatakan kekhawatiran yang meningkat, terutama karena ini adalah insiden ketiga belas dalam tiga bulan di wilayah yang meliputi Rhode Island, Connecticut, dan Massachusetts.
Pembunuhan berantai?
Penemuan berulang kali sisa-sisa jasad manusia di negara-negara bagian ini dalam kurun waktu singkat telah memunculkan kemungkinan bahwa seseorang terlibat dalam pembunuhan berantai tersebut, meskipun polisi belum secara resmi mengaitkan insiden tersebut. Namun, pejabat keamanan menghimbau warga untuk tidak langsung mengambil kesimpulan sebelum bukti konklusif tersedia, karena spekulasi seperti itu dapat menyebabkan kebingungan dalam penyelidikan.
Hadiah ulang tahun Taylor Swift: bunga dan perhiasan mewah
Swift tetap bungkam sementara pihak berwenang terus melakukan penyelidikan
Taylor Swift tampil di konser di stadion Monumental di Buenos Aires, Argentina, Kamis, 9 November 2023. – (AP Photo/Natacha Pisarenko)
Taylor Swift belum memberikan komentar resmi apa pun tentang insiden tersebut, dan tidak diketahui secara pasti apakah dia ada di rumahnya saat jasadnya ditemukan. Properti yang dibelinya pada tahun 2013 itu telah mendapat perhatian media sejak ditampilkan dalam lagunya “The Last of the Great American Dynasties.”
Warga diajak untuk bekerja sama dalam investigasi. Pihak berwenang setempat terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri tersebut.
Sementara Kepolisian Westerly telah mengimbau siapa pun yang memiliki informasi yang dapat membantu penyelidikan agar segera menghubungi pihak berwenang terkait.
Penemuan jenazah sebelumnya
Sebelumnya, Media Massa People memberitakan, unggahan tentang mayat-mayat misterius muncul di kota-kota sepi di negara bagian pesisir menghebohkan jagat maya warga Amerika. Mayat tersebut ditemukan di New England, yakni Connecticut, Rhode Island, dan Massachusetts. Pengguna X dan TikTok membuat konten mengenai hal tersebut.
Sejak awal Maret, sisa-sisa jasad enam orang telah ditemukan di kota-kota yang berdekatan satu sama lain di tiga negara bagian, meningkatkan spekulasi tentang adanya pembunuh berantai di daerah tersebut. “Ini seperti pembunuh berantai,” tulis seorang komentator di TikTok.
Pengguna media sosial mengklaim bahwa penemuan yang meresahkan itu saling terkait. Namun, polisi mengatakan mereka belum menemukan kaitan apa pun antara kedua kasus tersebut. Polisi juga memperingatkan masyarakat agar tidak terburu-buru mengambil kesimpulan.
“Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat, ‘Jangan terburu-buru mengambil keputusan,’” kata Kepala Polisi Groton Louis Fusaro kepada WTNH pada tanggal 11 April.
Mengingat dekatnya kota tempat ditemukannya jasad tersebut, masyarakat saling berpesan untuk tetap waspada terhadap lingkungan sekitar dan melaporkan segala perilaku mencurigakan.
“Saya tinggal di Rhode Island,” kata komentator TikTok lainnya. “Ini benar-benar terjadi. Benar-benar menakutkan. Dan tempat-tempatnya tidak jauh satu sama lain.”
Pada tanggal 19 Maret, sisa-sisa jenazah manusia ditemukan di dekat Pemakaman Kolonel Ledyard di kota tepi laut Connecticut, Groton, NBC Connecticut melaporkan.
Jasad tersebut adalah milik seorang wanita berusia antara 40 dan 60 tahun dan ditinggalkan di dekat pemakaman pada pertengahan Februari, kata para penyelidik, menurut NBC Connecticut. Wanita itu mungkin telah hilang sebelumnya, kata mereka.