Defisit Neraca Dagang Indonesia-Thailand: Analisis Penyebab dan Solusi

Avatar photo

- Penulis

Senin, 19 Mei 2025 - 16:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com – , Jakarta – Presiden Prabowo Subianto melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Thailand pada hari Senin, 19 Mei 2025. Dalam lawatannya, beliau berkesempatan bertemu dengan Raja Thailand, Yang Mulia Maha Vajiralongkorn, di Amphorn Royal Palace, Bangkok, serta Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra.

Kunjungan Presiden Prabowo ini ditujukan untuk mempererat dan meningkatkan jalinan hubungan bilateral yang telah terjalin antara Indonesia dan Thailand. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan antara Indonesia dan Thailand tercatat mengalami defisit. Pada tahun 2024, defisit perdagangan Indonesia terhadap Thailand mencapai angka 1,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Rinciannya, nilai ekspor Indonesia ke Thailand pada tahun tersebut mencapai 7,703 miliar dolar AS, sementara nilai impornya mencapai 9,573 miliar dolar AS.

Baca Juga :  IHSG Dibuka Merah, Rupiah Melemah ke Rp 16.567 per Dolar AS

Meskipun masih defisit, angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, defisit perdagangan Indonesia dengan Thailand mencapai 3,08 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor Indonesia ke Thailand sebesar 7,22 miliar dolar AS dan nilai impor sebesar 10,25 miliar dolar AS.

Komoditas yang diekspor Indonesia ke Thailand meliputi minyak, batu bara, produk perikanan, kertas, dan berbagai produk lainnya. Sementara itu, Indonesia mengimpor dari Thailand berbagai komoditas seperti beras, mesin, kendaraan, suku cadang, dan lain-lain.

Mengutip informasi dari Antara, 19 Mei 2025, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menghasilkan kesepakatan penting, yaitu pembentukan government-to-government strategic partnership (kemitraan strategis antarpemerintah). Kemitraan ini dirancang sebagai landasan kerja sama jangka panjang yang mencakup berbagai sektor strategis.

Baca Juga :  KRYA Diincar LABA & RSIL, Saham Bangun Karya Jadi Sorotan Investor!

Kerangka kerja sama tersebut mencakup beragam isu, mulai dari bidang politik dan keamanan, upaya pemberantasan kejahatan perdagangan manusia, dan perjudian ilegal, hingga penguatan hubungan di bidang perdagangan, investasi, serta pariwisata.

Menurut Paetongtarn, pertemuan tersebut juga menandai inisiasi konsultasi pemimpin reguler antara Indonesia dan Thailand. Mekanisme diplomatik baru ini bertujuan untuk mempererat komunikasi antar kepala pemerintahan di masa depan. Ia menambahkan bahwa forum ini akan menjadi fondasi strategis dalam memperkuat solidaritas di kawasan Asia Tenggara.

Hendrik Yaputra dan Savero Aristia Wienanto turut menyumbangkan kontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Aksi Kreatif Mahasiswa UGM Menolak Tentara Masuk Kampus

Berita Terkait

Mengenal Sejarah, Fungsi, dan Kedudukan Bank Indonesia
Diantara Saham Emiten Semen Ini, Mana yang Paling Menarik?
Alasan AirAsia Borong 70 Pesawat Baru
Harga Emas Antam Hari Ini 5 Juli 2025, Naik Jadi Rp1.908.000 per Gram
Inilah 10 Unitlink Saham yang Mencetak Return Tertinggi pada Juni 2025
IHSG Sepekan Melemah 0,47%, Investor Asing Net Sell Rp2,77 Triliun
IHSG Terkoreksi 0,47% dalam Sepekan, Berikut Sentimen Pemicunya
Populer: Ade Armando Jadi Komisaris; Anak Haji Isam Beli 15 Persen Saham KFC

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:40 WIB

Mengenal Sejarah, Fungsi, dan Kedudukan Bank Indonesia

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:34 WIB

Diantara Saham Emiten Semen Ini, Mana yang Paling Menarik?

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:17 WIB

Alasan AirAsia Borong 70 Pesawat Baru

Sabtu, 5 Juli 2025 - 12:04 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini 5 Juli 2025, Naik Jadi Rp1.908.000 per Gram

Sabtu, 5 Juli 2025 - 08:34 WIB

Inilah 10 Unitlink Saham yang Mencetak Return Tertinggi pada Juni 2025

Berita Terbaru

general

Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 5 Jul 2025 - 14:40 WIB

sports

Padel Kena Pajak, Pramono Anung: Yang Main Orang Mampu

Sabtu, 5 Jul 2025 - 13:58 WIB