Gubernur BI Ungkap Alasan Penurunan Suku Bunga Acuan Jadi 5,50%

Avatar photo

- Penulis

Kamis, 22 Mei 2025 - 02:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – Bank Indonesia (BI) telah mengambil langkah strategis dengan menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), yang merupakan suku bunga acuan, sebesar 25 basis poin (bps). Dengan demikian, suku bunga acuan kini berada di angka 5,50 persen, mengalami penurunan dari angka sebelumnya yang sebesar 5,75 persen.

Kabar penting ini diumumkan langsung oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, setelah завершить serangkaian agenda dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang berlangsung selama dua hari, yaitu pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 20-21 Mei 2025.

Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan penurunan suku bunga acuan ini didukung oleh berbagai faktor positif, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari dinamika global. Salah satu faktor kunci adalah sinyal positif yang muncul dari kesepakatan antara dua kekuatan ekonomi dunia, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Dikenal Gawan Rojo, 7 Weton ini Pembawa Aura Mujur, Kehadirannya Membawa Rezeki Bagi Orang Sekitarnya

“Pada dasarnya, telah tercapai kesepakatan antara Amerika Serikat dan Tiongkok untuk mengurangi tarif impor dalam jangka waktu 90 hari. Ini jelas merupakan indikator yang menggembirakan. Sebelumnya, kita menyaksikan perang dagang yang ditandai dengan peningkatan tarif secara timbal balik,” ungkap Perry dalam konferensi pers yang diadakan secara daring pada hari Rabu (21/5).

Baca Juga :  Laba DGWG Melonjak Drastis: Kenaikan 1.072,78% di Tahun 2024!

Saat ini, Perry melanjutkan, kedua negara telah memulai serangkaian perundingan dan tampak adanya kesepakatan untuk menurunkan tarif. “Jadi, poin utamanya adalah adanya perkembangan positif selama sebulan terakhir, sejak pelaksanaan RDG bulan sebelumnya,” tambahnya.

Selain itu, penurunan suku bunga acuan juga dipengaruhi oleh meredanya tekanan terhadap nilai tukar, yang disebabkan oleh melemahnya mata uang dolar, termasuk di Indonesia.

Meskipun demikian, Perry menekankan bahwa situasi global masih diwarnai dengan ketidakpastian. Hal ini disebabkan oleh sifat sementara dari kesepakatan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang hanya berlaku selama 90 hari, sehingga kewaspadaan tetap diperlukan.

Class of 2017 Persebaya Surabaya Habis! Muhammad Hidayat Tinggalkan Green Force, Jalani Laga Pemungkas Sebagai Kapten

Baca Juga :  Kapan Bank BRI, BCA, Mandiri, BNI, BSI, BI Normal Kembali Usai Lebaran 2025?

Di sisi lain, penurunan suku bunga acuan juga dipengaruhi oleh sentimen positif dari dalam negeri, terutama terkait dengan tingkat inflasi Indonesia yang tercatat rendah. Bahkan, Perry memprediksi bahwa pada akhir tahun ini, inflasi diperkirakan hanya akan berada di kisaran 2,6 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi setelah Kuartal I-2025 menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan dengan Kuartal IV-2025. Oleh karena itu, pemerintah turut berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mempertimbangkan tingkat inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil serta cenderung menguat.

“Inilah alasan mengapa kami menurunkan suku bunga BI7DRR sebesar 25 basis poin. Pertimbangannya adalah: pertama, tingkat inflasi yang rendah; kedua, stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga; dan ketiga, upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sinergi erat dengan kebijakan fiskal dan kebijakan lainnya,” pungkasnya.

Berita Terkait

Panduan Lengkap: Cara Mudah Menabung Emas di Pegadaian & Harga Antam Terbaru
Kejagung Akan Dalami Aliran Dana Kredit dari BNI, BRI, dan Bank Jateng ke Sritex
Indocement (INTP) Bagi Dividen Rp 259 Per Saham
Gelar RUPST, Lippo Cikarang (LPCK) Rombak Jajaran Pengurus
Harga Emas Antam Melonjak Rp 8.000/Gram: Update Harga Terbaru Kamis, 22 Mei
Potongan Suku Bunga: Saham Ini Tawarkan Dividen 3 Kali Lipat Bunga Deposito
Kasus Korupsi Sritex: Iwan Lukminto Diduga Lakukan Penyalahgunaan Kredit Bank
Suku Bunga Turun: IHSG & LQ45 Naik, Rupiah Menguat ke Rp 16.398/USD

Berita Terkait

Kamis, 22 Mei 2025 - 14:44 WIB

Panduan Lengkap: Cara Mudah Menabung Emas di Pegadaian & Harga Antam Terbaru

Kamis, 22 Mei 2025 - 13:36 WIB

Kejagung Akan Dalami Aliran Dana Kredit dari BNI, BRI, dan Bank Jateng ke Sritex

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:40 WIB

Indocement (INTP) Bagi Dividen Rp 259 Per Saham

Kamis, 22 Mei 2025 - 11:16 WIB

Gelar RUPST, Lippo Cikarang (LPCK) Rombak Jajaran Pengurus

Kamis, 22 Mei 2025 - 10:16 WIB

Harga Emas Antam Melonjak Rp 8.000/Gram: Update Harga Terbaru Kamis, 22 Mei

Berita Terbaru

Family And Relationships

KPAI Ungkap Kekejaman Grup Facebook Fantasi Sedarah

Kamis, 22 Mei 2025 - 14:57 WIB

technology

Chip Buatan Xiaomi Ungguli Snapdragon 8 Elite di Benchmark!

Kamis, 22 Mei 2025 - 14:40 WIB