Kejagung Selidiki Dugaan Keterlibatan Budi Arie dalam Kasus Judi Online

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Kejaksaan Agung melalui Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, masih belum memutuskan apakah akan menyelidiki dugaan keterlibatan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dalam kasus judi online.

Nama Budi Arie disebut dalam dakwaan kasus judi online yang melibatkan beberapa pegawai dan staf Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kejadian ini terjadi saat Budi Arie menjabat sebagai Menkominfo.

Baca: Mengapa Menteri Budi Arie Belum Jadi Tersangka Judi Online

Febrie Adriansyah menyatakan belum melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini setelah nama Budi Arie muncul dalam dakwaan, mengatakan bahwa awalnya penanganan kasus tersebut bukan wewenang Kejaksaan.

“Kami belum menelusuri hal ini karena penanganannya bukan oleh kami,” ujarnya seusai rapat dengan Komisi III DPR RI di Jakarta, Selasa, 20 Mei 2025, seperti dikutip dari Antara.

Namun, ia menambahkan akan mempelajari lebih lanjut dugaan keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie dalam kasus perlindungan situs judi online. “Kami akan cermati ke depannya,” jelas Febrie.

Nama Budi Arie tercantum dalam dakwaan kasus dugaan perlindungan situs judi online oleh beberapa oknum pegawai Kemenkominfo. Dakwaan tersebut dibacakan oleh jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 14 Mei 2025.

Baca Juga :  Berkas Lengkap, Empat Tersangka Judi Online Agen138 Dilimpahkan Bareskrim Polri ke Kejagung

Dalam dakwaan, Budi Arie disebut menerima 50 persen komisi dari praktik perlindungan situs judi online agar situs tersebut tidak diblokir oleh Kemenkominfo.

Terdakwa dalam kasus ini adalah Zulkarnaen Apriliantony (teman Budi Arie), Adhi Kismanto (pegawai Kemenkominfo), Alwin Jabarti Kiemas (Direktur Utama PT Djelas Tandatangan Bersama), dan Muhrijan alias Agus (utusan direktur Kemenkominfo).

Menurut dakwaan JPU, awalnya Muhrijan menawarkan komisi Rp 3 juta per situs judi online kepada Zulkarnaen. Setelah negosiasi, disepakati tarif Rp 8 juta per situs dengan pembagian komisi sebagai berikut: 50 persen untuk Budi Arie, 30 persen untuk Zulkarnaen, dan 20 persen untuk Adhi Kismanto.

“Terdakwa II Adhi Kismanto sebesar 20 persen, Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony sebesar 30 persen, dan untuk saudara Budi Arie Setiadi sebesar 50 persen dari keseluruhan website yang dijaga,” ujar jaksa.

Tanggapan Budi Arie soal namanya masuk dalam dakwaan

Budi Arie membantah keterlibatannya seperti yang disebutkan dalam surat dakwaan. Ia menganggap tuduhan tersebut sebagai serangan terhadap reputasinya. “Itu adalah narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya. Itu sama sekali tidak benar,” tegas Budi Arie saat dihubungi, Senin, 19 Mei 2025.

Baca Juga :  5 Berita Populer: Iwan Fals Saksi Kasus Pemalsuan; Nikita Mirzani Diperiksa

Ia menjelaskan bahwa alokasi dana yang disebut dalam dakwaan hanyalah pembicaraan internal para tersangka. Ia menyatakan tidak mengetahui rencana pembagian uang tersebut, apalagi menerima aliran dana.

“Jadi, itu hanya omongan mereka saja bahwa Pak Menteri nanti akan diberi jatah 50 persen. Saya tidak tahu ada kesepakatan itu. Mereka juga tidak pernah memberitahu saya. Apalagi (menerima) aliran dana. Faktanya tidak ada,” jelas Budi Arie.

Menteri Kominfo periode 2023-2024 ini mengklaim aktif memberantas situs judi online saat menjabat. Ia siap membuktikan ketidaklibtannya dalam melindungi situs terlarang tersebut.

Ia menyampaikan tiga poin utama sebagai bantahan, yaitu tidak pernah menerima informasi dari para terdakwa soal jatah, tidak mengetahui praktik mereka, dan tidak pernah menerima uang. “Mereka tidak akan berani mengatakannya, karena akan langsung saya proses hukum,” tegas Budi Arie. “Itu hanya omongan mereka saja, memanfaatkan nama menteri agar penjualan mereka laku.”

Pilihan Editor: Jokowi Ogah Tanggapi Dugaan Budi Arie Bekingi Situs Judi Online

Berita Terkait

Dua Tersangka Sodomi Anak di Grup Fantasi Sedarah Ditangkap!
KPK Sita Tiga Mobil Dalam Penggeledahan Kantor Kemnaker Terkait Suap RPTKA
Bareskrim Polri Bongkar Peran 6 Tersangka Kasus Fantasi Sedarah
Kasus Korupsi Kredit: Kejagung Tangkap Paksa Dirut Sritex, Iwan Lukito
Judi Online: Budi Arie Sebut Isu Lama Perlu Ditangani Serius
Polisi Tangkap 6 Orang Terkait Grup Fantasi Sedarah: Admin dan Member Aktif Terlibat
Kejagung Resmi Tangkap Dirut Sritex, Iwan Lukminto: Kasus Apa?
Budi Arie Hadir di KPK, Bukan Terkait Kasus Judi Online

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 21:08 WIB

Dua Tersangka Sodomi Anak di Grup Fantasi Sedarah Ditangkap!

Rabu, 21 Mei 2025 - 20:12 WIB

KPK Sita Tiga Mobil Dalam Penggeledahan Kantor Kemnaker Terkait Suap RPTKA

Rabu, 21 Mei 2025 - 17:41 WIB

Bareskrim Polri Bongkar Peran 6 Tersangka Kasus Fantasi Sedarah

Rabu, 21 Mei 2025 - 16:40 WIB

Kasus Korupsi Kredit: Kejagung Tangkap Paksa Dirut Sritex, Iwan Lukito

Rabu, 21 Mei 2025 - 15:25 WIB

Judi Online: Budi Arie Sebut Isu Lama Perlu Ditangani Serius

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Gempa Sumedang Magnitudo 3,7: Analisis Penyebab, Dampak, dan Mitigasi

Rabu, 21 Mei 2025 - 23:57 WIB