Berita kesepakatan Atalarik Syach untuk membayar pembebasan lahan senilai Rp 850 juta menjadi salah satu berita terpopuler Jumat lalu (16/5). Selain itu, kabar terkini mengenai kondisi Nikita Mirzani juga menarik perhatian publik.
Berikut rangkuman berita-berita yang menjadi sorotan sepanjang hari kemarin.
-
Atalarik Syach Sepakat Bayar Biaya Pembebasan Lahan Rp 850 Juta, Dicicil Tiga Bulan
Persengketaan tanah antara aktor Atalarik Syach dan penggugat, Dede Tasno, akhirnya menemui titik temu. Atalarik menyetujui pembayaran Rp 850 juta untuk pembebasan lahan seluas 550 meter persegi yang menjadi objek sengketa.
Pembayaran tersebut merupakan syarat agar eksekusi tanah di kediaman Atalarik dibatalkan.
Yuri Ramadhan, perwakilan penggugat, menjelaskan bahwa kesepakatan dicapai dengan pembayaran dilakukan secara bertahap dalam tiga bulan.
“Tadi kita menunggu transfer, dan akhirnya sudah masuk, tetapi baru Rp 200 juta. Atalarik bersedia membayar Rp 300 juta terlebih dahulu, sisanya dicicil selama tiga bulan,” jelas Yuri Ramadhan kepada wartawan di Cibinong, Bogor, Jumat (16/5).
Proses negosiasi sempat alot karena Atalarik awalnya menawarkan pembayaran dengan BPKB mobil.
“Dia sempat menawarkan pembayaran dengan BPKB mobil yang menurutnya bernilai Rp 200 juta. Namun, kami menolak dan meminta pembayaran tunai,” ungkap Yuri.
Meskipun akhirnya mencapai kesepakatan, Yuri menyayangkan sikap Atalarik yang dianggap mengulur waktu, merugikan pihak penggugat dan eksekutor dari Pengadilan Negeri Cibinong.
“Saya menyesalkan sikapnya yang baru menyelesaikan masalah ini setelah proses hukum berjalan jauh. Seharusnya komunikasi dilakukan sejak awal agar masalah ini tidak berlarut-larut,” tegas Yuri.
-
Nikita Mirzani Sudah Dua Bulan Ditahan, Pengacara: Kondisinya Sehat
Fahmi Bachmid, kuasa hukum Nikita Mirzani, memberikan keterangan terbaru mengenai kondisi kliennya yang telah ditahan selama lebih dari dua bulan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya atas kasus dugaan pengancaman dan pemerasan terhadap dokter Reza Gladys.
Fahmi menyatakan Nikita dalam kondisi sehat meskipun sudah menjalani masa tahanan cukup lama.
“Nikita dalam keadaan sehat. Saya baru bertemu beliau kemarin dan sempat berbincang panjang mengenai proses hukumnya yang akan berlangsung hingga 1 Juli 2025,” ujar Fahmi Bachmid kepada wartawan di Kuningan, Jakarta Selatan.
Fahmi menegaskan kesiapan Nikita Mirzani untuk menjalani proses hukum sepenuhnya, termasuk jika kasusnya berlanjut ke persidangan.
“Nikita siap menghadapi persidangan, dan jika tidak siap, maka ia harus dibebaskan. Tidak boleh main-main dengan proses hukum,” tegas Fahmi.
Sebagai kuasa hukum, Fahmi merasa heran dengan penanganan kasus ini dan meminta pembebasan Nikita jika bukti-bukti dianggap tidak cukup kuat untuk melanjutkan ke persidangan.
-
Sudah Empat Kali Kecelakaan, Larasati Nugroho: Butuh Introspeksi Diri
Artis Larasati Nugroho telah mengalami empat kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir, masing-masing dengan kondisi yang berbeda.
Larasati merenungkan penyebab seringnya ia mengalami kecelakaan, namun belum menemukan jawaban pasti.
“Mungkin saya perlu introspeksi diri. Kenapa saya terus mengalami kecelakaan? Saya harus memperbaiki diri,” ungkap Larasati.
Larasati mengakui adanya trauma pasca kecelakaan, tetapi bersyukur hal tersebut tidak berdampak buruk pada mentalnya.
“Mental saya baik-baik saja. Setelah kecelakaan, saya langsung meminta pacar saya untuk melewati jalan kejadian lagi. Saya ingin tahu apa penyebabnya,” tutur Larasati.
-
Laporkan Ahmad Dhani, Rayen Pono: Saya Sejajar dengan Beliau
Musisi Rayen Pono menanggapi tudingan panjat sosial (pansos) atas laporan polisi terhadap Ahmad Dhani. Rayen menegaskan posisinya sejajar dengan Ahmad Dhani.
“Tuduhan pansos itu salah. Saya berada di posisi yang sejajar dengan Ahmad Dhani,” kata Rayen di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/5).
Rayen melaporkan Ahmad Dhani atas dugaan penghinaan SARA dan pelanggaran Undang-Undang ITE karena disebut “Rayen Porno” dalam debat publik tentang hak cipta.
Rayen menjelaskan kesetaraannya dengan Ahmad Dhani karena diundang dalam debat tersebut. “Artinya, argumen saya cukup mengganggu pemikirannya, sehingga kami sejajar,” jelasnya.
Rayen menyatakan ada cara lain yang lebih elegan untuk pansos, dan melaporkan Dhani semata-mata untuk membela kehormatan keluarganya.
-
Produser Yulia Evina Bhara Menjadi Juri di Cannes Film Festival 2025
Produser film Indonesia, Yulia Evina Bhara, terpilih sebagai anggota juri kompetisi Semaine de la Critique di Cannes Film Festival 2025.
Yulia bergabung dengan juri dari berbagai negara, yaitu Daniel Kaluuya (Inggris), Jihane Bougrine (Perancis-Maroko), Josée Deshaies (Kanada-Perancis), dan ketua juri Rodrigo Sorogoyen (Spanyol).
“Saya merasakan berbagai perasaan, takut, senang, dan bangga. Pemilihan saya mungkin karena panitia melihat sesuatu dari Indonesia,” ujar Yulia Evina Bhara dalam konferensi pers.
Semaine de la Critique berlangsung pada 14 hingga 22 Mei 2025, sementara Festival Film Cannes digelar pada 13 hingga 24 Mei 2025.
Semaine de la Critique difokuskan pada film debut dan kedua, menampilkan tujuh film panjang dan sepuluh film pendek.
