BI Diminta Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75 Persen: Analisis dan Dampaknya

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 21 Mei 2025 - 10:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – LPEM FEB UI merekomendasikan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di angka 5,75 persen. Rekomendasi ini disampaikan menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei 2025 pada Rabu, 21 Mei 2025.

“Melihat risiko eksternal yang masih ada, Bank Indonesia sebaiknya mempertahankan BI Rate di 5,75 persen dan tetap berjaga-jaga hingga situasi global lebih terprediksi,” ungkap ekonom LPEM FEB UI, Teuku Riefky, dalam Laporan Seri Analisis Makroekonomi terbitan Selasa, 20 Mei 2025.

Riefky menjelaskan, meski ada ketidakpastian akibat kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, rupiah justru menguat 1,70 persen dari Rp 16.795 menjadi Rp 16.510 per dolar AS pada pertengahan April hingga pertengahan Mei. Penguatan rupiah ini didukung meredanya ketegangan perdagangan dan intervensi Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai tukar.

Inflasi umum April 2025 tercatat 1,95 persen secara tahunan (year on year). Angka ini naik dari 1,03 persen pada Maret 2025, namun masih dalam target Bank Indonesia (1,5-3,5 persen). Kenaikan ini terjadi setelah berakhirnya diskon tarif listrik 50 persen untuk rumah tangga di bawah 2.200 VA. “Inflasi inti juga meningkat karena harga emas dan mobil naik,” tambah Riefky.

Menurut Riefky, inflasi dan stabilitas rupiah terkini menunjukkan potensi pelonggaran moneter. Namun, ia menekankan belum jelas apakah stabilitas ini berkelanjutan atau hanya sementara.

Pada RDG April lalu, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen. “Rapat Dewan Gubernur BI pada 22 dan 23 April 2025 memutuskan mempertahankan BI rate sebesar 5,75 persen,” ujar Perry dalam konferensi pers, Rabu, 23 April 2025. BI, kata Perry, akan terus memantau prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan.

Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Retret Kepala Daerah Berlanjut. Buat Apa?

Berita Terkait

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?
Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?
Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!
Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung
Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil
BSU 2025: Rp600 Ribu Cair! Cek Syarat, Jadwal, dan Caranya
Saham Libur! BEI Tutup Hari Ini, Cuti Bersama Proklamasi
Dasco Usul: Tantiem Pejabat BUMN Dihapus, Hemat Negara Rp 18 Triliun!

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 05:44 WIB

Debt Collector Culik Kepala Cabang Bank di Parkiran Supermarket?

Minggu, 24 Agustus 2025 - 08:36 WIB

Immanuel Ebenezer Sebut Irvian Bobby ‘Sultan’: Ada Apa?

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 11:23 WIB

Immanuel Ebenezer Ditangkap KPK: Dulu Bilang Gaji Rp 42 Juta Cukup!

Jumat, 22 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Riza Chalid Buron! Resmi Jadi DPO, Dicari Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Agustus 2025 - 13:41 WIB

Lisa Mariana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB yang Seret Nama Ridwan Kamil

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Jurnalis Antara Dianiaya Polisi Saat Liput Demo DPR!

Senin, 25 Agu 2025 - 21:08 WIB