Francesco Bagnaia seharusnya menghindari pernyataan yang merendahkan kemampuannya sendiri setelah kesulitan bersaing dengan Marc Marquez.
Sebagai pembalap andalan Ducati, performa Francesco Bagnaia tengah menjadi sorotan menyusul hasil kurang memuaskan di seri terakhir.
Penegas Valentino Rossi ini menjadi satu-satunya pembalap yang gagal meraih poin di GP Prancis, meskipun berhasil finis.
GP Prancis di Sirkuit Le Mans dua pekan lalu menjadi momen sulit bagi Bagnaia setelah gagal finis di sesi sprint.
Hasil mengecewakan ini menjadi bayang-bayang bagi juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 dalam menghadapi MotoGP Inggris 2025 akhir pekan ini.
Tekanan semakin terasa bagi Bagnaia melihat performa apik rekan setimnya, Marc Marquez.
Di GP Prancis, Marquez meraih kemenangan di sprint dan finis kedua di balapan utama.
Hasil tersebut membawa Marquez kembali memimpin klasemen sementara dengan 171 poin.
Ia unggul jauh dari Bagnaia yang berada di peringkat ketiga dengan selisih 51 poin.
MotoGP Inggris 2025 – Marc Marquez dan Francesco Bagnaia Sama-Sama Mencari Performa Optimal
Namun, Bagnaia masih berpeluang mengejar Marquez di MotoGP Inggris 2025 di Sirkuit Silverstone.
Menurut jurnalis MotoGP, Lewis Duncan, baik Bagnaia maupun Marquez memiliki peluang besar menang di seri ketujuh ini.
Keduanya mengendarai Ducati Desmosedici GP25 yang berpotensi unggul di Silverstone.
“Le Mans merupakan sirkuit yang memungkinkan kesalahan serupa terjadi,” ujar Duncan, seperti dikutip dari Crash.net.
Pembalap Indonesia, Aldi Satya Mahendra Berpotensi Masuk 10 Besar Dunia di World Supersport 2025
“Silverstone adalah jenis sirkuit yang memungkinkan pembalap untuk membuat perbedaan.”
“Saya rasa pembalap dengan motor terbaik akan mampu menunjukkannya akhir pekan ini,” tambahnya.
Duncan juga menyoroti mental Bagnaia yang dianggap terpengaruh oleh dominasi Marquez.
Duncan menyayangkan pernyataan Bagnaia yang merugikan kepercayaan dirinya sendiri.
Empat podium dan satu kemenangan Marquez dari balapan utama, serta kemenangan di semua sesi sprint, menjadi pukulan bagi Bagnaia.
“Secara mental, Bagnaia telah kehilangan kejuaraan ini karena komentar-komentarnya sendiri,” kata Duncan.
“Bagnaia belum mampu memaksimalkan motornya dan kini tertinggal 51 poin.”
“Ia terus mengatakan bahwa Marquez bisa mengendarai motor dengan cepat, sementara ia tidak bisa.”
“Mengakui ketidakmampuan mengatasi masalah motor seperti rekan setimnya sama artinya dengan menyerah,” imbuhnya.
Francesco Bagnaia Perlu Menganalisis Permasalahan yang Dialami Saat Mengendarai Motor dan Mengapa Marc Marquez Segera Beradaptasi dengan Motor Ducati