BANYUWANGI, RAGAMUTAMA.COM – Tim Sungai Watch menemukan penemuan mengejutkan di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur: tumpukan ribuan sandal hotel sekali pakai yang memenuhi area seluas 20 x 25 meter.
Lokasi pembuangan sampah ini sangat memprihatinkan karena berada tepat di belakang rumah warga, mengindikasikan praktik pembuangan limbah hotel yang telah berlangsung dalam jangka waktu lama.
Dalam operasi pembersihan awal, tim Sungai Watch berhasil mengumpulkan lima karung penuh sandal bekas hotel. Karung-karung tersebut diambil dari lokasi yang juga dipenuhi beragam sampah lain, termasuk sisa makanan dan styrofoam.
“Kami membawa lima karung sebagai barang bukti, tetapi itu hanya sebagian kecil. Ribuan sandal bertuliskan nama hotel ditemukan di sana,” ungkap Area Manager Sungai Watch Banyuwangi, Suhardiyanto, Minggu (18/5/2025).
Suhardiyanto, yang biasa disapa Hari, menjelaskan penemuan tersebut terjadi sekitar dua minggu lalu saat timnya melakukan penelusuran lokasi pembuangan sampah. Tumpukan sampah di lahan milik warga ini menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan dan lingkungan sekitar.
Sampah yang tertimbun dalam tanah, bahkan setelah hancur, akan berubah menjadi mikroplastik yang membahayakan kehidupan masyarakat.
“Pembuangan sampah ini sepertinya sudah berlangsung lama, bukan hanya satu atau dua kali saja,” tegasnya.
Meskipun telah mengangkut sekitar 500 kilogram sampah dari lokasi tersebut, tim Sungai Watch belum mampu membersihkan seluruh area karena volumenya yang sangat besar.
Hari meyakini bahwa lokasi tersebut merupakan tempat pembuangan sampah khusus hotel, bukan tempat pembuangan sampah warga biasa, mengingat jumlah sandal yang ditemukan sangat banyak.
“Pengelolaan sampah hotel yang tidak bertanggung jawab. Seharusnya pihak hotel mengelola sampah dengan benar, misalnya dengan menyerahkannya ke pihak terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup,” jelas Hari.
Ia menyesalkan tindakan hotel yang membuang sampah di pemukiman warga, yang dapat menjadi contoh buruk bagi masyarakat. Tindakan tersebut juga menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap lingkungan.
Hari menyerukan kepada para pengusaha agar lebih memperhatikan lingkungan dengan mematuhi peraturan pengelolaan limbah dan mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. Seruan serupa juga ditujukan kepada masyarakat.
“Tujuan utama kami adalah mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dan mengelola sampah dengan lebih baik,” tutupnya.