Teddy Soeriatmadja Ajak Lukman Sardi Bintangi “Mungkin Kita Perlu Waktu”: Kisah di Baliknya

- Penulis

Rabu, 21 Mei 2025 - 04:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sutradara Teddy Soeriatmadja rupanya sudah jauh hari membayangkan sosok Lukman Sardi akan menghidupkan karakter Restu dalam film “Mungkin Kita Perlu Waktu”. Bahkan, bayangan itu muncul saat ia masih dalam proses penyusunan naskah.

Bagi Teddy Soeriatmadja, dapat bekerja sama dengan Lukman Sardi dalam sebuah proyek film adalah impian yang telah lama dinantikannya.

Oleh karena itu, ketika menciptakan karakter Restu, yang digambarkan sebagai pria paruh baya dan seorang ayah dengan sisi sensitif yang rentan, Teddy merasa bahwa Lukman adalah pilihan yang paling tepat.

“Sejujurnya, kalau Lukman tidak tertarik dengan skenario ini, saya khawatir filmnya tidak akan terwujud, karena saya tidak bisa membayangkan orang lain memerankannya. Saya benar-benar membayangkannya dia saat menulis,” ungkap Teddy kepada kumparan, beberapa waktu lalu.

Tantangan yang Dihadapi Lukman Sardi dalam Memerankan Karakter di Film “Mungkin Kita Perlu Waktu”

Teddy Soeriaatmadja menyoroti tantangan yang dihadapi Lukman Sardi dalam memerankan karakter yang kompleks di film “Mungkin Kita Perlu Waktu”.

Menurut Teddy, kesulitan utamanya adalah bagaimana menyeimbangkan sensitivitas seorang suami yang menyimpan trauma tanpa membuatnya terkesan berlebihan.

“Kuncinya adalah memainkan peran tersebut dengan sangat terkontrol, dan itu bukan hal yang mudah. Interpretasi orang terhadap karakter ini bisa sangat beragam. Cara Lukman membawakannya sungguh luar biasa dan tidak mudah ditiru,” jelas Teddy.

Selain Lukman Sardi, film “Mungkin Kita Perlu Waktu” juga dimeriahkan oleh Sha Ine Febriyanti, Bima Azriel, Tissa Biani, Asri Welas, dan Naura Hakim.

Teddy mengungkapkan kebahagiaannya dapat berkolaborasi dengan Ine dalam film ini. Baginya, Ine adalah salah satu aktris yang sangat menyenangkan untuk diajak bekerja sama.

“Saya memang sudah lama ingin bekerja sama dengan Ine. Kami sudah saling kenal sejak lama, namun baru sekarang kesempatan itu datang. Komunikasi di lokasi syuting, terutama mengenai skenario dan visi saya, berjalan sangat lancar. Ine sangat mudah menginterpretasikan apa yang saya inginkan,” kata Teddy.

Baca Juga :  Ignasius Jonan Ziarah ke Makam Paus Fransiskus: Kesederhanaan yang Menyentuh Hati

Teddy Soeriaatmadja Membahas Kolaborasi dengan Tissa Biani dan Bima Azriel

Teddy Soeriaatmadja juga berbagi pengalamannya bekerja sama dengan Tissa Biani dan Bima Azriel. Ia menyebut keduanya sebagai aktor dan aktris yang sangat berbakat.

Teddy mengungkapkan bahwa ia mengetahui keberadaan Bima dari Lukman Sardi, yang sebelumnya pernah bekerja sama dengannya dalam proyek lain.

“Begitu bertemu Bima, saya langsung merasa, ‘Ya, kita harus merekrut anak ini.’ Proses pemilihan pemainnya saja sudah sangat tepat, sangat cocoklah,” kata Teddy.

Sementara itu, Teddy sebelumnya pernah bekerja sama dengan Tissa dalam beberapa proyek iklan, saat Tissa masih kecil. Tissa sendiri masih mengingat kerja sama tersebut. “Saya justru sudah lupa,” aku Teddy sambil tertawa.

Teddy juga mengaku telah menyaksikan beberapa film yang dibintangi oleh Tissa dan sangat mengagumi kemampuan akting aktris berusia 22 tahun itu. “Jadi, saya sangat senang bisa bekerja sama dengannya,” ujar Teddy.

Kisah yang Menyentuh dan Relevan

Selain berperan sebagai aktor utama, Lukman Sardi juga mengambil bagian sebagai Eksekutif Produser dalam film “Mungkin Kita Perlu Waktu”. Menurut Lukman, cerita yang diangkat dalam film ini sangat relevan dengan kehidupan banyak orang.

