Tarif Ekspor CPO Naik 10%: Emiten Sawit Terancam Margin Menyusut?

Avatar photo

- Penulis

Senin, 19 Mei 2025 - 23:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Pemberlakuan tarif pungutan ekspor Crude Palm Oil (CPO) yang lebih tinggi, naik dari 7,5% menjadi 10% terhitung mulai 17 Mei 2025, diproyeksikan akan memberikan dampak pada margin keuntungan serta laba bersih perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit.

Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, berpendapat bahwa penyesuaian tarif ekspor ini akan memicu peningkatan beban operasional bagi entitas bisnis CPO.

Kondisi ini berpotensi mengakibatkan penurunan baik pada laba kotor maupun laba bersih perusahaan, mengingat adanya tantangan dalam menyesuaikan harga jual dengan segera.

Tarif Ekspor CPO Naik, Ini Kata Sampoerna Agro (SGRO)

“Secara kasar, dapat diperkirakan bahwa ada potensi penurunan pendapatan sekitar 3%–5% terhadap margin emiten CPO dalam jangka waktu dekat,” jelas Indy kepada Kontan.co.id, pada Senin (19/5).

Lebih lanjut, Indy menjelaskan bahwa dalam perspektif jangka panjang, dinamika harga CPO sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor makroekonomi global serta kondisi iklim, terutama yang berdampak pada suplai dan harga.

Baca Juga :  BEI Incar IPO Perusahaan Raksasa: Pelaku Pasar Beri Masukan Strategis

“Sentimen positif saat ini masih didorong oleh permintaan yang stabil dari negara-negara konsumen besar seperti India dan China. Akan tetapi, sentimen negatif muncul dari berbagai regulasi pemerintah yang berpotensi menekan harga jual,” imbuhnya.

Ia menegaskan bahwa efisiensi operasional akan menjadi faktor penentu bagi emiten sawit dalam mempertahankan margin keuntungan mereka.

Tarif Ekspor CPO Naik, Ini Kata Sampoerna Agro (SGRO)

Untuk rekomendasi saham, Indy merekomendasikan tindakan buy untuk PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) dengan target harga Rp 1.020 per saham.

Sejalan dengan itu, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, berpendapat bahwa kenaikan biaya ekspor akan menciptakan tekanan tambahan pada margin perusahaan sawit, terutama bagi mereka yang memiliki volume ekspor yang signifikan.

“Proporsi pendapatan ekspor masih mendominasi dibandingkan pendapatan dari pasar lokal. Oleh karena itu, investor perlu berhati-hati terhadap emiten seperti PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR), yang memiliki porsi ekspor mencapai 42,01%,” urai Azis.

Baca Juga :  Daftar Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini 27 Juni 2025, Ambles Rp 17.000 Per Gram

Sebaliknya, ia menyarankan agar investor lebih fokus pada emiten seperti PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dan TAPG, yang tidak memiliki porsi ekspor yang besar dan lebih berorientasi pada pasar domestik.

DPR: Kenaikan Tarif Ekspor CPO Harus Sesuai Roadmap Industri

Azis mencatat bahwa TAPG memiliki rekam jejak dividend yield yang menarik, sementara SSMS menunjukkan pertumbuhan kinerja yang kuat.

Implementasi program mandatori biodiesel B40 yang sedang berjalan, serta rencana ekspansi ke B50, juga menjadi katalis positif bagi peningkatan permintaan domestik.

“Dengan mempertimbangkan kombinasi risiko dan dukungan dari kebijakan domestik, kami memberikan rating buy untuk TAPG dengan target harga Rp 1.025, serta buy untuk SSMS dengan target harga Rp 2.400,” tutupnya.

  SSMS Chart by TradingView

Berita Terkait

IHSG Terkoreksi: UNVR, TOWR, TLKM Jadi Beban LQ45
Harga Emas Antam Hari Ini 4 Juli 2025: Turun! Cek Sekarang!
BRPT, BRIS, ASII Jadi Motor Penggerak Indeks Bisnis-27!
BI Rate Dipangkas Lagi! Sinyal Pemangkasan Lanjutan dari Bank Indonesia
Rp 10.000 Bisa Investasi Saham IPO COIN, Harga Rp 100, Pemesanan Hingga 7 Juli 2025
Begini Rekomendasi Saham Pakuwon Jati (PWON) yang Gencar Ekspansi
Emas Antam Untung 28,57% Setahun: Harga Turun Tipis 3 Juli 2025
IHSG Turun Tipis, Saham Apa yang Dilepas Asing?

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 12:46 WIB

IHSG Terkoreksi: UNVR, TOWR, TLKM Jadi Beban LQ45

Jumat, 4 Juli 2025 - 11:10 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini 4 Juli 2025: Turun! Cek Sekarang!

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:47 WIB

BRPT, BRIS, ASII Jadi Motor Penggerak Indeks Bisnis-27!

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:40 WIB

BI Rate Dipangkas Lagi! Sinyal Pemangkasan Lanjutan dari Bank Indonesia

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:34 WIB

Rp 10.000 Bisa Investasi Saham IPO COIN, Harga Rp 100, Pemesanan Hingga 7 Juli 2025

Berita Terbaru

finance

IHSG Terkoreksi: UNVR, TOWR, TLKM Jadi Beban LQ45

Jumat, 4 Jul 2025 - 12:46 WIB

technology

AI Harus Bermanfaat! Menkominfo Beri Pesan ke Pengembang

Jumat, 4 Jul 2025 - 12:28 WIB

Public Safety And Emergencies

KMP Tunu Tenggelam di Bali: 32 Penumpang Hilang, Pencarian Intensif

Jumat, 4 Jul 2025 - 12:05 WIB