Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama-sama menghadiri panen raya jagung dan melakukan pengecekan stok di Gudang Bulog Cabang Bone, Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Jumat (16/5).
Dalam kunjungan tersebut, Amran Sulaiman mengumumkan komitmen pemerintah untuk menggelontorkan dana sebesar Rp 5 triliun guna menyerap hasil panen jagung petani. Langkah ini bertujuan untuk menjamin harga jual yang stabil, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memastikan pasokan jagung nasional tetap terjaga.
“Kabar baik bagi petani jagung! Insya Allah, pemerintah akan mengalokasikan Rp 5 triliun untuk pembelian jagung di seluruh Indonesia, menargetkan 1 juta ton,” ungkap Mentan saat menghadiri panen raya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/5).
Beliau menjelaskan bahwa anggaran tersebut diperuntukkan untuk membeli 1 juta ton jagung langsung dari petani di seluruh Indonesia dengan harga Rp 5.500 per kilogram (kg).
Mentan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan mendukung Kementerian Pertanian (Kementan).
Apresiasi khusus disampaikan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran Polri atas dukungan penuh terhadap sektor pertanian, khususnya dalam mendorong peningkatan produksi jagung nasional. Mentan mencatat adanya peningkatan produksi jagung yang signifikan.
“Polri berkomitmen penuh mendukung program ketahanan pangan sebagai bagian dari program Asta Cita,” tegas Jenderal Sigit.
Dalam kunjungan ini, Jenderal Sigit menekankan pentingnya memperkuat peran serta masyarakat dalam mencapai swasembada pangan. Ia juga menginstruksikan seluruh personel Polri untuk memberikan pendampingan kepada petani di lapangan.
Untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, pemerintah juga fokus pada pengembangan teknologi pertanian. Hal ini diharapkan dapat mempercepat dan memaksimalkan pencapaian kemandirian pangan.
Jenderal Sigit menambahkan bahwa Polri telah aktif mengawal ketahanan pangan sejak awal, termasuk melalui program penanaman jagung. Saat ini, memasuki masa panen kuartal II pada bulan Mei dan Juni. Beliau juga mendengarkan aspirasi para petani dan pemangku kepentingan, salah satunya mengenai kebutuhan alat pengering jagung.
“Kami akan mendorong penyediaan alat pengering. Dengan demikian, petani dapat memperoleh kualitas jagung yang lebih baik karena jagung dapat dikeringkan sebelum disimpan,” pungkas Jenderal Sigit.