Lukman menjelaskan bahwa “Mungkin Kita Perlu Waktu” bukanlah film yang hanya mengandalkan ledakan emosi semata. “Emosi dan konflik dalam cerita ini terasa lebih nyata dan dekat dengan keseharian kita,” ungkap Lukman dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan.

Teddy selalu memasukkan pengalaman pribadinya ke dalam setiap film yang ia garap dan tulis skenarionya, termasuk dalam film “Mungkin Kita Perlu Waktu”. Pengalaman-pengalaman tersebut ia tuangkan ke dalam karakter-karakter yang ada dalam film. “Jadi, saya melihat diri saya dalam semua karakter. Bukan hanya satu karakter saja,” jelasnya.

Baca Juga :  Kisah Pilu Penyintas: Bertahun-tahun Dibius dan Diperkosa Suami, Trauma Mendalam di Inggris

Dengan memasukkan pengalaman pribadi, Teddy berharap kisah dalam film “Mungkin Kita Perlu Waktu” akan terasa lebih dekat dan personal bagi para penonton.

“Saya berharap para penonton akan merasa terhubung dengan karakter-karakter ini. Karena semua karakter di sini digambarkan secara manusiawi,” harapnya.

Teddy menulis naskah film “Mungkin Kita Perlu Waktu” saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Proses penulisan naskah tersebut menjadi semacam media kontemplasi untuk dirinya.

“Jadi, skrip ini lebih merupakan hasil kontemplasi saya pada waktu itu. Film ini sebenarnya bercerita tentang kehilangan, ketakutan, dan trauma. Semua perasaan itu kemudian menjelma menjadi sebuah skenario,” papar Teddy.

Sinopsis Film “Mungkin Kita Perlu Waktu”

Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” telah tayang di bioskop sejak 15 Mei 2025. Film ini mengisahkan tentang keretakan hubungan dalam sebuah keluarga setelah salah satu anggotanya meninggal dunia.

Setelah Sara (Naura Hakim) meninggal dunia, kehidupan anggota keluarganya yang lain, yaitu Restu (Lukman Sardi), Kasih (Sha Ine Febriyanti), dan Ombak (Bima Azriel), tampak berjalan normal dari luar. Namun, di balik itu, masing-masing dari mereka menyimpan luka yang belum sepenuhnya sembuh.

Hubungan mereka pun mulai merenggang: Ombak mencari pelarian pada teman dekatnya, Aleiqa (Tissa Biani). Kasih memendam amarah dan memilih jalur spiritual. Sementara itu, Restu berupaya menyatukan kembali keluarganya dengan bantuan Nana (Asri Welas), seorang psikolog.

Berita Terkait

Judi Online Marak Lagi? Menkominfo Budi Arie Angkat Bicara!
Nikita Mirzani Nonton Trailer Film Syirik: Reaksi Mengejutkan dari Penjara
Jelajahi Rayong: Surga Slow Travel Terbaik di Asia Tenggara
Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Periode Emas: Pakar Sepak Bola China Puji Efektivitas Tempur
Kejagung Selidiki Dugaan Keterlibatan Budi Arie dalam Kasus Judi Online
Investasi Properti Bali: Gaya Hidup Berkelanjutan Jadi Kunci Keuntungan
Maxime Bouttier Ungkap Detik-Detik Mendebarkan Jelang Pernikahan dengan Luna Maya
‘Bapak pembangunan’ dan pelanggar HAM – Mengapa Soeharto dianggap tak layak jadi pahlawan nasional?

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 15:21 WIB

Judi Online Marak Lagi? Menkominfo Budi Arie Angkat Bicara!

Rabu, 21 Mei 2025 - 13:53 WIB

Nikita Mirzani Nonton Trailer Film Syirik: Reaksi Mengejutkan dari Penjara

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:33 WIB

Jelajahi Rayong: Surga Slow Travel Terbaik di Asia Tenggara

Rabu, 21 Mei 2025 - 12:01 WIB

Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia di Periode Emas: Pakar Sepak Bola China Puji Efektivitas Tempur

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:05 WIB

Kejagung Selidiki Dugaan Keterlibatan Budi Arie dalam Kasus Judi Online

Berita Terbaru

finance

Harga Emas Melonjak: Dolar Melemah, Saham AS Tertekan

Rabu, 21 Mei 2025 - 16:24 WIB

Family And Relationships

Terungkap: Video Lawas Ungkap Pertemuan Lisa Mariana dan Ridwan Kamil di Palembang!

Rabu, 21 Mei 2025 - 16:09 WIB